Fakta

821 109 15
                                    

•••Happyy readinggg ♡_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Happyy readinggg ♡
_____________________________________

Moana mengerjapkan matanya seolah tersadar. Dengan cepat, dia mengambil tangan Jason yang sedang berada di lehernya dan menurunkannya. Lalu, kepalanya menoleh menatap raut wajah kebingungan dari Jason.

"Lehernya udah nggak apa-apa, makasih, Ka," Jason mengangguk singkat dengan wajah datarnya dan berjalan ke depan Moana, menyamakan tinggi dengannya. Lalu, tangannya diulurkan untuk mengelus pelan pipi gembul milik Moana yang merona.

"Nih tangan enak banget asal megang-megang muka gue, dikira muka gue barang bisa asal dipegang," batinnya kesal, berbeda dengan tubuhnya yang menerima elusan itu.

Berusaha mengembalikan kesadarannya, Moana menurunkan lengan Jason dari pipinya. "Jangan pegang-pegang," ucapnya dengan gelengan samar, membuat raut wajah Jason semakin datar.

Jason menegakkan tubuhnya dan menaruh kedua tangannya ke dalam saku celananya. "Balik." Moana mengerjapkan matanya bingung.

"Hah? Apanya yang balik? Nih orang kenapa si, kalau ngomong udah kayak listrik, irit-irit, biar hemat," batinnya kembali merutuki Jason.

"Apanya yang balik, Ka?" ucapan itu akhirnya keluar dari mulut Moana. Jason menggerakkan kepalanya ke kanan seolah menunjuk sesuatu, membuat Moana menoleh dan menyerngit saat tidak menemukan apapun atau siapapun selain dirinya dan Jason.

"Apa si, Ka? Kalau ngomong itu yang jelas, jangan disingkat-singkat gitu. Ketauan nggak lulus pelajaran Bahasa Indonesia," dengan spontan menyemburkan kekesalannya kepada Jason saat tidak bisa menahan diri.

Jason mengehela nafasnya. Emang gadisnya ini sangat lemot otaknya. "Balik ke kelas, jangan bolos." Moana membulatkan matanya ketika menemukan kunci jawaban dari ucapan Jason.

Moana menatap kesal ke arah Jason dan menggeleng keras. "Kaka aja bolos, kalau mau kasih tahu orang, minimal introspeksi diri dulu, Ka." Moana mengatupkan bibirnya seketika, tubuhnya kaku. Kenapa dirinya jadi seberani ini? Astaga!

Jason menggelengkan kepalanya samar. "Gue nggak bolos, gue belajar juga." Seketika Moana terkekeh seolah mengejek perkataan Jason, wajah yang tadinya kaku kini penuh ketidakpercayaan.

"Belajar apa, Ka? Belajar bolos?" Dengan akhiran kekehannya, membuat Jason ikut tertular tertawa. Jason kembali menggelengkan kepala dan mengelus lembut rambut Moana.

"Sana." Moana menggelengkan kepala tegas.

"Nggak mau, aku mau di sini aja." Jason menghela nafasnya lelah. Ya, mau bagaimana pun, memaksa gadis keras kepala ini akan susah seperti mengurus Noah kedua.

Jason menganggukkan kepalanya. "Gue temenin." Moana melototkan matanya tak percaya, lalu menggelengkan kepala cepat dan mendirikan tubuhnya dari ayunan itu.

"Nggak boleh." Jason mengerutkan keningnya heran.

"Kenapa?" Satu pertanyaan yang lolos dari mulutnya membuat Moana terdiam. Bagaimana cara mengatakannya ya?

Different ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang