BAB 1

594 4 0
                                    

BAB 1

(POV UNTUNG)

Setelah Kakek menyuruhku tidur aku kemudian bersih-bersih diri dan selanjutnya berbaring di kamar untuk istirahat akan tetapi sedari tadi aku tidak bisa memejamkan mata karena pikiranku kalut aku meratapi garis hidup yang diberikan oleh Tuhan ini. Ternyata namaku tidak seberuntung hidupku, aku termenung dan teringat masa-masa kecilku dulu waktu kedua orang tuaku masih lengkap.

>>>>>>>>>

Namaku Untung, lengkapnya yaitu Untung Ferdinand. Aku di lahirkan 16 tahun yang lalu dari rahim Ibuku yang bernama Watiniah panggilannya Wati dan Bapakku bernama Junaidi tapi panggilan John gak tahu kenapa dari huruf U bisa berganti dengan huruf O jadi aku juga ikut-ikut memanggil nama bapak dengan nama bapak John. Kedua orang tuaku sangat sayang padaku, kita bertiga merupakan keluarga yang sempurna. Bapak John sangat perhatian kepada Ibu maupun aku, bapak selalu menuruti apa yang aku maupun Ibu inginkan. Bapak sosok yang menjadi pelindung bagiku dan Ibuku, bertanggung jawab dan bekerja keras. Beliau bekerja di sebuah PT di bidang kontraktor, tidak heran kadang beliau pulang kadang pagi kadang siang kadang malam malah kalau ada proyek besar beliau bisa-bisa tidak pulang ke rumah selama beberapa hari. Bapak menjabat sebagai kepala mandor bagian lapangan kala itu. Selain sifat itu ada beberapa sifat negatif dari bapak yaitu usil dan mesum, untuk sifat mesumnya aku sembunyikan dari Ibuku kalau Ibu sampai tahu bisa-bisa di bakar rumah ini akibat kemarahan Ibu. Teringat jelas dulu sewaktu aku kecil, aku di ajak jalan-jalan berdua dimana aku di ajak ke tempat bermain oleh Bapak, ada dingdong, mandi bola, odong-odong, boom-boom car, dll. Bapak memberi kesempatan main sepuasnya kepadaku, kata Bapak ini merupakan hadiah karena rangkingku ada di 5 besar waktu kenaikan kelas. Setelah seharian aku bermain Bapak mengajak pulang akupun mengiyakan karena aku juga sudah puas. Waktu keluar dari arena tempat bermain ada mainan tembak-tembakan akupun menunjuk dan merengek-rengek untuk di belikan mainan itu, dengan menghela nafas akhirnya bapak menganggukan kepalanya tanda dia setuju. Kita pun berjalan ke pedagang mainan itu.

“berapa harganya ini mbak?” ucap bapak sambil menunjuk mainan tembak-tembakan kala itu.
“enam puluh ribu masnya. Buat anaknya ya ini mas, duh ganteng banget anaknya” ucap penjual sambil menggoda agar mainannya terbeli.
“aihh, bisa aja mbaknya ini, kalau anakku ganteng bapaknya juga ganteng kan” ucap Bapak menggoda penjualnya. Meskipun ada aku di situ kemesuman bapak mulai terlihat. Dia seakan tidak peduli akan keberadaan aku ini. Memang penjualnya terlihat cantik, sexy, payudaranya lumayan besar dengan hidung pesek bibir tipis dan rambut di cat kuning seperti rambut tanaman jagung.
“ihh bisa aj mas ini” kata penjualnya sambil tersenyum menggoda.
“namaku john mbak, johnaidi orang-orang memanggilku. yaudah aku ambil mainan ini mbak, enggak saya tawar, ini uangnya mbak” kata bapak sambil memberikan uang seratus ribu.
“gak usah kembalian mbak, kembaliannya buat mbaknya itu buat beli BH aku liha-lihat gak cukup itu sudah Bhnya” imbuh bapakku sambil melirik buah dada penjual itu
“iya ni mas, tahu aja kalau kekecilan Bhku. Makasih ya mas nanti waktu pulang uangnya aku buat beli BH beneran” ucap penjual itu sambil mengedipkan mata ke bapak.
“sudah pak ayo pulang, kasian ibu di rumah” potongku untuk meredam kemesuman bapak.
“aku pulang dulu mbak, kapan-kapan kita sambung lagi.” Ucap bapak sambil mengedipkan mata ke penjual itu. ‘Dasar bapak ganjen, Huft’ pikiranku waktu itu.

Seperti itu salah satu kemesuman bapak yang dilakukan di depanku, sebenernya masih banyak lagi kemesuman bapak menggoda janda-janda yang lagi jualan. Meskipun mesum tapi bapak memperlakukan ibu seperti ratu di kerajaannya. Tapi kalau Ibu sudah marah bapak lari tunggang langgang meskipun hanya pakai CD.

aku dan kedua orang tuaku mengontrak rumah di kota dengan tujuan agar bapak tidak kejauhan waktu berangkat ke kantornya. Sedangkan kakekku tetap berada di desa pada saat itu.

Spectrum kehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang