Sorotan

1.3K 120 29
                                    

•••Happyy readinggg ♡_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Happyy readinggg ♡
_____________________________________

Srett

Moana mengambil tas bermotif bunga dari atas kasur, matanya masih terpaku pada cermin yang memantulkan seluruh tubuhnya. Ia memiringkan sedikit tubuhnya, memastikan tak ada yang kurang dari penampilannya, sambil terus menatap lurus ke arah cermin.

"Duuh, bangga banget gue masuk ke badan cewek ini, walaupun cuma figuran numpang nama," gumam Moana sambil terkekeh. Dia kemudian berjalan keluar kamar menuju ruang makan untuk bergabung dengan keluarganya.

"Good morning!" sapanya dengan riang, diiringi kecupan manis pada pipi kedua orang tuanya dan Noah, yang disambut senyuman hangat. Ah, Valen nya sekarang sudah tidak malu-malu lagi. Untunglah, padah kemarin mereka sempat berpikir itu hanya angan-angan.

"Morning, sayang," jawab kedua orang tua Moana serempak, dengan senyuman lebar yang menghiasi wajah mereka.

"Pagi, Val. Sini duduk sebelah abang," ujar Noah, kakaknya, sambil menarik lembut tangan adiknya ke bangku di sampingnya. Dia juga merapikan sedikit poni Moana dengan sentuhan lembut.

Sandwich menjadi pemandangan pertama yang dilihat Moana saat ia duduk. Betapa sehatnya keluarga ini! Meski tak ada nasi, para maid di rumah tetap memastikan karbohidrat dan protein yang cukup untuk mereka. Tak heran jika Moana memiliki tubuh yang ideal.

"Mari makan," ucap ayahnya. Hanya dentingan sendok ibu yang menyantap salad yang memecah keheningan, sementara Moana, Noah, dan ayahnya menikmati sandwich.

"Kamu mau ikut abang atau papah?" tanya Bagas, sang ayah, setelah mengelap bibirnya dengan tisu.

"Valen ikut abang aja, Pah. Soalnya perusahaan papah jauh dari sekolah, harus muter lagi, pasti bakal macet," sahut Noah cepat. Namun, Moana melotot tanda tak setuju.

"Eh, apa-apaan Val-" Noah segera menarik tangan Moana ketika melihat adiknya hendak menolak. "Papah, Mamah, kita berangkat dulu ya! Love you!" teriak Noah dari depan pintu keluar, sambil menarik Moana.

Kedua orang tua mereka hanya bisa terkekeh melihat tingkah anak-anaknya. Perubahan sikap Moana benar-benar membuat suasana keluarga semakin hangat, sesuatu yang juga dirasakan oleh para pekerja di rumah mewah ini.

•••

"Abang duluan aja turunnya gih, Valen males turun duluan. Valen ngerasa jadi Billie Eilish, diliatin orang-orang, males!" gerutu Moana, yang sedari tadi terus mengeluh pada Noah. Sudah tiga menit mereka berada di parkiran sekolah, namun Moana masih enggan keluar dari mobil.

"Kenapa sih? Lagian nggak bakal ada yang macem-macem sama kamu, Val. Kan ada abang, ada Jason, Aidan, Tristan, yang bakal jagain kamu," jawab Noah. Memang semua orang di sekolah ini tahu Moana adalah adik Noah? Sejauh yang Moana tahu, di dalam novel, tidak dijelaskan bahwa Noah punya adik.

Different ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang