Penasaran

1.3K 120 30
                                    

•••Happyy readinggg ♡_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Happyy readinggg ♡
_____________________________________

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Awalnya, Moana merasa canggung, namun sekarang dia sudah terbiasa dengan teman-teman Noah. Moana sangat berterima kasih kepada Noah karena telah membantunya mengenal karakter-karakter fiksi ini.

Saat ini, mereka sedang menikmati makanan yang Aidan pesan, tentu saja dengan uang milik Jason. Kalau ada teman yang kaya raya, kenapa tidak dimanfaatkan uangnya?

Kelima pria itu menikmati junk food mereka, sementara Moana hanya bisa memakan nasi lembek dengan wajah tertekuk. Ancaman halus dari Noah membuatnya tidak berani menolak. Hanya mereka berenam yang tahu ancaman apa yang digunakan Noah terhadap Moana. Itu rahasia mereka dan penulis novel ini, tentu saja.

"Kalau makan, mukanya jangan asem gitu, kaya keteknya Aidan asem, Cil," ucap Tristan sambil menahan tawa melihat ekspresi Moana yang tampak masam.

Mendengar namanya disebut, Aidan langsung merengut. Enak aja bilang ketek Aidan asem! Hei, dirinya tuh wangi, tau! Buktinya, beberapa cewek kasih Aidan minuman terang-terangan pas main basket.

"Congor lo! Lo juga bau kali, dasar vampir!" Aidan kesal pada Tristan, yang hanya tertawa geli.

"Vampir? Kenapa jadi vampir?" Tristan berkomentar heran. Memang, Aidan sering banget kasih julukan aneh ke teman-temannya. "Nama lo tuh kaya sinetron zaman dulu, serigala sama vampir."

Loh? Di dunia ini juga ada sinetron semacam Ganteng-Ganteng Serigala? Moana merasa penulis novel ini benar-benar ingin menyamakan dunia asli dengan dunia fiksi yang dia buat.

"Sialan lo! Daripada lo, nama pasaran. Dimana-mana banyak yang namanya Aidan," Tristan membalas, enggan kalah.

Moana setuju. Di sekolahnya sekarang memang banyak orang bernama Aidan. Bedanya, Aidan yang bersama mereka ini punya wajah tampan dan, tentu saja, kaya raya.

Aidan hanya bisa membalas dengan melempar kulit kacang ke arah Tristan, dan perdebatan mereka pun berlanjut tanpa henti. Mendengar pembicaraan tentang nama, Moana berpikir, nama yang berada di novel ini terlalu biasa. Di dunia lamanya, saat dia masih bernama Angel, nama itu sering ditemui. Contoh nya, Jason? Namanya seperti merek perlengkapan bayi. Noah? Mirip penyanyi terkenal di dunia Angel. Aidan? Pasti banyak yang memakai nama itu. Tristan? Iya, benar, seperti yang Aidan bilang, ada di sinetron tentang serigala dan vampir. Dan Moana? Seperti nama karakter favoritnya di film Disney. Penulis novel ini bisa nggak sih mikir nama yang lebih unik?

Tuk!

Moana mengerutkan kening ketika dahinya disentil oleh Jason, pria bermata abu-abu itu. Moana bahkan tidak tahu sejak kapan dia bisa sedekat ini dengan Jason, yang notabene sangat anti dengan wanita. "Sakit! Jangan rese, deh!" Moana kesal. Rasanya aneh melihat Jason seperti ini, tapi tetap saja tindakan pria itu bikin dia jengkel.

Different ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang