Ikatan

725 99 5
                                    

•••Happyy readinggg ♡_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Happyy readinggg ♡
_____________________________________

Tepukan di bahunya membuat Moana terperanjat kaget. Orang ini tidak melihat bahwa dirinya sedang tertidur nyaman di halaman sekolah? Dengan Jason yang masih terlelap di pangkuannya, wajahnya menghadap ke perut Moana.

Moana memutar kepalanya, menatap orang yang membuat kenyamanannya runtuh. Zayden. Moana mengerutkan dahinya. Pria itu, kenapa ada di sini? Dia mengalihkan pandangannya ke sekitar halaman belakang sekolah, lalu kembali menatap Zayden. Dia seorang diri?

"Kamu ngapain ke sini?" bisiknya sambil menundukkan kepala memastikan bahwa Jason tidak terbangun.

"Ayo, pulang," ajakan itu membuat Moana semakin mengerutkan dahinya.

"Yaudah, pulang aja, ngapain ngajak-ngajak," ucapnya sambil sesekali melirik ke arah Jason.

"Pulang bareng, bangunin dia, suruh pulang," Zayden menegaskan, membuat ekspresi Moana berubah seketika, dengan cepat ia menolak ajakan itu.

"Kenapa?" Nada suara Zayden terdengar kecewa, meski Moana ragu apakah pendengarannya bermasalah atau tidak.

"Aku masih mau di sini," jawab Moana singkat. Zayden terkekeh sinis.

"Mau pacaran maksudnya?"

Apa-apaan pria itu? Sudah jelas tadi dia melihat Moana tertidur, tapi malah bilang Moana mau pacaran. Apa dia tidak lihat Moana sedang menikmati suasana di sini?

"Apaan sih? Udah kamu pulang aja gih!" Moana mengusir Zayden tanpa basa-basi. Zayden mengerjapkan matanya, merasa dirinya diusir?

"Kalau lo marah sama gue gara-gara Sintia, ga usah kekanak-kanakan gini!" bentak Zayden dengan nada yang semakin meninggi.

Saat Moana hendak membuka mulutnya, suara serak dari Jason yang masih menelungkup di perut Moana keluar, "Lo diem, ganggu." Moana mengerjapkan matanya dan menunduk melihat Jason yang baru membuka matanya.

Jason bangkit dari duduknya, meregangkan tubuh, lalu menatap Moana. "Maaf, pegel ya?" tanyanya dengan kepala sedikit dimiringkan.

Lucu.

Batin Moana menjerit melihat ekspresi Jason. Bulu mata lentik Moana berkedip pelan saat Jason mencubit hidungnya lembut.

Zayden, yang merasa dirinya diabaikan, tiba-tiba menarik tangan Moana, membuat Moana terkejut dan meringis.

"Shh, aww!"

"Zayden babi, idiot! Hidup lagi lo! Kaki gue keram, anjing!" Teriakan di dalam hatinya itu tidak mungkin dia keluarkan dari bibirnya. Semua sumpah serapah dia keluarkan untuk Zayden.

Jason, yang melihat Moana kesakitan, dengan cepat menarik tangan Moana yang lain. Jadilah aksi tarik-menarik antara dua pria ini, sementara Moana terlihat pasrah.

Different ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang