Chapter 28. Penyusunan Rencana

7 2 0
                                    

🍃🍃🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃

Lolongan hewan menerobos masuk ke telinga mereka, tetapi itu tak menghentikan langkah mereka untuk terus masuk lebih dalam ke hutan. Suara ranting dan dedaunan kering yang patah di belakang mereka membuat mereka merasa diawasi. Sesekali, salah seorang dari mereka menoleh ke belakang, memastikan apakah seseorang masih mengejar. Akhirnya, mereka berhenti sejenak, terengah-engah, berusaha mengatur napas dan mempertahankan diri dalam permainan mengerikan ini.

"Gue capek," ujar Salsa sambil menarik napas panjang.

Keempat temannya juga terlihat kelelahan, sama seperti Salsa, hampir kehilangan tenaga setelah terus berlari.

"Sekarang kita harus apa?" tanya Gio.

Mereka saling berpandangan, mencoba mencari jawaban, namun tidak ada yang berbicara. Kekuatan mereka menghilang sejak Shymporak tak berdaya. Sekarang, mereka tak mampu melawan Azhrael dan hanya merasa seperti mengirim nyawa mereka pada malaikat maut.

"Bagaimana bisa pedang Salsa menghilang? Bukannya itu bukan anugerah dari Shymporak?" Dara tiba-tiba angkat bicara, menarik perhatian yang lain.

Salsa, pemilik pedang itu, mengetuk dagunya, berpikir sejenak. "Benar juga, pedang itu gue temuin di hutan, kan? Kenapa sekarang ikut hilang?"

"Mungkin semua yang kita lalui, semua kebaikan yang kita terima, adalah rekayasa Shymporak," ujar Harry, membuka pertanyaan besar dalam benak mereka.

Mawar, yang baru saja mengatur napasnya, ikut berbicara. "Tadi Shymporak bilang kita harus menjaga koin phoenix, kan? Itu pemberian dari pangeran. Harusnya koin itu ikut hilang juga, gak sih?"

Mendengar itu, Salsa segera merogoh saku untuk mencari benda tersebut. Benar saja, koin emas bermotif phoenix itu masih ada di tempatnya, satu-satunya benda yang tetap utuh setelah kepergian Shymporak.

"Bagaimana bisa?!" tanya Gio dengan bingung.

"Satu-satunya harapan kita," ujar Mawar sambil meletakkan radio di atas tanah. Dia mengisyaratkan pada teman-temannya untuk membentuk lingkaran dan saling berpegangan tangan. Salsa mengeluarkan koin itu, meletakkannya di telapak tangan kanannya dan menghadapkannya ke depan.

Tiba-tiba, koin itu melayang sendiri di udara, memancarkan cahaya. Salsa kembali menggenggam erat tangan Dara di samping kanannya. Cahaya dari koin itu berubah menjadi bola putih, lalu pecah menjadi lima cahaya berbeda: merah mengarah ke Harry, biru ke Mawar, kuning ke Salsa, hijau ke Dara, dan perak ke Gio. Mereka menutup mata ketika bola-bola itu menyerap masuk ke dalam tubuh mereka, terasa seperti aliran listrik yang kuat namun tidak menyakitkan.

Mereka saling menatap, menyadari bahwa kekuatan yang hilang kini telah kembali, meskipun dalam bentuk yang berbeda.

"Ini beneran? Gue ngerasa kekuatan api gue udah balik," kata Harry, memecah keheningan.

The Hidden Key [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang