bab 3

851 96 4
                                    


                   selamat membaca




Zean, Aran dan juga onil sedang dalam perjalanan menuju kantor yang akan kerja sama bersama perusahaan milik zean sepanjang jalan onil menjelaskan kerjasama apa yang di tawarkan oleh perusahaan itu.

Sesampainya mereka di perusahaan yang akan melakukan kerja sama. Mereka ber 3 langsung turun dan zean, Aran, dan onil di sambut sangat oleh karyawan kantor disana. Karena karyawan kantor itu sudah tau siapa yang akan bertamu di perusahaan mereka.

Zean, Aran, dan onil langsung di arahkan ke ruang meeting oleh resepsionis mereka ber 3 di antar hingga depan ruang meeting. Mereka langsung di persilahkan duduk sembari menunggu sang pemilik perusahaan Aran memberikan berkas yang jika zean setuju zean akan menandatangani surat kontrak tersebut.

Tak perlu menunggu lama sang pemilik kantor masuk bergabung ke ruang meeting.

"Selamat pagi pak Aran maaf kalau menunggu lama" ucap indah yang mendampingi Shani dalam rapat kali ini.

"Tidak apa apa bu indah kita juga baru sampai oh iya kenalin ini pak zean ceo perusahaan dan di samping pak zean ada pak onil yang juga coo perusahaan" jelas Aran.

Indah menyalami zean dan juga onil.
"Oh iya pak Aran kenalin ini bu Shani ceo perusahaan ini" ucap indah memperkenalkan Shani.

Shani menjabat tangan Aran dan onil serta zean. Shani cukup kaget pria yang menyebalkan itu ternyata adalah ceo perusahaan yang akan dia ajak kerja sama.

Shani menarik indah sedikit menjauh dari Aran, zean, dan onil.
"Kok ga bilang si kalo yang punya perusahaan ini dia" ucap shani berbisik dengan indah.

"Kenapa si emang lagian kalo kita jadi kerja sama, sama perusahaan pak zean kita bisa untung besar" ucap indah.

"Cowok yang tadi gue ceritain ke lo yang ngeselin itu ya ini zean ini" ucap Shani. Zean berdehem.
"Ini jadi meeting gak nih malah meeting sendiri" ucap zean yang sedari tadi sebenernya dia memperhatikan gerak gerik shani.

"Eh emmm jadi saya mulai ya meeting nya" ucap indah lalu mulai menjelaskan proyek yang akan perusahaan Shani dan zean garap. Shani duduk di depan zean dan dia juga fokus untuk mendengarkan presentasi indah.

Setelah indah selesai mempresentasikan proyek kerjasama itu zean, onil, dan Aran mulai diskusi.
"Gimana bos" tanya Aran ke zean dan onil.

"Ikut aja yang punya perusahaan" jawab onil.

"Presentasi nya si bagus ya proyek yang menjanjikan ini kalau kita berhasil ya untung yang kita dapet buat perusahaan bakal gede" imbuh onil.

Zean tampak menimang apa yang di bicarakan onil sebenernya zean tak masalah jika proyeknya nanti tak menguntungkan dia juga tak peduli tapi entak mengapa proyek kali ini zean sangat perhatian onil dan Aran juga bingung tumben bosnya mikir biasanya ikut keputusan onil.

"Boleh kita deal kan saja tapi berikan mereka pertanyaan terlebih dahulu" ucap zean.

"Kalau kita gol di proyek ini berapa persen yang perusahaan kita dapat dan perusahaan anda dapat?" Tanya onil.

"Oke jadi kita pagi rata saja seperti yang sudah ada di dalam map ya kita pagi 50%" ucap Shani menjawab pertanyaan onil.

Zean menganggukkan kepalanya onil dan Aran ikut mengangguk lalu Aran memberikan pen kepada zean. Zean langsung menandatangani kontrak itu.

"Terima kasih pak zean, pak Aran, dan pak onil sudah mau bekerjasama dengan kita" ucap Shani.

"Sama sama bu Shani" jawab Aran dan onil. Zean tak menjawab dia langsung keluar ruangan tanpa mengeluarkan kalimat sedikit pun dan tak lama onil dan Aran berpamitan dan menyusul zean keluar kantor shani. Sedangkan Shani sudah ngedumel dengan indah.

"Tuh kan apa gue bilang ngeselin banget tuh orang gila ya kek kanebo kering" ucap shani.

"Udah sabar aja yang penting kan kita bisa naikin nama perusahaan lewat pak zean lagian Shan yang gue denger perusahaan perusahaan besar aja di tolak sama pak zean padahal pembagian nya 70% buat perusahaan dia tapi di tolak liat kita di terima Shan" ucap indah bahagia karena banyak perubahan yang mengajak perusahaan milik zean kerja sama tapi banyak yang di tolak oleh zean.

Bahkan perusahaan indah sendiri pernah mengajak perusahaan zean kerja sama tapi tak di terima sama sekali sekalas pengusaha paling kaya pernah meminta kerjasama tapi beritanya tak di gubris oleh perusahaan milik zean.

"Hm" jawab shani kepada indah. Lalu dia langsung pergi kembali ke ruangannya.

Indah juga kembali ke ruangannya karena dia juga harus menyelesaikan berkas berkas perusahaannya.

Tak terasa jam makan siang pun telah tiba Shani dan juga indah keluar kantor untuk makan siang sebelum Shani harus ke rs untuk menghadiri jadwal praktek nya.

Shani numpang dengan mobil indah karena mobilnya yang masih di bengkel.

Baru saja Shani masuk Shani sudah di tabrak oleh seseorang untungnya dia tak terjatuh karena di tangkap oleh orang yang menabraknya Shani dan orang itu bertukar kontak mata sampai Shani terdasar dan langsung berdiri.

"Makanya kalau jalan pake mata pak zean" ucap Shani. Ya ternyata yang menabraknya Shani adalah zean orang yang paling ngeselin menurut Shani.

"Jalan pake kaki bukan pake mata Bu Shani" jawab zean.

Shani tak menggubris omongan zean dia langsung masuk meninggalkan zean menyusul indah di tempat duduk. Zean yang melihat itu tersenyum.

"Gemas banget si" ucap zean lirik lalu kembali melangkahkan kakinya pergi dari cafe itu.

"Lo gpp Shan" ucap indah sambil ngecek kondisi temannya.

"Gpp cuma tuoranh astaghfirullahaladzim ngeselinnya naudzubullah" ucap Shani.

"Jangan benci benci nanti cinta loh" ucap indah menggoda Shani.

"Dih amit amit gue cinta sama orang kaya dia" ucap Shani.

"Nanti tiba tiba jodoh lagi" ucap indah.

"Udah deh jangan godain gue terus, eh btw udah pesen?"tanya Shani.

"Udah kaya biasakan" ucap indah.






Dah segini dulu ya guys

Jangan lupa vote

Maaf kalau typo

Next...













heal with love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang