Summer Scent 2

155 20 1
                                    




Namjoon menyemprotkan tabir surya ke seluruh tubuhnya sementara dua sahabatnya sibuk memperhatikan kegiatan pengambilan film yang baru saja selesai berlangsung beberapa meter di depan mereka.
Bola matanya bergulir malas, Namjoon hanya tersenyum geli melirik keduanya saling berbisik dan terkekeh dibalik kacamata hitam mereka.

"Apa?" Ia mengangkat sebelah alisnya dengan seringai tipis.
"Setelah ini kamu akan meminta tanda tangan?" Tubuh tinggi tegap itu berdiri di hadapan Hoseok yang telah beranjak dari duduknya dengan sebuah pena di tangan.

Jungkook tergelak melihat bahu sang sahabat berjengit kaget saat memutar tubuhnya. Sementara Hoseok tersenyum memamerkan gigi-giginya riang.
Namjoon menggeleng terkekeh kemudian memasang kacamata hitamnya dan berlari menuju pos jaga.

Pandangannya bergerak menyusuri sepanjang laut dan bibir pantai dari balik teropongnya.
Sesaat terkekeh melihat Hoseok melambai dan bergerak-gerak tak jelas ketika teropongnya tak sengaja terarah pada sebuah area penginapan yang sepertinya disewa khusus untuk rombongan rumah produksi film yang Jungkook katakan malam kemarin.

Ia segera mengalihkan arah pandangannya. Beberapa kru terlihat tengah menyiapkan peralatannya, menata tempat yang ia yakin akan menjadi lokasi pengambilan film selanjutnya.

"Oh....mereka tidak boleh terlalu dekat dengan tebing....berbahaya" Pikirnya seraya menggeser teropongnya untuk mencari apakah ada penjaga pantai yang bertugas di sekitar.

Namjoon harus mengembalikan arah teropongnya secepat kilat ketika ia merasa melihat seseorang.

Diturunkannya teropong itu sejenak sebelum berdiri dan menegaskan pandangannya.

Sang pemeran utama tertawa lebar dengan kacamata hitam bertengger di pangkal hidung bangirnya. Dua orang yang sepertinya adalah tim produksi pun saling membalas percakapan dan mungkin perias, berkeliaran setelah selesai membereskan peralatan makeup mereka.

Matanya terus mencari, sosok yang beberapa detik lalu muncul di ujung lensanya.
Hingga suara peluit dan jeritan sayup membuyarkan konsentrasinya.

Namjoon menoleh cepat ke arah suara. Mingyu melambaikan tangannya ribut dan menunjuk-nunjuk ke tengah laut. Tanpa berpikir, diraihnya pelampung yang tergantung di sisi pos jaga.
Namjoon melompat melewati beberapa anak tangga dan berlari menyusul sang kepala tim yang terlebih dahulu berenang ke tengah laut.

Surai ikal panjang itu terombang-ambing, timbul tenggelam diantara jeritan ketakutan lalu menghilang.
Namjoon mempercepat kayuhan lengannya, mengambil udara sebanyak mungkin kemudian menyelam mencari sang anak perempuan yang tak lagi bersuara.

Pikirannya terbagi saat kedua lengan itu membelah air di depannya, Mingyu pasti marah karena ia lalai, anak perempuan itu pun belum terlihat. Dan sosok yang membuat pandangannya teralih, menghilang begitu saja.

Namjoon menyembulkan kepalanya untuk kembali mengais udara, suara ramai sekilas terdengar di bibir pantai sebelum tubuhnya menyelam lebih dalam.

Anak perempuan itu tak sadarkan diri, Namjoon segera mengangkatnya ke permukaan. Desah lega bergumul di ujung sana, dibawanya anak kecil itu segera dan dibaringkan di atas pasir.

"Tolong beri ruang, jangan terlalu dekat!" Mingyu menggeser ibu dari sang anak menjauh.

Namjoon mendekatkan telinganya pada wajah anak perempuan itu dan segera memberikan tekanan pada dadanya. Sang ibu terisak panik.
Tak lama anak perempuan itu terbatuk mengeluarkan air setelah beberapa kali pernafasan buatan diberikan. Hoseok segera membawa anak itu ke ruang medis untuk penanganan selanjutnya.

Summer ScentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang