bab 7

499 89 1
                                    


                 selamat membaca






Zean, Gito, dan gracio kini sedang makan siang di luar mereka bertiga sengaja keluar hanya bertiga di karenakan zean ingin membahas masalah Kenan semakin dalam.

Tapi gito dan gracio juga selalu memberikan informasi tentang zean kepada sng opa. Sedangkan lelaki muda kepala gengster itu tak tau kalau kedua orang di hadapannya ini adalah kaki tangan sang opa.

Zean hanya tau kalau Gito dan gracio adalah mantan ank buah biasa yang bekerja dengan opa nya lalu opa zean meminta zean supaya tetap mempekerjakan Gito dan gracio dengan alasan mereka butuh uang untuk hidup kedua orang tua. Padahal kedua orang tua mereka sudah lama meninggal.

Saat zean, Gito dan gracio sedang makan suara pintu cafe tempat 3 cowok itu makan berbunyi menandakan ada seseorang yang membuka pintu itu. Zean yang biasanya cuek entah kenapa dia mengalihkan pandanganya kearah pintu masuk.

Zean melihat Shani memasuki cafe yang sama dengan zean tapi seketika zean mengernyitkan dahinya karena dia tak melihat Shani sendirian masuk kedalam cafe itu melainkan bersama Kenan. Gito dan gracio ikut mengikuti arah pandangan zean.

Mereka juga cukup kaget. Siapa yang mereka lihat kemudian mereka saling menukar pandangan.
"Gimana ze kita pergi sekarang?" Ucap gito mulai berbicara pasalnya mereka takut jika Kenan melihat mereka bertiga disana bukan karna mereka tak bisa melawan mereka takut kalau zean akan membunuh Kenan di tempat umum.

Zean tak memberikan jawaban tanpa pikir panjang Gito menarik zean menjauh dari tempat duduk mereka tadi sedangkan gracio di bantu pelayan cafe membawa makanan mereka. Mereka memilih tempat duduk yang jauh dari Kenan dan Shani serta sedikit bersembunyi. Tapi mereka bertiga masih bisa melihat Kenan dan Shani secara jelas.

Zean sudah mengepalkan tangannya karena geram melihat tingkah mesum laki laki itu kepada perempuannya eh kan belum ze.

"Bos kenal sama perempuan itu?" Tanya gracio karena dia melihat zean sudah sangat marah dari biasanya. Biasanya zean masih bisa mengontrol emosinya tapi kali ini sepertinya tidak makanya Gito dan gracio langsung menarik zean.

"Dia adalah shani putri laksani perusahaan yang baru bekerja sama dengan perusahaan saya dia juga seorang dokter di rs milik ayahnya" ucap zean dengan tatapan masih melihat ke arah Kenan dan Shani.

Gracio dan Gito hanya menganggukkan kepalanya tanda mereka paham dengan apa yang di ucapkan zean.

Shani sepertinya risih dengan tatapan Kenan serta tangan Kenan yang lancang ingin menyentuh dirinya.
"Dasar tua bangka sengaja di ajak ke tempat umum biar gak mesum malah makin mesum" ucap Shani dalam hati.

Shani meminta izin kepada Kenan untuk pergi ke toilet sebentar.
"Pak Kenan saya izin ke toilet sebentar ya" ucap shani lalu berdiri tapi tangannya di tahan oleh Kenan.

"Jangan lama lama nanti saya kangen kamu" ucap Kenan sambil menampilkan muka mesumnya.

Shani tak menjawab dia langsung buru buru pergi dari hadapan Kenan.
Shani berjalan cepat ke arah kamar mandi dia masuk kamar mandi dan mencuci tangannya di wastafel. Sebelum dia keluar kamar mandi dia meyakinkan dirinya kembali kalau ini demi perusahaan dia jaya kembali.

"Ayo Shani kuat belum apa apa masa mau nyerah" ucap Shani kepada pantulan dirinya di cermin setelah mengatakan itu shani keluar kamar mandi tapi waktu Shani ingin keluar dia di kagetkan dengan tangan yang menarik dia ke arah pojokan cafe. Shani sempat memejamkan mata setengah dia tau siapa yang menariknya dia sedikit bernafas lega karena yang menariknya bukan Kenan.

                        *Feedback*

Zean melihat Shani yang di pegang tangannya oleh Kenan zean sudah berdiri dari tempat duduknya ingin menghampiri Kenan dan Shani lalu menghabisi Kenan dengan tangannya tapi dia di tahan oleh Gito dan gracio.

"Bos mau kemana sabar bos kenapa si" ucap gito yang penahan lengan zean supaya tak pergi menghajar Kenan.

"Perempuan itu calon istri saya" ucap zean tegas. Gracio dan Gito sempat terperanjat beberapa detik tapi dia di kagetkan dengan zean yang berjalan menjauh dari mereka ber dua. Gito dan gracio ingin mengejar zean tapi mereka melihat zean mengikuti arah kepergian perempuan yang mereka berdua tak kenal.

Mereka tak menyusul membiarkan bos mereka menyelesaikan urusannya dengan calon istri nya katanya. Mereka berdua masih tak percaya sebetulnya Karen perempuan yang mereka lihat sangat lah cantik tapi setelah melihat bos mereka tak kaget juga karena bos mereka juga tampan serta kaya raya.

                   "Flashback end*

"Ngapain anda bertemu dengan Kenan" ucap zean bertanya dengan nada halus.
"Astaga pak zean ngagetin saya aja" ucap shani yang masih menormalkan jantungnya. Tanpa sadar tangan mereka masih berpegang.

"Saya bertanya jawab shani" ucap zean mulai meninggikan nada bicaranya.
"Bukan urusan anda pak zean" ucap Shani sambil menghempaskan tangan zean.
"Urusan saya. Karena saya tau siapa Kenan" ucap zean.
"Jangan berurusan dengan dia shani kalau kamu butuh biaya untuk mengembalikan kejayaan perusahaan kamu tidak usah mencari investor lain saya saja saya akan membiayai semuanya hingga perusahaan kmu benar benar kembali berjaya" ucap zean meneruskan omongannya.

Shani mulai sadar kalau pria di depannya yang kaya batu hidup ini berbeda dengan zean yang dia temui pertama kali entah kenapa hati Shani mulai menghangat tapi Shani menyangkal itu.

"Apaan si shani gak boleh masa naruh hati buat cowok kayak dia si gila aja. Eh tapi dia tadi pake aku kamu masyaallah" ucap Shani dalam hati.

Zean yang melihat Shani melamun melambaikan tangannya kedepan wajah Shani.
"Hey shan" ucap zean sambil melambaikan tangannya.
Shani terdasar dari lamunannya.
"Emm..." Ucap Shani sambil memberikan gestur berfikir.

"Tak usah banyak berfikir putuskan saja kerja sama kamu sama dia saya pantau dari sana" ucap zean menunjukkan ke arah Gito dan gracio.

Shani hanya menganggukkan kepalanya setelah mendapat jawaban zean tak mengucapkan apapun dia langsung berjalan menjauh dari Shani dan kembali ke tempat duduk.

Shani masih mematung di tempat semula tanpa bergerak malah dia melihat zean hingga zean duduk di mejanya. Zean memberikan isyarat kepada Shani dengan menganggukkan kepalanya.

Shani tersadar dari lamunannya dia kembali ke tempat duduknya bersama Kenan.

"Ekhem maaf pak kenan kalau lama tadi agak ngantri" ucap Shani.
"Gpp cantik" ucap Kenan sambil mencolek dagu Shani tapi lebih dulu di tangkis oleh Shani.

"Emmm langsung saja ya pak. Saya tidak jadi mengajukan kerja sama bareng perusahaan bapak" ucap Shani to the poin.
"Apa apaan anda membatalkan seenaknya" ucap Kenan berdiri dari tempat duduknya tak terima.

Kenan yang ingin menampar Shani itu Shani kembali mengeluarkan suara.
"Bapak mau tampar saya. Saya bisa teriak kalau bapak menyakiti seorang perempuan" ucap shani dengan tegas. Kenan yang di ancam seperti itu menurunkan tangannya lalu berlalu pergi.

Shani menghela nafasnya lega dia meminum kopi yang dia pesen tadi lalu dia melihat ke arah zean dan dua temannya yang Shani tak kenal itu. Shani melihat zean tersenyum kearahnya.

Lalu Shani membalas senyuman zean itu lalu dia berlalu pergi dari sana untuk kembali ke rumah sakit. Zean, Gito dan gracio mengikuti Shani dari belakang karena zean takut kalau Kenan membuntuti Shani dan mencelakai wanita itu.



author up satu aja ya karna ga banyak yg nonton.
sekalian author mau kasih tau jadi author bakal up 2x hari Jumat sama hari Sabtu atau Minggu antara dua itu sesuai mood author sama kesibukan author hehehehe... jaga kesehatan kalian....



Segini dulu ya

Jangan lupa vote

Maaf kalau typo


Next....

heal with love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang