Chapter 12

479 91 18
                                    

Jangan lupa vote & komen 💜💚

.
.
.
Typo bertebaran 🙏🏻🙏🏻

.
.
.

Jungkook melangkah turun ke lantai dansa menyusul sahabatnya enwoo, matanya menelisik mencari sosok manis yang mungkin bisa dia kencani.

"Hai" sapa seorang membuat jungkook menoleh dan sebuah senyuman sangat manis dia peroleh dari seorang gadis cantik yang menyapanya.

"Apa kau sendiri? Apa aku bisa menemanimu?" Tanya gadis itu lagi. Jungkook balas tersenyum tangganya segera meraih pinggang ramping gadis itu.

"Hai cantik, aku milikmu malam ini" ucap jungkook sebelum menarik gadis cantik itu dan mulai menari.

Tak sampai 10 menit kala jungkook mulai bisa mencium aroma feromon dari omega di depannya itu dan entah mengapa hal itu membuatnya begitu mual. Kepalanya berputar dan mulai pusing dia pandangannnya sedikit buram. Jungkook tak sanggup dia segera melepas pelukan di pinggang si manis dan meangkah sempoyongan menuju toilet terdekat di sana.

Perutnya begitu mual dan terus berputar seolah ingin memuntahkan semua yang ada di dalamnya, jungkook masih berdiri di depan closet tangannya masih setia memegang perutnya yang seperti terus teremas.

"Gila ada apa denganku, ga mungkin kan kalau aku rut" ucap nya kala hidungnya mulai tajam dan mampu mencium begitu banyak aroma feromon uang bercampur aduk dan membutnya sangat pusing.

Jungkook keluar dari toilet mencoba membasuh mukanya agar lebih segar, tubuhnya sempoyongan kala aroma feromon terus masuk dan begitu membuatnya mual hingga badannya terjatuh di lantai, pandangannya buram dan juga pendengarannya kala ada seorang datang dan memanggil namanya beberapa kali dan itulah hal terakhir yang dia rasakan.

.
.
.
.

Jungkook terbangun namun masih enggan membuka matanya, rasanya hangat dan juga nyaman membutnya ingin tetap terlelap. Aroma wangi yanh entah dari mana membuatnya sangat tenang dan dia suka tangannya mengeratkan pelukannya dan dirinya semakin mengusal pada sesuatu yang nyaman dan wangi.

'Mimpi apa ini sangat menyenangkan' gumamnya lirih

Semua yang jungkook lakukan tak sedikitpun terlewatkan oleh sosok yang ini tengah berbaring di samping namja tersebut, terdiam ikut menikmati apa yang tengah terjadi, tangannya ikut mengeratkan pelukannya membuat tubuh keduanya semakin menempel.

"Bagaimana perasaanmu kau sudah merasa baik?"

Sebuah suara barithon yang begitu dalam dan sangat familiar itu seketika menghentikan senyuman dan mimpi indahnya.

" sial bahkan dalam mimpi indahku dia masih saja merusaknya" gumam jungkook kesal sedikit lebih keras membuat orang yang di peluknya terkekeh.

"Sebegitu tak sukanya kah kau padaku?" Suara itu lagi dan kini membuat bibir jungkook mengerut ke depan sebelum membuka matanya kesal.

"Iss mengganggu banget ga di mimpi ga di real life dia masih saja menggang—-" ucapannya terhenti kala matanya menatap sesuatu yang membuat jantungnya seolah turun ke perut. Jungkook mengerjapkan matanya berulang kali, meneguk ludahnya memindai sebuah dada bidang yang telanjang tepat di depan matanya.

"Anj*ng" ucapnya kaget melepas pelukannya dan langsung terduduk melepaskan semua pelukan hangat yang tadi terjadi.

"Hei" ucap sosok itu yang tak lain adalah bos menyebalkannya yang kini tengah berbaring tanpa atasan menatapnya bingung.

"Kenapa saya ada disini?" Tanya jungkook masih dengan emosi lalu mantap dirinya yang juga telanjang hanya memakai celana dalam semakin membuat jungkook emosi lalu menatap tajam bosnya yang tampak santai di atas kasur.

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang