Chapter 21

241 70 12
                                    

Jangan lupa vote dan Komen 💜🫶🏻

.
.
.

Typo bertebaran 🙏🏻🙏🏻

.
.
.

Siang ini jungkook selesai lebih awal karena dia harus ke rumah sakit untuk pemeriksaan kandungannya bersama bosnya. Taehyung begitu bersemangat dia bahkan sedari pagi hampir tak bisa fokus bekerja karena ingin segera melihat anaknya yang mungkin belum terlihat bentukanya.

Usia kandungan jungkook kini sudah 4 bulan meskipun begitu perutnya masih belum terlihat karena akhir-akhir ini jungkook selalu memakai baju yang longgar dan kadang menggunakan jas untuk menutupinya.

Hubungan keduanya cukup baik bahkan bisa di bilang baik, sepertinya keberuntungan terus datang pada taehyung setelah sang bayi menyiksanya selama 2 minggu di rumah sakit kali ini anaknya tampak begitu menyayanginya.

Jungkook tak pernah mengidam yang aneh namun entah mengapa justru kebanyakan selalu berhubungan dengan taehyung, entah minta di peluk, cium, pangku, jalan-jalan, disuapin semua hal yang begitu manja dan manis. Taehyung sangat menyukainya dia bahkan rela jika jungkook hamil lebih lama jika terus seperti ini.

"Ihh bapak geser saya masih kerja, ini masih jam 10" rengek jungkook kesal kala bosnya yang tengah memangkunya dan mengecupi lehernya sesekali .

"Saya ga bisa fokus kerja kalo kamu duduk di pangkuan saya" jawab taehyung

"Oh jadi bapak ga suka kalo saya duduk di pangkuan bapak? Ini itu anak bapak yang minta saya juga ogah kerja sambil di pangku, bapak rese ganggu lagi" protes jungkook tak terima namun tak beranjak sama sekali. Hal ini tentu membuat taehyung gemas dan segera mencuri satu kecupan di pipi asistennya.

"Ihh bapak mah modus, jangan cium-cium saya" protes jungkook lagi-lagi tampak kesal dan memanyunkan bibirnya .

"Kayaknya saya bisa mati muda kalo begini terus" gumam taehyung lirin namun masih terdengar di rungu jungkook membuat namja manis itu berhenti dan memutar sedikit tubuhnya untuk menatap tajam bosnya .

"Bapak sakit? Jangan mati dulu ini anak bapak belum lahir, trus kalo lahir bapak mati siapa yang akan rawat dia? Saya ga mau jangan mati dulu sana berobat bapak harus sembuh" ucap jungkook membuat taehyung ingin tertawa dan juga melahap namja tersebut saking gemasnya.

Entah mengapa sejak jamil jungkook lebih sering pakai perasaannya dari pada logikanya. Bisanya namja tersebut akan menjawabnya dengan sinis dan logis namun kini berbeda.

"Bisakah kalian tidak bermesraan di waktu kerja? Dan apa yang kau lalukan tae ? Bersantai dan menggangu jungkook bekerja apa kau gila?" Ucap yoongi yang tiba-tiba masuk membawa setumpuk dokumen untuk di serahkan pada taehyung dan di cek.

"Tau ini hyung dia sedari tadi menganggur bahkan malah menggangguku yang sedang bekerja, bos tak bertanggung jawab" ucap jungkook santai tak menyadari jika dirinyalah penyebab taehyung tak bisa bekerja.

"Kau akan ke RS jam berapa kook?" Tanya yoongi

"Setelah makan siang hyung" jawab jungkook lembut membuat taehyung mendengus ringan karena heran setiap jungkook bicara padanya selalu dengan nada tinggi atau rengekan sedangkan dengan yoongi namja itu selalu bicara dengan lembut.

"Nanti perlihatkan padaku aku juga ingin melihat anak kalian" ucap yoongi

"Nanti aku akan kasih tunjuk foto anak pa taehyung padamu hyung" jawab jungkook

Yoongi hanya diam lalu menatap miris temannya yang bahkan tak di akui oleh matenya sendiri.

"Stop menatapku dengan penuh kasihan hyung" ucap taehyung sebelum akhirnya membuat yoongi mengangguk dan pergi.

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang