Konflik

1.1K 124 38
                                    

•••Happyy readinggg ♡_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Happyy readinggg ♡
_____________________________________

Saat ini, Moana sudah berada di rumahnya. Kejadian tadi? Ya, berakhir dengan bacotan Aidan dan Tristan yang mereka layangkan kepada Zayden, membuatnya tak bisa membalas. Entah karena apa yang mereka ucapkan memang fakta, atau Zayden memang tidak pandai membalas bacotan mereka, Moana juga tidak tahu.

Tuk tuk tuk

Ketukan dari kukunya membuat buku-buku di hadapannya seakan tahu kalau dia sedang berpikir keras. Moana tentu masih memikirkan Zayden—kapten basket terkenal setelah empat inti Vortex di sekolah itu. Tidak ada yang tidak mengenal Zayden. Wajahnya selalu terpampang di setiap pertandingan.

Moana mengacak-acak rambutnya dengan frustrasi. "Sebenernya apa hubungan gue sama Zayden sih? Gue nggak tahu apa-apa, anjing! Penulisnya nggak bisa ikut transmigrasi juga, ya? Kasih tau semua faktanya dulu baru balik lagi ke dunia nya. Beban banget, sial!" gerutunya, tak berhenti sejak tadi.

Kepalanya rasanya mau meledak. Mau minta tolong Tuhan, tapi dia masuk ke dalam buku novel. Mau minta nggak punya otak juga serem—serba salah!

"Ayo mikir... mikir..." gumamnya sambil mengetuk-ngetuk kepala. Otaknya tidak bisa berjalan dengan baik untuk memikirkan apa yang harus dilakukan di sekolah besok.

Kepalanya yang tadi tertunduk, bertopang pada kedua tangan di meja, dan mata nya yang terpejam, kini terangkat dengan rambut acak-acakan. Huft...

"Gue harus tenang, jangan gegabah. Cari tahu faktanya dulu—pakai otak dan feeling."

"Pertama, Zayden ngaku-ngaku gue ceweknya. Kedua, Jason bilang gue ngejar-ngejar dia. Bukan cuma Jason, Noah juga. Ketiga, Zayden marah-marah waktu lihat gue di pangkuan Jason. Artinya... dia, suka gue?"

"Itu cuma pikiran gue. Gue nggak tahu sebenarnya gimana ceritanya. Penasaran deh, apa penulis nyeritain soal Moana di novel lain? Atau dia sengaja keep sendiri kisah ini? Aishh."

Moana menghela napas panjang. "Apa gue harus nanya Noah? Tapi takut, anjir. Lihat dia tadi di UKS aja serem, apalagi gue nanya soal Zayden..."

Dia mendesah, sedikit menyesal pernah kagum pada Zayden. Ternyata, mulut cowok itu kaya cewek—ngomong tanpa disaring dulu.

Tiba-tiba, suara Noah memanggil dari luar kamar.

"Val, ayo turun makan!"

Moana menutup buku catatan di depannya, menyimpannya rapi, dan bangkit dari kursi dengan napas berat.

•••

Saat di meja makan, Moana melirik Noah yang sedang asyik dengan makanannya. Ekspresinya datar—tidak marah atau kesal. Apa dia harus bertanya sekarang? Tapi kalau tiba-tiba Noah banting piring karena bawa-bawa Zayden gimana?

Different ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang