Chapter 12. Mencabut Kutukan

11 6 3
                                    

🍃🍃🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃

Semua mata tertuju pada sinar biru yang terpancar dari pedang yang dipegang oleh Salsa. Ukiran yang semula hanya tertempel di besi tajam itu kini keluar, muncul seperti sebuah ruh yang keluar dari jasad. Naga panjang seperti ular berkaki empat dengan sisik biru tua menyerang semua lupuceros yang ada. Dengan sekali serangan, makhluk-makhluk itu terkapar, kemudian perlahan diserap oleh bumi.

Setelah menghabisi semua makhluk terkutuk itu, naga tersebut menghampiri Salsa. Ia menunduk seolah sedang menghormat pada tuannya.

"Eh, ngapain?" tanya Salsa bingung.

"Aku hanya ingin berterima kasih karena kau telah menggunakan pedang ini dengan baik," kata naga itu.

Salsa menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Dia menarik pedangnya yang tertancap di tanah, memperhatikan pahatan yang semula terukir di pedangnya kini menghilang. Ah, mungkin karena naganya sudah keluar. Tapi, apakah naga itu bisa kembali lagi menjadi ukiran di pedangnya?

Di saat mereka semua terdiam, terkejut dengan apa yang baru saja terjadi, tiba-tiba Edrian datang dengan ekor yang bergerak ke kanan dan ke kiri, napasnya terengah-engah seperti baru dikejar setan.

"Hah, kalian mendengar suara menyeramkan, tidak? Huh, aku benar-benar takut," kata Edrian tanpa melihat bahwa dirinya jauh lebih menyeramkan.

"Gue rasa naga yang satu ini otaknya gak berfungsi," bisik Harry pada Gio yang berada di sampingnya.

"Lah, kan emang dia aslinya bukan naga tapi manusia," balas Gio.

Harry menganggukkan kepalanya. "Bener juga sih, tapi—"

"Huaa ... siapa dia? Kenapa ada naga selain aku di sini?!"

Teriakan Edrian memotong ucapan Harry. Laki-laki itu menatap malas pada naga yang modus berlindung di belakang Salsa, padahal sudah jelas tubuhnya besar dan pasti akan terlihat oleh naga sakti yang keluar dari pedang.

"Kau adalah pangeran yang dikutuk itu?" tanya sang naga.

Edrian yang menggulung tubuhnya di belakang Salsa pun membuka matanya, berusaha menatap naga itu dengan tenang. "Ah, ya, itu aku. Ada apa memangnya?"

"Mungkin Kakek Kristcy sudah memberitahumu tentang bagaimana memecahkan kutukan itu. Dan hari itu sudah tiba, Pangeran. Kini semua tergantung pada pemilik pedang naga, yaitu gadis ini," ujarnya sembari menunjuk pada Salsa.

Matanya membulat. Semua tergantung pada keputusannya?

"Ayo, Salsa, seperti janjiku bahwa aku akan mengabulkan apa pun yang kau inginkan asal mengubahku kembali pada wujud asliku."

Salsa menoleh pada Edrian. Sorot matanya terlihat penuh harap, sangat meyakinkan bahwa Salsa akan mendapatkan imbalan yang setimpal jika berhasil membantunya.

The Hidden Key [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang