🔞
• • •
"Aku lima tahun lebih tua dari kamu, Nam..."
"Kamu bisa menemukan orang lain yang....""Nggak!" Namjoon menggeleng ribut menahan kedua bahu lebar itu dalam genggamannya.
"Aku akan dewasa juga nanti""Aku gak akan selamanya jadi murid pak Kim"
"Suatu saat aku akan mencari pekerjaan, aku akan mencari uang sendiri selama kuliah nanti""Nam......"
"Pak Kim....kumohon tunggu aku" Namjoon melonggarkan genggamannya, mengusap lembut kedua lengan dan jemari yang bertaut di dada Seokjin.
"Aku gak bisa kehilangan pak Kim..."
"Jangan pedulikan ucapan murid-murid lain"
"Mereka pun gak tahu kalau kita saling mencintai"Tak menjawab, Seokjin menatap wajah di hadapannya dengan manik hazelnya yang bergetar.
"Hanya setahun lagi...tidak akan terasa, pak Kim" Namjoon memiringkan kepalanya.
"Kumohon bertahanlah disini""Aku....." Seokjin mendengus tersenyum dan menundukkan kepalanya.
"Aku yang sudah berjanji untuk sembunyi-sembunyi ya..." Ia terkekeh pelan.Namjoon mengangguk-angguk dengan tatap mata memohon.
Hela nafas panjang berhembus sebelum jemari lentik itu mengusap sisi kepalanya lembut.
"Ayo kembali ke kelasmu...""Pak Kim gak akan kemana-mana kan?" Namjoon meraih tangan sang guru yang mulai melonggar.
Seokjin menggeleng dengan senyum lembutnya.
"Kamu jangan sakit lagi ya..."
"Aku sedih lihat kamu seperti kemarin"Namjoon menarik tubuh ramping itu dan memeluknya erat.
"Nggak....aku janji gak akan sakit lagi""Aku gak akan membuat pak Kim khawatir lagi"
• • •
"Nam! Sudah sehat?" Hoseok berlari kecil menghampiri sang pria yang tengah mengangkat beberapa barang untuk mengosongkan area pantai.
"Sudah dong! Punggungku kaku tidur terus" Namjoon tergelak membawa kotak-kotak kayu itu ke gudang.
"Mana Jungkook?""Sebentar lagi datang, Mingyu sedang berbicara dengan aktor Kim soal tata letak dekorasi....."
"Ahh....Nam, kamu gak usah ikut membereskan area ini" Hoseok menghentikan ucapannya dengan kedua bahu melemas menatap sang pria yang masih tersenyum di hadapannya.
"Oh? Gak apa-apa kok, Hob..."
"Kita dibayar lebih untuk ini bukan?" Ia kembali tergelak."Seokjin bahagia, Hob...." Tawanya memudar berganti senyum lembut. Memperhatikan sang aktor membelai surai kecoklatan itu sebelum membuatnya tertawa menundukkan kepala di kejauhan.
"Itu saja yang penting buatku sekarang"
Tatapannya seolah enggan terlepas dari sosok yang duduk mengedarkan pandangannya setelah sang aktor pergi meninggalkannya.
"Nam....." Hoseok mengusap punggung sang pria.
"Kamu yakin?"Namjoon mengerjap dan mengangguk pasti.
"Yuk ah! Makin cepat selesai dekornya, makin cepat kita dibayar" Ia segera memindahkan barang-barang lain.