BAB 6

319 3 0
                                    

BAB 6

Aku bangun ketika jam menunjukkan angka tiga. Setelah merenggangkan badan, aku pun bersiap-siap untuk menyirami tanaman di halaman. Aku pun meminta arahan Mbok Yati sebelah mana kran airnya, selangnya dan tanamannya. Setelah diberi penjelasan Mbok Yati, aku mulai beraktivitas siram-siram dan sekalian aku juga menyapu halaman.

Setelah selesai menyapu dan siram-siram aku pun mulai mencuci mobil dengan Mbah Man. Meskipun sudah keriput dengan rambut putihnya, tetapi jiwanya masih jiwa muda sekaligus kemesumannya sudah mencapai level tertinggi.

Sore itu sedang asyik-asyik menyabuni ban mobil tiba-tiba Mbah Man bilang. “Busyet, pantatnya bulat bener.” Kata Mbah Man sambil melongo tidak berkedip.

Aku pun celingak-celinguk mengikuti arah pandangan Mbah Man. Terlihat Mbok Ti sedang menjemur pakaian yang sesekali menungging waktu mengambil pakaian dari bak. Akupun geleng-geleng melihat kelakuan Mbah Man.

“Bener ‘kan tebakanku? Wajah-wajah mesum ini, Mbah Man. Godain, ah!” kataku dalam hati.
“Lihat apa, Mbah?” tanyaku pura-pura penasaran.
“Itu, Mbok Yati! Busettt, bulat bener tuh pantatnya! Kalau disodok, pasti mantap tuh!” jawabnya spontan.
“Mbah-mbah. Apa sexy-nya Mbok Yati, udah tua gitu? Mbok yang cari yang muda-muda gitu lho, Mbah!” ucapku berkomentar.
“Wes, bosan aku Mas sama yang muda-muda. Aku sukanya yang tua-tua macam Mbok Yati itu.” Sahutnya jujur.
“Wkwkwkwk. Emang mau yang muda-muda sama Mbah?” ledekku sambil tertawa geli.
“Jangan salah, ketagihan! Itu servis-an Mbah bikin squirt terus itu. Tau squirt nggak kamu, Mas?” sahutnya bangga.

Aku sebenrnya tahu di cerita-cerita bokep atau video bokep. Tapi aku pura-pura polos aja untuk mengerjai Mbah Man. “Apa itu Mbah squirt? Maklum, aku masih belum 17 tahun Mbah.”

" Squirt itu semacam ngompol mas, tapi yang keluar air kenikmatan bukan air kencing.” Terangnya memberitahu
“ohh gitu, ya Mbah!” seruku singkat.
“Besok-besok, aku bawain majalah dewasa Mas. Biar kamu itu belajar, meskipun belum 17 tahun tapi itu penting lho Mas.” katanya.
“wkwkwkwkwk. Ada-ada aja, Mbah. Penting buat apa Mbah?” Aku tertawa geli.

"Ya mbok ti udah selesai jemur! Cenggur alisan mgaceng nganggur lah ini!" Gerutu mbah man kecewa karena acara live show-nya habis.

“Penting buat pelajaran biologi, Mas. Biar nanti kalau Mas-nya nikah tahu mana lubang kenikmatan mana lubang buat keluarin kotoran biar nggak salah.” Mbah Man menambahi.

Aku pun hanya tertawa mendengarkan penjelasan Mbah Man. Malah dia bercerita, kalau sehabis pulang kerja atau pagi tepatnya Subuh dia rutin mengintip istri Pak RT yang lagi mandi yang kebetulan rumahnya berada tepat sebelah rumahnya. Lebih muda dari Mbok Ti, badannya lebih bagus dan padet, rambutnya kuning kayak rambut jagung kata Mbah Man.

“Susunya bulat Mas, putingnya item kecoklatan. Menggairahkan pokoknya. Tahu Momoka Nishina artis bokep Jepang, Mas. Susunya seperti itu bentuknya.” kata Mbah Man sambil membayangkan istrinya Pak RT itu sesekali air liurnya sedikit keluar dari mulutnya.
“Aku polos. Mbah. Jadi nggak tahu artis-artis bokep Jepang.” ujarku menggodanya
“udah besok tak kasih tahu gambarnya Mas, ada di majalah koleksi Mbah, kamu harus Mbah ajari salah satu bentuk keindahan dunia ini Mas.” kata Mbah Man.

Aku tertawa aja mendengarkan penjelasan Mbah Man.

“Tua-tua mesum ini Mbah hopman.”

Akhirnya selesai juga nyuci mobilnya dan aku pun masuk ke dalam rumah untuk segera mandi sore.

Sudah sebulan, aku tinggal di rumah Pak Karim. Aku semakin deket dengan Mbok Yati, Bu Juleha, Pak Karim dan Mbah Man. Banyak ilmu mesum dari Mbah Man yang ditularkannya padaku. Mbah Man menceritakan pengalaman-pengalaman mesumnya ke aku, kadang juga Mbah Man terpergok menggoda Mbok Yati yang usianya 50 tahun lebih dan sering juga kita bercanda di rumah. Pekerjaan di rumah menjadi lebih ringan karena kekonyolan Mbah Man dan Mbok Yati. Bu juleha dan Pak Karim juga ramah kadang semua rumah juga saling bercanda satu sama lain, sehingga sudah tidak kecanggungan berada di rumah ini.

Spectrum kehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang