bab 9

503 88 2
                                    

                   selamat membaca













Sejak kejadian kemarin zean khawatir jika rencananya mudah di duga oleh Kenan maka zean menyuruh Aldo, Rey, dan arman segera menyusul di kantor milik Kenan.

*Kantor Kenan*

Aldo, Rey, dan arman kini sudah menjadi supir truk di kantor Kenan saat mereka sedang memasukan barang tak sengaja mereka melihat Kenan serta anak buahnya keluar dari kantor. Aldo melihat jika muka Kenan sangat babak belur.

"Gila zean membantai dia kek apa sampai kek gitu kok kagak mati tu orang" ucap Aldo dalam hati.

Mereka bertiga masih melakukan pekerjaan mereka yaitu memasukan barang barang haram itu ke dalam truk yang akan mereka bawa.

Saat sedang memasukan barang Kenn menghampiri Rey dan menepok pundak milik Rey.
"Masukan barang ini dengan hati hati jngn sampai ada yang tertinggal ataupun hilang kalau sampai ada satu barang yang kurang nyawa kamu gntinya" ucap Kenan sembari meremas bundah Ray.

Ray yang mendengar ancamn Kenan sempat mendadak gemetar dan menelan Salivanya kasar. Tapi disaat bersamaan dia melihat ke arah Aldo. Aldo memberikan kode kepada ray supaya dia tenang dn tidak menggubris ancaman Kenan.

Setelah melihat kode dari Aldo Ray merasa lega dan tenang karena dia tau bos nya tak akan membiarkan dirinya mati konyol di tangan Kenan. Ray hnya menanggapi dengan anggukan kepala. Dan dia melanjutkan pekerjaannya. Sedangkan Kenan melanjutkan jalannya menuju mobilnya dan berlalu pergi.

Di saat yang bersamaan barang yang mereka akan antar sudah selesai mereka masukan dalam mobil ldo segera mengabari zean dan yang lainnya jika Kenan sudah pergi dan dirinya akan mengantar barang haram ini ke markas markas Kenan.

Setelah selesai menutup dan mengunci pintu belakang mobil truk itu Aldo,Ray dan juga Arman langsung bergegas untuk pergi ke markas barang haram itu. Perjalanan mereka sangat jauh mereka harus menghabiskan waktu Berjam jam menaiki kapal kalau turun ke darat memasuki hutan yang menuju arah markas itu.

*And kantor Kenan*

Zean mengutus gracio untuk menemani Aran menggantikan onil untuk meeting dengan perusahaan perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaannya termasuk perusahaan Shani.

*Di tempat shani*

Shani tambak sedang menelpon seseorang dengan sangat buru buru.
"Ah akhirnya lo angkat cik" ucap shani sembari bernafas lega.

*Kenapa Shan ada yang bis gue bantu?* Ucap Chika dari balik telpon.

"Iya nih cik gue bisa minta tolong lo buat gantiin gue sama indah buat Dateng ke perusahaan perwira gak. Gue lagi ada pasien ga bisa gue tinggal" ucap shani mencecer Chika.

*Iya bisa kebetulan hari ini gue lagi gak ada jadwal pemotretan* ucap Chika.

*Tapi gue sendiri nih?* Ucap Chika lagi.

"Nggak lo sama anin ya gue udah minta tolong dia dan dia mau kebetulan dia juga lagi shift malam" ucap Shani.

*Oke deh kalau gitu gue jalan ke rumah Anin* ucap Chika lalu mematikan telponnya. Shani bernafas lega karena Chika mau menggantikannya.

*Shani and*

Setelah mengangkat telpon dari shani Chika langsung menaiki mobil nya menuju kediaman Anin.

Setelah mengangkat telpon dari shani Chika langsung menaiki mobil nya menuju kediaman Anin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Pinterest)

*Mobil yang di naikin Chika*

Aran dan juga gracio sudah berada di perusahaan milik zean Aran sedang menjelaskan acara yang di adakan oleh perwira company ini.

                                  .....

Kini Chika dan anin sudah sampai di perusahaan perwira company. Mereka berdua turun di lobby mobil mereka di parkiran oleh tukang valley di perusahaan ini. Mereka yang notabenenya jarang mengikuti acara acara perusahaan milik orang tua mereka kali ini mereka cukup kagum karena gedung dan juga fasilitas yang kantor ini berikan tak main main.

"Pasti orang yang kerja disini gajinya gede banget ya cik" ucap anin.
"Iya nih gila bagus banget ini bukan kaya kantor lebih ke hotel" ucap Chika berjalan berdampingan dengan anin sembari mata mereka tak henti hentinya menelisik keseluruhan penjuru perusahaan.

Saat mereka ingin bertanya ke resepsionis mereka lebih dahulu di tanya oleh salah satu karyawan kantor itu pikir mereka mungkin ini salah satu resepsionis.

"Maaf ibu boleh saya bantu" ucap karyawan kantor.

"Ah iya mbak saya mau menghadiri acara meeting di kantor ini kita dari perusahaan laksani grup" ucap Chika memberitau kepada karyawan itu.

"Oh iya. Ibu bisa naik ke lift sebelah sana. Ibu bisa naik ke lantai 10 disana tempat acaranya" ucap karyawan kantor dengan ramah.

"Oh iya kalau gitu terimakasih kita permisi terlebih dahulu. Mari" ucap Chika ramah sedangkan anin hanya mengikuti langkah Chika.

Mereka mengikuti instruksi yang karyawan kantor ini kasih dan ya benar saat mereka sampai di lantai 10 disana sudah banyak perwakilan perusahaan yang datang bahkan ceo nya sendiri yang datang menghadiri acara yang di adakan oleh perwira company.

Sebelum mereka bergabung dengan yang lain mereka di minta untuk mengisi daftar tamu serta undangan yang mereka harus scan.

Setelah mereka sudah selesai scan undangan mereka di perbolehkan masuk ke dalam mereka duduk di bangku yang sudah ada namanya bukan nama Chika dan anin melainkan nama kedua sahabat mereka yaitu Shani dn indah. Mereka tak masalah toh memang mereka menggantikan kedua shbat mereka yang sedang sibuk dengan pekerjaan mereka.

Meja milik Chika dan anin satu meja dengan Aran dan gracio. Saat Chika dan anin ingin duduk mereka melihat dua laki laki yang sudah duduk di kursi yang ada di meja mereka juga.

"Hai boleh kita ikut duduk" ucap anin.

"Ah iya silahkan" ucap aran. Lalu Aran melihat kedua orang yang Aran tak kenal bahkan mereka berdua lancang duduk di kursi Shani dan indah.

"Maaf kalian ini siapa ya ini kursi milik ibu Shani dan bu indah" ucap aran sopan.

"Kita berdua mewakili Shani dan indah karena mereka ada urusan lain jadi tak bisa datang" ucap Chika.

Aran dan gracio mengangguk paham tak lama acara perusahaan itu mulai dan di meja Chika, Anin, Aran, dan gracio sangat hening dan canggung untuk memecah ke heningan gracio berusaha mengajak ngobrol. Tidak sebenernya dia sedari tadi memperhatikan anin dia ingin berkenalan tapi ragu akhirnya dia mengajak Chika berkenalan terlebih dahulu.

"Hai kita duduk satu meja seperti ini tapi tak mengenal satu sama lain. Kenalin saya gracio sahabat aran saya disini juga menggantikan onil yang masih sibuk dengan kerjaannya" ucap gracio panjang.

"Saya Chika dan ini sahabat saya Anin" ucap Chika.

"Ini juga sahabat saya Aran" ucap gracio.

"Pak Aran juga sama mewakili seseorang?" Tanya anin penasaran.

"Tidak saya biasa berpartner dengan onil tapi karena di berhalangan jadi kali ini saya berpartner dengan bang cio" ucap aran.

Mereka ber 4 ngobrol sembari makan sambil acara terus berlanjut.
Aran meminta kontak Anin dan Chika karena katanya mereka sekarang teman.










Segini dulu

Jangan lupa vote

Maaf kalau typo










Next....



heal with love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang