Plot Twist (2)

1.4K 141 2
                                    

•••Happyy readinggg ♡_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Happyy readinggg ♡
_____________________________________

Apa yang harus dia lakukan sekarang? Satu mobil dengan salah satu protagonis saja sudah membuatnya pusing, apalagi nanti ketika bertemu semua protagonis pria di sekolahnya. Ayolah, cepat berpikir, apa yang harus dia lakukan?

Raut muka yang tadinya suram mendadak berbinar bahagia ketika menemukan suatu ide. Ide yang membuatnya menjauhi teman-teman abangnya ini. "Bang, nanti turunkan Valen di belokan sebelum sekolah, ya?" katanya, dengan mata yang penuh harapan dan tubuh yang sepenuhnya menghadap Noah.

Noah yang mendengar itu melirik sekilas dengan wajah datar, matanya tetap fokus pada jalan di depannya. Ketika tidak mendengar jawaban dari Noah, Moana merasa kesal setengah mati. "Bisu, kah? Tadi saja bisa gigit pipi miliknya."

"Abang, jawab dong! Masa di-diemin sih. Valen nggak mau sampai orang-orang tahu kalau abang itu saudaranya Valen. Nanti kalau Valen diserang sama fans-fans abang gimana? Kayak yang di novel-novel itu," cerocos Moana, membuat Noah menghela napas dengan kasar.

"Gak akan."

What the...? Moana melebar­kan mulutnya seakan tidak percaya dengan kalimat yang keluar dari mulut Noah. Moana bicara sampai lebih dari 30 kata, sedangkan Noah hanya menjawab dengan dua kata? Serius, Moana diperlakukan begini?

Dengan kedua pipi yang memerah, seakan menunjukkan kemarahan, ia mengubah postur tubuhnya menghadap jendela mobil sembari menyilang tangan, menjelaskan betapa kesalnya Moana dengan Noah.

Sementara itu, Noah hanya melirik dan tersenyum kecil. Hey! Siapa yang akan melukai adik kesayangannya ini? Tidak akan ada! Ada dia dan teman-temannya yang siap menjaga Moana 24 jam.

"Ingat, jangan sampai berurusan sama dia. Stop ngejar cowok bajingan kayak dia kalau kamu nggak mau sakit hati untuk kedua kalinya, Vel. Ini demi kebaikan kamu." Sekitar 3 menit kemudian, Noah akhirnya angkat bicara. Tapi bukan jawaban yang Moana terima, melainkan nasihat yang membuatnya bingung.

Dia? Dia siapa yang dimaksud pria di sampingnya? Apakah orang yang Moana baca pesan tak terjawab di handphone-nya? Alisnya mengkerut tajam, seakan berpikir keras sampai membuatnya pusing.

Sshh...

Desisnya sembari memijat pelipis. Pusing, ini ada apa? Kenapa tiba-tiba dia merasakan hal ini? Ada apa dengan tubuhnya? Meski begitu, dia tidak menemukan ingatan dari Moana asli saat merasakan pusing.

Noah yang mendengar desisan Moana langsung menepikan mobilnya di tepi jalan, padahal tinggal beberapa meter lagi sampai. Badannya menghadap sempurna ke Moana dengan raut wajah yang khawatir.

"Val? Kenapa? Pusing?" tanya Noah, dengan tangan yang membantu memijat kepala Moana tanpa melepaskan pandangan yang menyiratkan kekhawatiran itu.

Moana hanya mengangguk tanpa berkata apa-apa, membuat Noah semakin khawatir. Dia mengubah posisi duduk dan segera menjalankan kembali mobilnya dengan sedikit lebih cepat dari sebelumnya, tangannya masih memijat lembut kepala Moana.

Different ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang