Setelah pertempuran usai, Aeron, seorang komandan yang setia kepada Federasi Jura Tempest, menghela napas panjang sambil memandang medan perang yang penuh dengan sisa-sisa kekacauan. Mayat-mayat musuh tergeletak tak beraturan, menodai tanah dengan darah dan kehancuran. Matahari mulai tenggelam di balik cakrawala, dan suasana menjadi semakin suram di antara puing-puing pertarungan. Namun, sebagai seorang pemimpin yang berpengalaman dan bijaksana, Aeron tahu bahwa tugasnya belum selesai. Dia segera memerintahkan pasukannya untuk mengurus sisa-sisa pertempuran.
"Prajurit, kita perlu menghormati musuh, meskipun mereka adalah musuh kita, Kuburkan mereka dengan layak.
Suaranya terdengar tegas namun penuh rasa hormat, mencerminkan nilai-nilai Federasi Tempest yang dipimpin oleh Rimuru Tempest.
Mereka tidak memperlakukan musuh dengan kejam, bahkan setelah kemenangan besar.
Beberapa prajurit yang dipimpin Aeron segera bergegas mengumpulkan mayat-mayat pasukan musuh yang bergelimpangan di tanah.
Mereka bekerja dengan cekatan, menggunakan alat sihir dan kemampuan magis untuk menggali kuburan massal dengan cepat.
Tangan-tangan mereka bergerak tanpa jeda, dan dalam beberapa jam, mereka telah menyiapkan tempat peristirahatan terakhir bagi ribuan prajurit Kekaisaran Saderan yang gugur di medan perang.
Suasana sunyi saat upacara sederhana dilakukan, dengan Aeron berdiri di depan kuburan, memberikan penghormatan.
"Semoga mereka menemukan kedamaian di dunia selanjutnya," bisiknya pelan, menutup mata sejenak sebelum melanjutkan tugasnya.
Tak hanya itu, Aeron juga memperlakukan musuh yang masih hidup dengan adil.
Dia memerintahkan agar mereka yang selamat dipenjarakan dan dirawat, bukannya disiksa atau diperlakukan dengan kejam.
"Bawa mereka ke kamp tahanan. Mereka tidak lagi menjadi ancaman bagi kita, jadi perlakukan mereka dengan layak." Meskipun beberapa prajurit bawahannya mungkin merasa tidak sepenuhnya setuju, karena kekejaman yang diperlihatkan pasukan Kekaisaran selama penyerbuan, mereka tetap menghormati perintah Aeron.
Etika perang yang diterapkan Rimuru di Tempest menjamin bahwa musuh harus diperlakukan sebagai tawanan yang terhormat, bukan sebagai korban balas dendam.
Saat para prajurit mengurus tawanan, Aeron secara pribadi menyembuhkan yang terluka.
Dia menarik sebuah botol kecil dari kantongnya, low potion yang biasa digunakan dalam pertempuran untuk menyembuhkan luka-luka ringan hingga sedang.
Cairan dalam botol berwarna hijau bercahaya, dan ketika dituangkan ke luka-luka para prajurit yang terluka, efeknya langsung terlihat.
Luka-luka yang sebelumnya dalam dan berdarah mulai menutup dengan cepat, menyisakan bekas yang hanya samar terlihat.
"Ini mungkin bukan banyak, tapi setidaknya kalian bisa hidup untuk melihat hari lain," ujar Aeron lembut saat ia menyembuhkan salah satu prajurit musuh yang berbaring tak berdaya di tanah.
Wajah prajurit itu menampilkan keheranan, tidak pernah membayangkan musuh yang baru saja menghancurkan pasukannya akan menyelamatkan hidupnya.
Setelah beberapa jam bekerja tanpa henti, kekacauan akibat perang perlahan mereda. Mayat sudah dikuburkan, dan tawanan telah diamankan.
Medan perang yang sebelumnya penuh dengan kekacauan kini terasa lebih tenang, meski bekas-bekas pertarungan masih jelas terlihat.
Aeron berdiri di tengah-tengahnya, memandang hasil dari tugasnya dengan kepuasan. Meskipun pertempuran telah usai, persiapan untuk ekspedisi ke dunia lain baru saja dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tensura x gate
FantasíaBerlatar delapan puluh tahun setelah perang besar tenma negara Federasi Jura tempest, menjadi sebuah negara maju dengan berbagai ras tingal, tetapi Sebuah gerbang misterius tiba tiba muncul di sebuah hutan di federasi jura tempest, Ras rimuru disin...