8.SEDIKIT PENCERAHAN

4 0 0
                                    

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hallo aku up lagi nih

Udah itu aja ,bantu aku kalo ada typo yang betebaran yah . oh iya kalo kalian juga boleh promosiin cerita ini yah 🥰.

SELAMAT MEMBACA 🌷

🌷🌷🌷

Suasana rumah sakit tampak lengang.tidak ada yang bersuara sedari tadi . Perasaan mereka campur aduk ,sedih , bahagia,dan entah lah .sulit untuk di deskripsikan.

Setengah jam lalu dokter Joe mengatakan bahwa kondisi Eca sudah siuman . namun kondisinya masih lemah.itu tidak masalah bagi semua yang ada disana . setidaknya itu bisa membuat semua yang ada di sana sedikit tenang.

Namun kedatangan sosok yang tidak di harapkan membuat semuanya menjadi pekat.seorang pria paruh baya itu berjalan santai melintasi orang yang berada di bangku rumah sakit.

Ainun mendongak saat menyadari seseorang tengah berdiri di depannya.ia bisa melihat wajah itu tengah menatapnya remeh.

"Hahahah sudah saya katakan bukan?, anak gadis mu itu pembawa sial."Ujarnya santai sembari tertawa, menepuk bahu lemah Ainun yang kini terisak kembali.

Semua yang mendengar perkataan yang keluar dari mulut lelaki itu menggeleng tidak habis fikir.manusia macam apa ini?.

"Om di jaga mulutnya!."lelaki berusia delapan belas tahun itu menggeram emosi . langkah nya mendekati pria paruh baya yang kini mengangkat dagunya angkuh.

"Zean ."Fatimah memanggil putranya yang kini sudah berhadapan dengan Anton,kakak iparnya.suami dari Ainun .

Anton mencebikkan bibir nya ,lalu tertawa."aku tidak ada urusan dengan mu."ujarnya lantas menunjuk-nunjuk dada zean yang kini mulai terpancing emosi.

"Kau_"

"Zean sudah nak sudah."

Ainun memotong cepat perkataan zean yang kini menatap mata teduh itu ,mata yang indah namun menjadi sayu beberapa tahun ini .

"Ibu mohon hentikan hiks."Ainun kembali terisak dan dengan sigap Fatimah memeluk kakak nya itu.

"Dasar cengeng."desis Anton dengan nada meremehkan.lantas menatap para remaja yang kini terlihat marah kepada dia.namun ia tak perduli.tatapan nya terhenti ke arah Karin yang terlihat masih ketakutan.

Lelaki itu dengan senyum gilanya mendekati Karin yang kini berlindung di balik punggung shimi yang sedikit kaget.apa yang akan di lakukan si tua Bangka ini?

"Mau apa Lo om?"shimi bertanya sinis saat tepat di depannya.

Bukan hanya Karin ternyata Anne juga bersembunyi di balik tubuh Nadin yang juga kaget saat merasakan tangan dingin Anne yang bergetar memegang ujung seragamnya .

"Lo kenapa?" Nadin bertanya pelan .menoleh kebelakang menatap Anne bingung ,ia bisa melihat ketakutan di mata gadis itu.

Shimi menggeram saat lelaki tua itu tetap di depannya yang hendak mengelus Puncak kepala Karin yang dengan cepat ia tepis.

"Cih sama - sama munafik."

"Maksud om apa ha?!"

"Tidak."

LIFE CYCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang