26 - Waktu berdua

12 0 0
                                    

"Harapan apa yang terlihat dari hubungan ini? Bolehkah mengharapkan hal baik dari hubungan yang memang diciptakan dari kepura-puraan menjadi hubungan yang tulus?"

°°°°°


Airena sedang santai di balkon kamarnya. Ia telah selesai mengerjakan tugas dan membereskan buku untuk pelajaran esok hari. Melamun sambil menatap bintang dan bulan membuat Airena merasa tenang. Dan terkena angin malam membuat Airena diserang rasa kantuk, berulang kali gadis itu menguap sampai mengeluarkan air matanya.

Namun tiba-tiba dering pesan pada handphone nya berbunyi. Ia pun segera melihat si pengirim pesan tersebut. Nama Dhafin lah yang tertera dengan jelas yang membuatnya langsung berdecak. Tanpa berniat membalas pesan Dhafin, Airena justru menaruh kembali handphone di meja depannya dan kembali mengadahkan kepalanya ke atas.

Namun lagi-lagi handphone nya berbunyi. Merasa kesal karena sudah diganggu membuat Airena dengan kasar membuka handphone nya kembali dan membaca pesan Dhafin yang sudah begitu banyak pemuda itu kirimkan.

Dhafin

Ren, lo dimana?

Airena jawab pesan gue

Ren lo lagi sibuk kah?

Airena?

Ren?

Woi, lo dimana?

Lo udah tidur? Really? Masih jam segini lo udah tidur?

Airena lo benar-benar menguras kesabaran gue ya.

Ren, gue kepengen nasi goreng di taman komplek dekat rumah lo.

Temenin gue beli yuk.

Gue traktir deh

Ren? jawab kenapa sih!

Gue otw rumah lo ya

Gue jemput, Lo siap-siap sekarang

Gue otw, bye.

Airena berdecak lelah membaca semua pesan itu.

Gadis itu benar-benar tak berniat meladeni Dhafin atau membalas pesan pemuda itu. Tidak memperdulikan ucapan Dhafin yang menyuruhnya untuk siap-siap, Airena justru memejamkan matanya menikmati semilir angin yang menyapa kulitnya.

Setengah jam berlalu, dan Airena benar-benar tertidur di balkon kamarnya. Ia bangun karena kaget, handphonenya berbunyi nyaring menandakan ada yang menelpon. Dengan kesadaran yang masih setengah, Airena mengangkat telepon tersebut tanpa melihat nama si penelepon.

"Lo udah siap belum Ren? gue udah dibawah nih" ternyata Dhafin yang meneleponya. Membuat Airena menjauhkan sedikit handphonenya untuk memastikan dugaannya.

"Lo mau ngapain?" balas Airena.

"Kan gue bilang mau ngajak lo beli nasi goreng. Ini juga chat gue tadi udah lo baca. Kok lo malah nanya mau ngapain"

"Gue males Dhaf. Lo kesana sendiri aja."

"Justru kalau sendirian gue males makanya ngajak lo. Ayok lah, gue traktir deh" bujuk Dhafin dari seberang sana.

"Ribet lo mah. Kenapa nggak ajak teman lo aja sih. Atau Bella? Kenapa harus gue"

"Teman gue pada sibuk semua. Dan yang jadi pacar gue kan lo, bukan Bella. Kenapa gue harus ngajak Bella"

Mata Airena yang tadinya masih sedikit mengantuk langsung terbuka sempurna.

"Apaan sih lo. Orang kita pacaran juga pura-pura"

"Tetap aja pacaran walaupun pura-pura juga" ujar Dhafin sengaja menggoda.

"Nggak jelas banget lo jadi manusia. Ganggu tidur gue aja!"

Lalu, aku ini siapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang