bab 10

207 20 6
                                    

Una Pianca, kastil kekaisaran Saderan , berdiri megah di puncak bukit, lambang kebesaran kekaisaran yang telah memerintah selama berabad-abad.

Setiap hari, para raja bawahan, anggota senat, dan bangsawan datang ke kastil dengan berbagai tujuan, namun mayoritas dari mereka datang untuk urusan politik.

Perdebatan soal pajak, pengelolaan tanah, dan kekuasaan selalu menjadi topik utama yang dibahas di dalam tembok kastil ini. Hari itu berbeda.

Kekalahan besar di hadapan pasukan Asing yang datang dari dunia lain telah mengguncang fondasi kekaisaran. Kekalahan di Gerbang yang terletak di dataran wiston masih menghantui mereka, dan sebagian besar kekuatan militer mereka hancur dalam satu serangan.

Senat sendiri adalah badan yang berperan penting dalam pemerintahan Kekaisaran Saderan. Anggota senat dipilih berdasarkan beberapa kriteria utama: garis keturunan bangsawan, kekayaan yang luar biasa, serta prestasi militer atau politik.

Bagi banyak bangsawan, menjadi senator bukan hanya soal kekuasaan politik, tetapi juga soal kehormatan dan prestise.

Mereka yang duduk di kursi senat memiliki hak untuk menyarankan kebijakan kepada kaisar, meskipun pada akhirnya, Kaisar Molt memiliki keputusan akhir dalam segala hal.

Di ruang pertemuan kastil, Kaisar Molt Sol Augustus, duduk di singgasana emasnya, mengenakan jubah megah dan mewah dengan lambang kekaisaran di dadanya. Di hadapannya, Marquez Casel, salah satu bangsawan terkemuka, berdiri dengan raut wajah penuh kekhawatiran.

""_Ini sungguh memalukan, Yang Mulia. Kita telah kehilangan tuju puluh persen kekuatan militer kita. Bagaimana kita menyelesaikan masalah ini? Apa yang akan Anda lakukan untuk membimbing kekaisaran ini?_"" tanya Marquez Casel dengan nada penuh desakan.

Kaisar Molt menatap Marquez dengan tajam, wajahnya tidak menunjukkan tanda-tanda gentar. Dia tahu pertanyaan itu lebih dari sekadar kekhawatiran; ini adalah tantangan terselubung terhadap kepemimpinannya.

_Marquez Casel, pikirkan juga nasib para korban. Memang benar kekalahan kita baru-baru ini sangat merugikan kekuatan militer kita, dan kekhawatiran bahwa beberapa raja bawahan atau wilayah jajahan akan memberontak dan menyerang ke ibukota kini membayangi kita semua_.

Ruang pertemuan mulai berbisik, beberapa senator berbisik-bisik di antara mereka. Ada ketidakpuasan di antara mereka yang melihat posisi kekaisaran mulai goyah. Tapi Kaisar Molt terus berbicara, suaranya tegas dan penuh wibawa.

Kaisar berhenti sejenak, menatap para anggota senat yang mulai berbisik-bisik di antara mereka sendiri, khawatir tentang situasi yang semakin rumit.
_
""Ini adalah saat yang sulit bagi kekaisaran kita, dan di saat seperti ini, seluruh bangsa kita harus bersatu dan mencari jalan keluarnya.

""Tidak ada perang yang bisa dimenangkan tanpa adanya korban.""

""Aku tidak bisa menyalahkan siapa pun atas kerugian ini, kecuali takdir yang menempatkan kita melawan bangsa yang sangat kuat.""

Kata-kata Kaisar itu menggema di ruangan yang kini semakin sunyi, hanya suara lirih bisikan beberapa bangsawan yang terdengar.

Di antara mereka, Marquez Casel menatap kaisar dengan tatapan tajam, merasa tidak puas dengan tanggapan yang diberikan. Dalam pikirannya, dia menduga kaisar hanya berusaha mengalihkan tanggung jawab.

"Tapi bagaimana cara kita mengatasinya?" tanya seorang senat berambut putih yang tampak bijaksana dan berpengalaman.

"Pasukan yang kita kirim telah dikalahkan hanya dalam sehari. Dan sekarang mereka telah menguasai Gerbang itu.

Tensura x gate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang