Summer Scent 13

61 11 1
                                    




"Oh..."

Satu kata teramat pendek yang hanya mampu terucap dari bibir bergetar dan isi kepalanya yang mendadak hampa.

"Oh..."

Berulang kali Namjoon menelan salivanya kasar, suara rintik hujan yang menembus ranting dan dedaunan seolah menghalau otaknya untuk berpikir jernih.

Tak tahu bagaimana reaksinya, atau raut wajahnya, tak sekalipun Namjoon berani menatap sosok yang terus terdiam selama perjalanan pulang.

Mereka berpisah sesampainya di bibir pantai. Namjoon hanya melirik sebentar bahu lebarnya yang semakin menjauh lalu kembali ke kamar.


Hampir dini hari dan kelopak matanya masih enggan terpejam. Diletakakkannya kedua lengan di atas dahi lalu turun memaksa matanya untuk tertutup rapat.

"Menikah..." Satu kata yang membuat hatinya hancur berkeping terus terngiang di kepalanya.

"Tak perlu ditanya dengan siapa"
"Pecahkan sendiri masalahnya"

"Ia menulis satu paragraf hanya untuk satu orang"
"Paragraf dengan kalimat yang sama persis dengan ucap perpisahannya beberapa tahun lalu"

"Tempatnya menginap berbeda dengan tim produksinya, termasuk sutradara juga sang manager"

"Seokjin adalah idola selama menjadi guru di sekolah"
"Tak mungkin ia akan menikah dengan seorang petugas kamera atau makeup artistnya"

"Dan akhir bulan ini....bertepatan dengan berakhirnya proses shooting, sang aktor akan melangsungkan pernikahannya di pulau ini"

"Kamu pria yang sangat beruntung, aktor Kim....." Tak disadari air matanya menitik di balik tumpuan lengannya.



"Namjoon?" Suara ketukan dan pintu yang berayun perlahan membawa Hoseok masuk ke kamarnya yang masih gelap.

"Nam?" Ia berjalan menuju gundukan selimut di atas tempat tidurnya.
"Namjoon, bangun. Kamu akan terlambat...."
Hoseok menarik selimut tebal yang hanya menutupi sebuah bantal dan ponselnya.

"Kook....Namjoon menghilang!" Tergesa-gesa Hoseok menghubungi sang sahabat dan menuruni tangga kamarnya.

"Menghilang kemana dia di pulau ini, Hob?" Gelak tawa terdengar di ujung sambungan.
"Paling dia di gym atau bermain jetski di pantai"
"Kamu sudah cek kesana?"

"Belum..." Langkahnya melambat seiring ucapan Jungkook yang teramat tenang sembari mengunyah sarapannya.

"Kok aku khawatir ya...."

"Tadi malam aku lihat dia pulang ke kamarnya dengan wajah sedih dan tubuh lunglai"
"Kukira ada masalah dengan Mingyu, jadi kutanyakan padanya"

"Ternyata Namjoon mengajari salah satu anggota film aktor Kim untuk menyelam"
"Apa menurutmu dia dimarahi olehnya, Kook?"

"Hoba......kalau ada masalah pasti Mingyu langsung kasih tahu kita sebelum pagi bukan?"
"Mungkin dia cuma capek..."
"Tunggu sebentar disana, aku sudah akan berangkat"
Sambungan pun berakhir.

Hoseok mengantongi ponselnya dan berjalan pelan menyusuri sisi asrama tempat para penjaga pantai tinggal selama bekerja paruh waktu.

Ia ingat betul bagaimana wajah kesal sekaligus kecewa sang sahabat malam tadi. Berulang kali mengacak rambutnya dan menyeka wajahnya kasar, melangkah tanpa tenaga bak seorang yang telah kehilangan arah.

Dan sebelum matahari menunjukkan cahayanya ia menghilang seolah tak ingin ditemukan.

"Kook....aku tahu Namjoon dimana!" Sergahnya sedetik setelah Jungkook tiba.

"Masa sih? Namjoon terlihat seperti itu?" Jungkook menoleh sebatas bahu di atas ATVnya.

"Itu sebabnya aku khawatir, Kook" Hoseok yang berboncengan dengannya pun mendekatkan kepalanya.
Tak menjawab, Jungkook mempercepat laju motor pantainya menuju tempat yang dituju.

Ombak tinggi beberapa kali menghantam batu-batu karang di tepi laut. Jetski hitam itu terlihat melompat-lompat membelah air dengan kecepatan tinggi.

"Namjoon!" Hoseok melambaikan kedua tangannya di udara.
Berlari lebih dekat dengan bibir pantai lalu kembali meneriakkan namanya lebih keras. Diikuti oleh Jungkook yang menyusul tak lama kemudian.

"Kamu gila?!"

Sambutan dengan suara keras dan dahi berkerut itu membuat Namjoon terbahak meminggirkan kendaraannya.
"Apakah aku terlalu lama disini?" Ia melirik jam tangannya.
"Ah......sudah saatnya bekerja ya"

"Nam....area pantai selatan berbahaya apalagi saat mulai musim hujan seperti ini!" Jungkook meletakkan kedua tangannya di pinggang.
"Kamu bisa celaka, Nam..."
"Mana rompi pelampung kamu?!"

"Maaf....maaf...." Ia kembali tergelak pelan dan menghidupkan mesin motornya.

"Mau kemana lagi?" Hoseok membulatkan mata khawatir.

"Balik ke pos jagalah....gak mungkin aku lewat darat, Hob!" Gelak tawanya semakin kencang seiring tubuhnya yang memutar bersama tunggangannya.


"Aneh....." Jungkook berucap pelan tanpa melepaskan tatapannya pada sosok yang menjauh dengan kecepatan tinggi.

"Hob.......Namjoon lagi gak baik-baik..."




"Whoa.....shit!" Namjoon terhempas keluar dari jetskinya saat ombak besar mendorong kendaraan itu dari tepi pantai.

Ia menunggu ombak mereda sebelum kembali berenang menggapai pinggiran kendaraannya yang terombang-ambing. Berusaha sekuat tenaga mengangkat tubuhnya untuk kembali naik.

Namjoon mendengus kesal saat tubuhnya beberapa kali hilang keseimbangan dan kembali jatuh ke air seiring gelombang yang terus datang.
Menyesali keputusan bodohnya untuk pergi dengan gegabah tanpa berpikir jernih dan tanpa rompi pelampung yang mungkin bisa membuatnya lebih mudah menaiki kembali kendaraannya.

Sekali lagi ia mengangkat tubuh dan mengayun kakinya hingga berhasil naik kemudian duduk dengan seluruh pakaiannya yang basah kuyup.

"Sial..." Namjoon meluruskan tungkai jenjangnya yang terasa sakit karena benturan. Sesaat kemudian ia mendengus tersenyum, mengusap-usap wajahnya yang basah lalu terkekeh seiring usapannya yang semakin kasar. Dan terisak keras membenamkan wajah tertutup kedua telapak tangan itu diantara lututnya.





"Kamu lihat ponselku?" Pria tegap yang telah kembali ke pos jaganya itu sibuk mengangkat barang-barang di atas mejanya.
"Rasanya tadi aku meninggalkannya disini" Ia lalu berbalik melewati Hoseok dan Jungkook yang tanpa disadari tengah menatapnya khawatir.

"Kamu ninggalin ponsel kamu di kamar, Nam...." Hoseok mengeluarkan benda pipih itu dari saku celana pendeknya.
"Terburu-buru sekali dini hari tadi?" Jemarinya menyerahkan ponsel sang pria sementara Jungkook sontak menyikut lengannya pelan.

"Ah......iya, aku lupa" Namjoon tertawa meraih ponselnya lalu mengganti kaos putihnya yang masih basah.
Hoseok dan Jungkook saling bertukar pandang setelah melirik singkat tulang kering kaki sang pria yang mulai bengkak dan membiru.

"Nam....." Jungkook mendekat ragu.
"Sarapan dulu ke kafetaria.....kamu belum makan kan?"

"Nggak....gak usah, aku gak lapar kok..." Namjoon menyemprotkan sunscreennya.
"Kalian aja.....aku mau langsung patroli"

"Namjoon.....Namjoon, tunggu..." Hoseok menarik pergelangan tangan sang pria yang hendak keluar dari posnya.


"Hob......" Suara itu meluncur pelan tanpa tubuhnya berpaling.

"Jangan sekarang ya...."
"Aku......aku belum bisa cerita"

"Biarkan aku menenangkan diri sejenak" Namjoon tertunduk lalu tersenyum melirik pada sang sahabat dengan matanya yang kembali berkaca-kaca.

Summer ScentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang