bab 2

1.1K 115 7
                                    

                   Selamat membaca






Di sebuah rumah mewah di sebuah kamar yang bernuansa hitam dan juga abu abu terdapat pria tampan yang sedang mempersiapkan dirinya hari ini dia akan ke kantor seperti kegiatan dia sebelumnya. Dia kini mulai berjalan menuruni tangga dan menyambar sehelai roti yang sudah ada selainya. Pelayan rumah lah yang menyimpkan untuknya.

Dia mulai membuka pintu dan keluar rumah dia melihat mobil yang sudah di siapkan oleh sang ajudan. Dia memasuki mobil tersebut tanpa sepatah katapun hanya tatapan tajam yang ia tunjukan.

Setelah itu dia mulai melajukan mobilnya menuju ke kantornya. Perjalanan kali ini cukup padat karena hari ini bertepatan dengan hari senin.

Disisi lain, di sebuah rumah mewah yang cantik di sebuah kamar bernuansa putih dan sangat berwarna itu terdapat wanita cantik yang sedang berdandan untuk pergi bekerja.

"Shani turun, kamu tak takut kesiangan" triak sang mama dari meja makan.

"Shani jadwal praktek nya siang ma" balas sang anak juga berteriak dari atas kamar nya.

"Mah jangan triak triak ga enak sama tetangga masih pagi" lerai sang suami sembari makan makanan sang istri.

Shani turun setelah dia menyelesaikan kegiatannya tadi. Kini dia menuruni tangga menghampiri sang ayah dan juga ibunya.

"Shani langsung ya mah pah" pamit Shani karena dia buru buru akan pergi.

"Tadi katanya ga ada praktek" ucap sng mama.
"Iya tapi Shani ada meeting di kantor hari ini" balas Shani sambil meminum susu yang mamanya siapkan.

"Shani berangkat ya mah pah" ucap Shani yang akan berlari menuju mobil tapi dia di tarik oleh sang mamah.

"Tunggu bawa bekel ini jangan lupa sarapan" ucap sang mama lalu membiarkan putrinya itu berlari menuju mobil.

"Kamu si pah" ucap sang istri yang menyalahkan suaminya.

"Papah kenapa papah ga ngapa-ngapain" jawab sng suami yang tak trima dirinya di salahkan.

"Papa pake segala nyuruh shani ngurus perusahaan juga kasian anaknya jadi kurang istirahat" ucap sang istri panjang lebar. Sang suami tak menjawab hanya menghela nafas saja.

Shani yang terburu-buru menancap gasnya sangat kencang disaat di lampu merah tiba-tiba mobilnya mogok dan tak bisa hidup orang orang membantu Shani meminggirkan mobilnya.

Shani menelpon pengkel memberitahu kalau mobilnya mogok dan dia juga menyuruh untuk menderek saja mobilnya.

Disaat lampu merah menunjukkan warna merah semua kendaraan berhenti Shani tak memiliki opsi lain mau ga mau dia harus mengetok mobil yang berhenti di lampu merah itu untuk meminta tumpangan.

'tok tok tok' binyi kaca mobil yang Shani ketok.
Orang yang berada di dalamnya membuka kaca mobilnya. Orang itu terlihat sangat angkuh dan dingin.
Shani menelan ludahnya dan dia kembali mengumpulkan keberaniannya.

"Emmm mas boleh ga saya numpang sampai perusahaan 'Nabil company' plis mas boleh ya" ucap Shani yang sudah memelas. Sang pemilik mobil hanya mengangguk saja.

Shani langsung buru buru mengambil barangnya dan juga tasnya yang ada di mobilnya. Dan berpindah ke mobil yang akan dia tumpangi.

"Sabuknya" ucap sang pemilik mobil.
Shani langsung memakai sabuk pengamannya dan sng pemilik melajukan mobilnya menuju 'nabil company'.

Di dalam mobil Shani berubah membuka obrolan.
"Kenalin Shani" ucap Shani menjulurkan tangannya.
"Zean" ucap sang pemilik mobil dan tak menjabat tangan Shani.

"Ck dingin banget si sok cool ngeselin banget si" ucap shani dalam hati.

Sesampainya mereka di perusahaan zean langsung memberhentikan mobilnya di lobby.
"Makasih ya mas" ucap Shani lalu keluar mobil dan pergi. Banyak karyawan yang menyambut shani dan Shani memberikan senyum ramahnya.

Tanpa sadar zean melihat itu tersenyum.
"Lucu juga" ucap nya lalu pergi dari lobby perusahaan itu menuju arah kantornya.

Setelah dia sampai di kantor dia langsung menuju area parkir yang disediakan untuk nya. Zean turun berjalan ke arah lift tapi disana tertuliskan rusak mau tak mau zean berjalan menuju pintu masuk lobby.

Zean memang jarang berkunjung ke kantornya dia mempunyai orang kepercayaan yaitu Aran dan onil yang mengelola perusahaannya. Zean sempat kesal tadi dia melihat parkiran yang harusnya di khususin untuknya tapi di tempati oleh mobil lain dan dia juga tak mengenal mobil itu. Bukan mobil itu bukan milik ke dua sahabatnya zean sangat tau betul.

Saat zean masuk tak ada satupun karyawan yang kenal dengannya security disana memperlakukan zean seperti tamu yang akan berkunjung memeriksa zean. Security menemukan pistol dan juga pisau. Mereka ingin menyitanya tapi zean memperlihatkan kartu akses sebagai ceo security disana langsung ciut dan mempersilahkan zean masuk.

Ada satu pegawai yang mengaku sebagai ceo di perusahaan miliknya. Dia mendapatkan berita ini dari aran karena itu dia datang ke perusahaannya dan berpenampilan cukup sederhana hanya dengan kemeja hitam yang di libat lengannya.

Jas nya ia tinggal di mobil sengaja biar tak ada yang mengira jika dia adalah ceo. Baru zean melangkahkan kakinya dia sudah di sambut dengan orang yang mengaku sebagai dirinya.

"Hai kau orang baru disini. Kenalin saya adalah ceo disini" ucapnya dengan lantang.

Aran bilang ke pada zean kalau orang itu mengaku seperti itu kepada pegawai baru.

Zean tak menjabat tangan yang mengaku sebagai dirinya setelah zean dan orang itu memasuki lift zean mulai menunjukkan aslinya.
Aran melihat zean masuk lift bersama orang itu hny tersenyum.

Zean sudah geram dengan orang yang mengaku sebagai dirinya. Karena orang ini bukan cuma mangaku sebagai dirinya tapi dia memeras karyawan baru untuk memberikan uang padanya bukan cuma itu orang ini juga melakukan korupsi.

Zean langsung menunjukkan kartu namanya. Orang itu tampak terkejut.
"M-maaf pak zean saya cuma bercanda" ucap nya.
Zean tak menunggu lama langsung menghajar orang itu hingga babak belur. Pintu lift terbuka melihatkan orang itu yang sudah segeletak tak berdaya banyak darah yang terdapat di bajunya.

"Semuanya dengar" ucap aran yang sudah berada di lantai yang sama dengan zean.
"Ini adalah bapak zeano mahen perwira dia lah ceo perusahaan ini dan perusahaan perusahaan perwira lainnya jngn mau di bodohi oleh orang ini, orang ini adalah sebatas hrd yang sekarang sudah tak lagi bekerja disini dan satu lagi kalau ada hal yang sama kejadian lagi bukan hanya pak zean yang akan mengurus tapi juga semua antek anteknya mengerti kalian" ucap aran panjang lebar.

"Iya mengerti pak" ucap semua karyawan.

Zean meninggalkan Aran dan juga orang itu. Aran menyuruh security buat urus semuanya.

Zean memasuki ruangannya. Dia duduk di kursi kebesarannya tak ada yang berani duduk di sana sekalipun itu sahabat sahabatnya.

"Pak hari ini ada meeting" ucap aran terputus karena di sela oleh zean.

"Apaan se zean aja ga usah sok formal" ucap zean karena dia tak suka kalau sahabatnya memanggil dia sangat formal.

"Hari ini ada meeting ze sama perusahaan 'Nabil company' lo yang hendel apa gue aja" ucap aran

"Gue aja" ucap zean singkat dia kembali teringat dengan shani.

"Yaudah gue siapin berkasnya" ucap aran lalu pergi dari sana.





Segini dulu ya

Semoga suka sama cerita baru

Jangan lupa vote





Next...

heal with love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang