07 - Kenyataan Baru

8 3 0
                                    

"Balas dendam terbaik adalah dengan diam dan merubah diri menjadi lebih baik"

°°°°°

"Kak, lo malam minggu ada acara nggak?" tanya Riris setelah masuk ke dalam kamar Airena.

Airena yang sedang mengerjakan tugas menengok sebentar ke arah Riris, lalu kembali fokus pada kegiatannya, "Nggak, kenapa emang?"

"Di pusat taman kota bakal ada festival musik tau. Lo nggak mau dateng kak?"

"Seriusan? Lo tau darimana?" tanya Airena lalu beralih fokus pada Riris yang sudah duduk di pinggir kasur.

"Dikasih tau teman gue."

"Ayok kak dateng, gue mau banget. Kalau ada lo, pasti dibolehin sama Mama dan Papa" lanjut Riris sambil memohon.

"Mulai jam berapa?"

"Setengah delapan"

"Lo ada link buat mesen tiketnya nggak?" tanya Airena membuat Riris sumringah.

"Tanda nya lo mau dateng kan kak?!" bukannya menjawab, Riris malah mengajukan pertanyaan dengan heboh.

Airena mengangguk dua kali, "Gue sambil ajak teman-teman gue lah"

"Iya kak, ajak aja biar tambah rame. Lagian gue sama temen-temen lo udah akrab ini" kata Riris sambil mengirimkan pesan kepada temannya untuk meminta link pemesanan tiket.

"Bentar kak, gue lagi minta link nya ke teman gue" jelas Riris membuat Airena mengangguk mengerti.

Tak butuh waktu lama, teman Riris langsung mengirimkan link tersebut, Riris pun langsung mengucapkan terimakasih kepada temannya dan mengshare nya ke tempat Airena.

"Bentar, gue chat temen gue dulu" kata Airena sambil tanganya sibuk mengetik pesan di grup yang berisikan teman-temannya itu. Niatnya ingin mengajak.

"Gimana Kak?" tanya Riris setelah beberapa waktu lalu Airena mengirimkan pesan kepada teman-temannya.

"Mereka bertiga ikut"

"Ya udah gc kak pesen. Keburu habis" ujar Riris tidak sabaran membuat Airena menggeleng takjub.

Setelahnya Airena pun sibuk memesan tiket untuk 5 orang. Riris yang penasaran dan tak sabar berjalan mendekat ke meja belajar Airena. Gadis itu mengintip ponsel Airena.

"Masih ada kan tiketnya?" tanya nya sambil mengigit jari jempolnya karena gugup.

Airena tidak menghiraukan, fokusnya masih pada tiket yang sedang ia pesan.

"Sumpah kak, kok gue deg-degan ya. Padahal cuman mesen begituan doang" ungkap Riris.

"Emang sehari doang ya acaranya?" tanya Airena tanpa mengalihkan tatapan dari ponsel.

"Iya kak, sehari doang."

Tak berselang lama, suara Riris menggema begitu keras di dalam kamar Airena. "YES! Akhrinya dapet juga, seneng banget karena malam minggu nya nonton festival musik."

Airena menutup kedua telinganya sambil menatap Riris kesal. "Nggak usah teriak-teriak! Ini kamar, bukan hutan" Riris hanya menimpali dengan senyuman konyolnya.

Tiba-tiba pintu kamar Airena terbuka kasar membuat kakak beradik itu terlonjat kaget.

"Asatagfirullah Mama, kalau buka pintu ya biasa aja dong" ucap Riris sambil memegangi dadanya.

"Ya lagian kamu kenapa teriak? Bikin Mama cemas aja" kata Tina dengan napas yang memburu.

"Mama kesini lari?" tanya Airena yang melihat Mama nya masih mengatur napas.

Lalu, aku ini siapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang