bab 12

675 96 3
                                    

Selamat membaca



Pagi pukul 07.00

Oppa zean kembali ke RS untuk menemui cucu nya. Oppa perwira membuka gorden kamar zean sehingga kedua orang yang menjaga zean sedikit terusik gracio membuka sedikit matanya untuk melihat siapa yang mengusik tidurnya sepagi ini.

"Ayo bangun bangun mau jadi apa kalian jam segini belum ada yang bangun" ucap oppa perwira dengan suara tegas nya.

Gracio begitu tau siapa orang yang dia lihat dan juga setelah mendengar suaranya gracio terlonjak kaget hingga dia bangun langsung berdiri (kalo gue yg gitu auto gelap pandangan).

"Pagi oppa, maaf oppa baru sampai?" Ucap gracio menyapa oppa perwira dan juga dirinya bertanya supaya menghilangkan rasa canggung di dirinya.

"Semalam saya sampai waktu saya kesini kalian sudah tidur jadi saya pergi untuk mencari hotel dan tidak ingin menganggu kalian" ucap oppa perwira.

Oppa perwira melihat ke arah Gito yang masih tertidur. Gracio yang mengikuti arah pandang oppa perwira langsung menggoyangkan kaki Gito untuk di bangunkan belum sampai Gito bangun dirinya sudah di cegah oleh oppa.

"Tak usah biarkan dia tidur sepertinya dia sangat lelah. Mari kamu ikut saya sarapan sambil kamu ceritakan kejadiannya" ucap oppa perwira.

"Iya oppa. Saya cuci muka sebentar" ucap gracio berlalu ke kamar mandi untuk sekedar cuci muka dan gosok gigi.

Saat gracio ke toilet oppa perwira kembali memandang wajah gito.
"Ternyata kalian cepat sekali besar ya" ucap oppa dalam hati. Lalu oppa mulai mendekati brangkar zean yang masih tertidur.

Saat oppa sedang memandang wajah cucunya dari arah pintu muncul seorang perawat yang ingin mengganti infus zean.

"Maaf permisi sebentar bapak saya mau mengganti infus" ucap perawat itu sopan.

"Iya silahkan" ucap oppa dengan bersamaan gracio keluar dari kamar mandi lalu berjalan mendekati oppa perwira.

"Kita tinggal dulu sus" ucap oppa perwira.

Gracio hanya mengekori oppa di belakang.
"Kenapa kamu di belakang sini" ucap oppa perwira supaya gracio mensejajarkan langkahnya.

Saat mereka sampai kantin RS gracio dan juga oppa perwira langsung mengambil tempat duduk yang kosong. Sebenernya kantin terlihat masih sangat sepi mungkin masih pagi.

Gracio pamit ke oppa untuk memesankan makanan.
"Buk mau bubur ayam nya dua ya sama teh anget nya juga dua" ucap gracio ke ibu penjual.

"Itu aja mas?" Tanya ibu penjual.

"Iya ibuk" ucap gracio.

"Totalnya jadi ...... " Ucap ibu penjualnya.

Setelah membayar gracio pergi dan kembali duduk dengan oppa perwira.

"Gimana kejadiannya hingga zean tertikam" ucap oppa perwira.

Gracio menceritakan kejadian dan rencana zean untuk menangani penyerangan Kenan. Oppa perwira mengangguk paham.

"Memang Kenan tak habis habis membuat ulah" ucap oppa perwira yang geram dengan Kenan.

"Emm maaf oppa gracio dan Gito tak bisa menjaga zean dengan benar" ucap gracio menundukkan kepalanya.

"Tak usah menta maaf kau juga tak tau kalau kejadiannya akan seperti ini setidaknya kamu masih menyelamatkan Gito" ucap oppa perwira tersenyum.

"Iya oppa. Oppa sendiri pulang kesini tidak bersama Oma" ucap gracio bertanya pasalnya gracio ini paling dekat dengan sang oma. Sang oma juga sangat sayang dengan gracio, Gito, dan zean. Yang merawat gracio dan Gito ya Oma perwira.

heal with love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang