BAB 13

171 2 0
                                    

BAB 13

Masa depan siapa yang memiliki?
Mereka adalah orang yang percaya akan keindahan impian
Yang mereka bentuk sendiri
Sekarang kita bisa memulainya
Jangan di tunda-tunda
Kapan lagi? esok? Lusa? Tahun depan?
Meski tidak ada kata terlambat
Setidaknya kita tidak ketinggalan
Karena kita tidak tahu
Apa yang terjadi esok dan lusa
Kita tidak tahu bagaimana masa depan kita
Kecuali kita yang menghaturnya
Karena masa depan akan selalu menunggu
Kehadiran kita
Yang selalu berusaha keras

Kemilau berlian tersinari oleh sang fajar yang baru bangun dari tidurnya
Sembari memberi isyarat jika banyak cita yang akan di capai di pagi yang cerah ini
Mentari terbit laksana memberikan senyuman yang menarik diri untuk bangun dari keletihan yang memaksa diri tak bergerak
Memaksa untuk melihat masa depan yang tak akan datang tanpa ada sebuah gerakan

Telegram : @cerita_dewasaa

TOK.. TOK.. TOK !!

“ Mas Ntung bangun.. !! udah jam 6 pagi lho.. “ terdengar suara Mbok Yati dari luar..
“Hooaaammmzzz.. Iya Mbok.. makasih “ jawabku sambil merentangkan dua tangan.

Aku melihat ke bawah ternyata aku sudah memakai pakaian lengkap sama celana pendekku. Aku mengingat – ingat kejadian semalam, dimana peristiwa yang terjadi mendadak karena Ine merenggut perjakaku. Nyesel campur senang melingkupi diriku. Nyesel karena aku melakukan perbuatan hina ini terhadap seseorang yang sudah aku anggap kakakku. Seneng karena yang merenggut perjakaku Ine seseorang yang sudah punya tempat tersendiri di hatiku.

" apa tadi malam yang memakaikan celanaku ine ya?“ pikirku, seingatku tadi malam aku tidur setelah pertempuran masih dalam keadaan telanjang. “ ah pusing, sebaiknya bersih-bersih dulu lah di kamar mandi" batinku.

Aku pun beranjak keluar kamar tapi balum sampai di kamar mandi aku melangkah dulu di dapur. Terlihat ada Mbok Yati dan Bu Juleha,

“ Pagi Bu !! Pagi Mbok !! “ sapaku kepada mereka berdua.
“ Pagi juga Mas “ jawabnya serentak.
“ Kusut amat ? buruan gih cuci muka sana !! “ ucap Bu Juleha
“ hehe.. iya Bu, Bu mau tanya.. Apa Mbak Ine tadi malam pulang ke rumah ?” tanyaku kepada Bu Juleha.
“ Ha ?? gak ada Ine pulang. Kenapa memangnya? “ Jawab Bu Juleha
“ Lho.. bukannya tadi malam aku denger suara Mbak Ine ya Bu” Ucapku beralasan. Masak aku mau jujur kalau semalam Ine bersenggama denganku.
“ Enggak ada pulang,, jam berapa kamu denger suara Ine?” Tanya Bu Juleha kebingungan.
“ Masak Bu? Apa aku salah denger ya? Apa jangan denger suara penunggu rumah ini ya ?” Jawabku yang bingung antara percaya dan tidak percaya.
“ Pagi – pagi sudah bicara nglantur, sudah cuci muka sana.. jangan lupa nanti jam 9 latihan nyetir sama Mbah Man.. “ Ucap Bu Juleha
“ Hehehe. Iya Bu. Yaudah permisi kalau begitu. “ Ucapku sambil garuk – garuk kepala yang tidak gatal sambil memikirkan peristiwa tadi malam.

Aku pun berbalik menuju kamar mandi. "Sialll. Terus siapa yang merenggut perjakaku. Jelas - jelas terlihat Ine tadi malam .” Batinku sambil berjalan di kamar mandi.

Setelah menutup pintu, tanganku aku masukkan ke dalam celan dalamku untuk mengecek batang kejantananku..

"Oh shitttt... ternyata aku mimpi basah “ gumamku pelan setelah tanganku menyentuh bekas sperma yang sudah mengering di celana dalam. Setelah tahu kalau semalam hanya mimpi belaka dengan rasa kecewa aku mandi junub. (Selamat untuk netijen +62 yang benar menebak jawaban mimpi basah, ane gak bisa ngasih hadian give away, ane Cuma bisa ngucapin makasih. Semoga di balas Tuhan YME. Wakakakakaka)

Pagi ini aku punya semangat baru, aku mulai bekerja mulai pagi ini. Meskipun masih dalam tahap latihan menyetir tapi aku semangat karena mulai hari ini aku akan mengejar mimpi untuk menjadi orang sukses.

Spectrum kehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang