bab 06

231 15 6
                                    

Sehari setelah pasukan Tempest berhasil mengamankan area di sekitar gerbang, suasana di sekitar Gerbang semakin sibuk.

Tembok pertahanan yang dibangun dengan cepat berkat bantuan sihir dan teknologi dari unit magic craft kini berdiri kokoh mengelilingi area berdiameter seratus meter.

Batu-batu besar yang digunakan untuk membangun tembok itu diperkuat dengan sihir, menjadikannya tahan terhadap serangan fisik dan magis. Di atas tembok, beberapa meriam sihir telah dipasang, masing-masing diarahkan ke berbagai penjuru untuk memastikan bisa menetralisir semua ancaman yang mendekat.

Di balik tembok, suasana tak kalah sibuk. Para tentara bekerja keras untuk menyelesaikan pembangunan pos komando yang akan menjadi pusat kendali operasi ekspedisi ini.

Pos komando itu sendiri dirancang sebagai bangunan utama di dalam benteng, bangunan ini dilengkapi dengan berbagai perlengkapan strategis seperti peta wilayah, komunikasi sihir jarak jauh, dan alat-alat magis lainnya yang digunakan untuk berkoordinasi dengan Tempest.

Selain itu, para ahli sihir telah memasang sihir pelindung berbentuk kubah di atas area seratus meter tersebut, memberikan lapisan perlindungan tambahan dari ancaman serangan udara.

Pagi itu, Aeron berdiri di atas tembok, memeriksa sekeliling dengan seksama. Dari posisinya, ia bisa melihat bagaimana aktivitas di dalam benteng terus berlangsung tanpa henti.

Tentara dari berbagai unit tengah sibuk dengan tugas masing-masing, dari pengawasan hingga perbaikan. Ia juga memperhatikan bahwa sebagian tentara unit elf sedang melakukan patroli, mata mereka tajam mengawasi setiap pergerakan di sekitar benteng. Elf dikenal memiliki kemampuan penglihatan dan pendengaran yang jauh lebih baik daripada ras lain, membuat mereka ideal untuk menjaga perimeter.

Di dalam benteng, unit lizardman dan unit orc terlihat sedang mengangkat balok-balok besar untuk menyelesaikan beberapa bangunan tambahan,

Tak jauh dari mereka, unit goblin raider sedang bersiap-siap untuk melakukan patroli di luar tembok.

Para goblin ini terkenal karena kecepatan dan kemampuan mereka dalam melakukan serangan mendadak, menjadikan mereka salah satu kekuatan pengintai yang paling diandalkan dalam ekspedisi ini.

Di tengah hiruk-pikuk tersebut, Benimaru berjalan mendekati Aeron. kemajuan kita cukup cepat.

Benteng sudah hampir sepenuhnya siap, ucap Benimaru dengan nada puas sambil mengamati aktivitas yang berlangsung di sekitarnya.

Benar, Benimaru-sama, balas Aeron. "Dalam waktu yang singkat, kita telah membangun perlindungan yang kokoh. Pasukan siap, dan semua sistem pertahanan sudah aktif. Jika musuh mencoba menyerang, mereka akan menghadapi perlawanan sengit.

Benimaru mengangguk. "Bagus. Tapi kita harus berhati-hati.

Tetap waspada dan pastikan setiap unit siap untuk beraksi kapan saja.

Aeron mengangguk, menatap jauh ke luar tembok.

Dataran luas yang terbentang di sekeliling mereka tampak tenang, tetapi ia tahu bahwa ketenangan itu bisa berubah kapan saja.

Dunia di balik gerbang ini masih penuh misteri, dan meskipun mereka telah mengamankan area sekitarnya, tidak ada yang bisa menjamin bahwa mereka tidak akan menghadapi bahaya yang lebih besar.

Di dalam pos komando, para perwira strategis sedang berkumpul, membahas langkah berikutnya dalam ekspedisi.

Adila, sebagai salah satu kapten unit elf, duduk di meja strategi bersama beberapa kapten dan komandan  lainnya. Di depannya, terbentang peta kasar wilayah yang telah mereka petakan sejauh ini.

Tensura x gate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang