"Mengorbankan perasaan sendiri untuk kebahagiaan orang lain. Apakah boleh?"
°°°°°
Saat ini Airena sedang duduk berdua dengan Bella di sebuah cafe dalam mal.
Singkat cerita, saat pulang sekolah tadi, Airena dan Riris langsung menuju mal terdekat untuk membeli buku yang sedang dibutuhkan oleh Airena. Dan siapa sangka, saat sedang sibuk mencari buku bahunya tak sengaja bertabrakan dengan bahu Bella, dan dari situlah Bella mengajak Airena untuk mengobrol berdua.
Airena awalanya sempat ingin menolak, namun ia urungkan saat menatap peromohonan di dalam mata Bella. Dia sudah menebak tujuan Bella yang mengajaknya mengobrol berdua. Airena pun menyuruh Riris untuk menunggu di sebuah kedai ice cream sampai Airena menyusulnya kesana.
"Jadi, lo mau ngomong tentang apa?" tanya Airena yang sebenarnya sudah tahu arah pembicaraan mereka.
"Kenalin, gue Bella" kata Bella sambil menyodorkan tangan kanan nya.
Awalnya Airena ragu, namun detik selanjutnya ia mengangguk dan menerima uluran tangan Bella. "Gue Airena", lalu melepasnya lebih dulu.
"Gue yakin lo udah paham kenapa gue minta ngobrol berdua sama lo" ucap Bella sambil menatap Airena.
Airena manggut-manggut sambil bergumam, "Ini soal Kavin kan?' tebaknya yang seratus persen benar.
"Apa bisa lo jauhin Kavin?" Airena menukik alisnya keheranan dengan kata-kata yang keluar dari mulut Bella.
"Jauhin?" ulang Airena sambil terkekeh, "Bahkan dekat sama dia pun gue belum pernah Bella" sambungnya membalas tatapan Bella.
Bella menatap Airena dengan banyak pertanyaan.
"Sebelumnya gue mau minta maaf karena gue, hubungan kalian renggang. Walaupun gue sendiri pun bingung sama keadaan ini. Terus juga gue mau menegaskan sama lo, kalau diantara gue sama Kavin nggak ada hubungan apapun. Kalau lo curiga yang tiba-tiba Kavin nyapa gue dan kelihatan dekat dari sebelumnya, mending lo tanyain langsung sama orangnya, masalah apapun itu harus dibicarain Bel. Komunikasi tuh penting dalam sebuah hubungan, biar nggak ada kesalahpahaman diantara kalian" jelas Airena panjang lebar.
Bella masih memerhatikan Airena tanpa berniat menyahuti. Airena pun menyamankan posisi duduknya, lalu melipat kedua tanganya diatas meja.
"Gue nggak tahu dari mana lo curiga sama kita berdua. Kalau lo ngerasa akhir-akhir ini Kavin beda bahkan nyembunyiin sesuatu sama lo, coba lo tanya langsung sama orangnya. Emang gue akui beberapa hari yang lalu gue terlibat satu kejadian sama dia, tapi bukan kejadian yang mengarah kedalam kategori perselingkuhan. Dan gue rasa gue nggak ada hak buat bilang, karena Kavin yang lebih pantas buat ngejelasin langsung sama lo" Airena menatap Bella seolah menyakinkan gadis di hadapannya itu.
"Tapi Kavin tertarik sama lo, Airena" kata Bella dengan nada cemas.
"Ya terus gue harus apa Bell?" bingung Airena.
"Gue paham kalau Kavin tertarik sama lo. Makanya gue setakut itu buat kehilangan dia apalagi gue tahu akhir ini dia mencoba dekat sama lo"
"Terus maksud lo ngomong gitu apa Bella?" tanya Airena yang tidak ingin berbasa-basi lagi.
"Kita sama-sama perempuan. Gue rasa lo pun paham gimana takutnya perasaan seorang cewek kalau cowoknya tetarik sama orang lain. Gue beneran takut karena gue se-sayang itu sama dia" ucap Bella dengan tatapan memohon. Seolah sedang berbicara dengan wanita simpanan pacarnya dan memohon untuk melepaskannya.
"Terus mau lo apa?" nada ramah sudah tidak terdengar dari suara Airena.
"Gue mau lo jauhin dia. Kalau bisa lo memperlihatkan di depan dia kalau udah punya pacar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalu, aku ini siapa?
Teen FictionSemula mereka adalah dua manusia asing yang tidak sengaja dipertemukan oleh waktu. lalu tanpa disadari semua nya berjalan begitu saja sampai kategori manusia asing pun berubah. Perasaan yang tumbuh dari hati Airena adalah cinta. Dan perasaan itu tu...