Perenungan

1.2K 115 15
                                    

•••Happyy readinggg ♡_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Happyy readinggg ♡
_____________________________________

"Makan, angkat kepalanya." Suara piring yang diletakkan di hadapannya dan juga suara datar khas milik Jason membuat Moana mengangkat kepala, menegakkan badan, dan menatap mata abu milik pria itu.

Moana mengalihkan pandangannya ke piring yang sudah diisi nasi, ayam, dan mie dengan porsi yang lebih banyak dari biasanya.

Moana menggelengkan kepala dan menatap Jason. "Kebanyakan, buat kakak aja. Aku bisa beli sendiri," Moana, menolak tawaran itu. Jason sedikit geram, apakah Moana tidak tahu bahwa dia benci penolakan?

Jason mendorong piring itu lebih dekat ke arah Moana. "Makan, habisin. Gue nggak suka penolakan," katanya sambil memainkan handphone-nya. Teman-temannya hanya diam, membisu sembari memakan makanan mereka dengan kaku.

Sementara itu, Rania sedang asyik dengan batagor yang sudah diberikan oleh Tristan yang duduk di sampingnya. Dan perlu kalian tahu, makanan di hadapan Moana ini adalah pesanan dari Jason, Jason yang membeli dan mengantre khusus untuk Moana.

Dengan tangan yang terjulur pelan, Moana mulai mengambil makanan tersebut dan memakannya perlahan. Kedua matanya memandang murid-murid yang sudah kembali sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing.

Gila, hawa dari keempat pria ini membuat jantungnya berdebar kencang. Atmosfer mereka membuat sekelilingnya terasa kaku seketika, apalagi Jason, sang pemilik wajah rupawan dengan raut datar dan tatapan tajam.

Moana meletakkan sendok dan garpu di atas piring saat merasa kenyang, lalu mendorong piring itu ke arah Jason yang masih asyik memandang handphone-nya.

Jason mengalihkan pandangannya ke piring di hadapannya dan menatap Moana dengan alis yang terangkat sebelah. Moana seakan paham. "Aku kenyang. Buat kakak aja, kakak juga belum makan kan? Habisin aja," Jason tetap diam, membuat Moana berasumsi bahwa Jason tidak suka makanan bekasnya.

"Yaudah, aku pesan dulu aja buat kakak. Yang ini dibungkus aja," kata Moana sambil bangkit dari kursinya, berjalan menuju stand kantin. Namun, langkahnya terhenti saat merasakan tangan Jason menggenggam tangannya.

Jason menggelengkan kepala dan langsung memakan makanan sisa Moana, sementara tangan kirinya masih menggenggam tangan Moana. Teman-teman yang ada di meja itu hanya bisa terdiam, tak percaya dengan apa yang mereka lihat.

"Si bos kenapa jadi aneh begini, dah? Apa gue yang aneh?" bisik Aidan kepada Tristan dan Noah.

Tristan merespons dengan gelengan kepala. "Rania yang aneh." Rania yang mendengar namanya disebut, menoleh ke arah Tristan dan melototkan matanya.

"Kok gue dibawa-bawa, sih? Lo ada masalah apa sama gue, sih, Ka? Jangan mentang-mentang batagor lo gue yang habisin, gue juga mampu beli batagor sendiri!" suara cempreng Rania membuat seisi kantin menoleh ke meja mereka.

Different ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang