Kasih Sayang Noah

1.5K 140 1
                                    

•••Happyy readinggg ♡_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Happyy readinggg ♡
_____________________________________

"Pelan-pelan, Val. Sepatunya dibuka aja, sini. Kunciran rambutnya juga dilepas biar gak pusing. Abang gendong aja deh biar kamu gak capek," ujar Noah, tiba-tiba berubah jadi cerewet. Ke mana Noah si muka datar yang biasanya tidak banyak bicara, walaupun memang tidak sedatar Jason? Tapi satu hal yang Moana suka, meskipun Noah datar, suaranya selalu santai dan gak bikin lawan bicaranya takut.

Dengan tangan kirinya yang memegang tas putih milik Moana, tangan kanannya memegang lengan kiri Moana. Di belakang mereka, ketiga teman Noah berjalan, membuat Moana gugup karena pandangan semua murid tertuju kepada mereka berlima. Walaupun jam menunjukkan waktu pulang sekolah, tidak bisa dipungkiri, di area lapangan serta parkiran masih banyak murid yang berkeliaran.

Moana merasa risih dilihat begitu intens. Astaga, dia yakin besok berita ini akan gempar. Tunggu, apa murid-murid di sekolah ini tahu kalau dia adik dari Noah? Salah satu pria favorit di sekolah ini?

Langkah kaki Moana berhenti, dia menatap Noah, berhadapan dengan kakaknya itu. "Bang, Valen gak apa-apa, serius. Tasnya Valen bawa aja sini. Valen cuma sakit biasa, bukan habis ketabrak truk sampai lumpuh." Matanya melirik ke arah murid-murid di sekitar lapangan dengan tatapan risih. Sepertinya, salah satu teman Noah sadar akan keresahan Moana.

"No, kamu udah jadi tanggung jawab abang, Valen. Mamah dan papah kasih kepercayaan ke abang buat jaga kamu. Sakit kamu itu bukan sekadar sakit biasa, sampai-sampai kamu diinfus tadi. Tipes, Valen, tipes," ujar Noah, menarik tangannya ke belakang, membuat Moana gagal mengambil tas yang tadi ingin dia ambil.

"Terserah!" gerutu Moana. Apa Noah nggak tahu seberapa risihnya dia ditatap murid-murid di sekolah ini? Apa Noah nggak sadar betapa gila fans-fans dia dan teman-temannya? Percuma berdebat panjang lebar, Noah nggak bakal mengalah soal ini!

Langkah kaki Noah semakin cepat saat Moana sedikit berlari ke arah mobilnya. Teman-teman Noah? Tentu saja mereka hanya diam, kecuali Aidan dan Tristan yang sibuk berbisik, membicarakan kecantikan Moana. Jangan heran, mereka memang playboy. Walaupun mantannya bisa dihitung dengan jari, menggoda adik kelas sudah jadi rutinitas mereka.

"Kita habis ini ke mana, bos? Ikut Noah ke rumahnya atau ke markas?" tanya Aidan ke Jason saat melihat Moana memasuki mobil penumpang Noah.

"Rumahnya," jawab Jason singkat. Seakan mengerti, kedua temannya hanya mengangguk setuju. Sudah berteman sejak bangku sekolah dasar membuat mereka tidak perlu banyak bicara untuk saling memahami.

Dengan menjalankan motor masing-masing, mereka mengikuti mobil hitam di depan mereka, membuat beberapa pejalan kaki, terutama perempuan, menatap mereka tanpa berkedip.

Cih.

Seperti nggak pernah lihat cowok keren aja! Moana akui, paras para tokoh utama memang luar biasa rupawan. Tapi bisa nggak mereka jaga sikap? Apalagi saat Moana melihat seorang perempuan menatap mereka tanpa kedip, dengan suami dan anaknya berada di samping nya yang juga memiliki paras rupawan, meskipun tokoh utama lebih unggul.

Different ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang