Chapter 13. Perjalanan

13 7 6
                                    

🍃🍃🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃

Setiap perjalanan pasti ada pertemuan yang mengesankan dan meninggalkan kenangan. Mereka tidak tahu apakah kenangan ini dapat mereka ingat sampai akhir atau tidak, yang jelas mereka akan menikmati setiap momen yang terjadi saat ini.

Senyum Asty dan Sunty memancarkan sebuah semangat baru bagi mereka. Meski hanya memakan ikan yang dibakar tanpa bumbu penyedap, kedua anak itu terlihat begitu senang seolah memakan makanan bintang lima. Salsa, Dara, Gio, Harry dan Mawar juga makan dengan lahap karena memang perut mereka sudah kelaparan dari semalam. Meski tidak banyak, setidaknya cukup untuk mengisi tenaga agar mereka kuat menghadapi musuh yang ada di depan sana.

"Aku akan kembali ke kerajaan. Kalian tidak mau ikut denganku?" ujar Edrian yang hanya duduk sambil memandangi mereka.

"Gak bisa dong, kami harus mencari kunci untuk bisa pulang ke dunia kami," balas Salsa.

Terlihat kekecewaan di mata Edrian, sepertinya pertemuan mereka hanya bisa sampai di sini. Padahal, Edrian ingin sekali menjadikan Salsa sebagai ratu di kerajaan Holysty, namun sepertinya mustahil.

"Tempat Salsa bukan di sini, jadi jangan coba-coba berpikir untuk membawa teman kami," celetuk Harry seperti tahu apa yang dipikirkan oleh Edrian.

Salsa menoleh pada laki-laki berkacamata itu, kemudian berkata, "apa, sih? Lo kayak gak suka banget sama Pangeran."

"Pangeran kodok! Dia tuh jelas-jelas suka sama lo, Sal!"

Gio terkekeh pelan, pertunjukan semakin seru ketika Harry mulai terlihat emosi dengan perlakuan Edrian pada Salsa. Padahal jika Harry suka pada Salsa bilang saja, mumpung mereka sedang di dunia lain jadi bisa modus melindungi Salsa. Benar, kan? Kita harus memanfaatkan sesuatu dalam situasi apa pun.

"Gak usah mengada-ada, gue gak tertarik sama Pangeran, gue lebih suka cowok Korea!" bantah Salsa dengan wajah yang ditekuk.

Rasanya sakit mendengar ada seorang gadis yang tidak menyukainya. Ya, ternyata di dunia ini masih ada gadis normal yang tidak tergila-gila padanya.

Edrian tersenyum kemudian bangkit. "Baiklah, aku akan memulai perjalanan pulang bersama keluarga Grot. Kalian, aku harap kunci itu segera ditemukan," katanya.

"Pangeran akan pulang bersama kami?" tanya Grot terkejut.

Pangeran mengangguk. "Benar, aku akan memimpin kerajaan dengan lebih baik setelah ini. Aku akan menjaga kalian," ujarnya.

Mata Grot berkaca-kaca, dia tidak menyangka ternyata pangeran sebaik ini, sangat berbeda dengan rumor yang selalu dia dengar.

"Baik, terima kasih Pangeran."

Edrian tersenyum, kemudian merongoh saku celananya mengeluarkan sebuah koin yang terdapat ukiran phoenix. Dia memberikan koin itu pada Salsa. "Ini upahmu karena telah menyelamatkanku."

The Hidden Key [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang