Alexandria .09

1.6K 127 1
                                        

“Damian !!”

Seruan dari arah meja paling ujung membuat seulas senyum terbentuk di bibirnya, di sana seorang pria dengan penampilan khasnya melambaikan tangan.

“Ten, apa kabar ?? Kok gak ngabarin kalo udah back indo ??” keduanya ber tos ria ala cowok gaul lalu berpelukan sekilas dan berbicara ringan sebelum membahas hal berat yang menimpa akhir akhir ini.

“Minggu kemarin, ngabarin bunda doang”










Tujuh putra Arsya kini tengah sibuk dengan obrolan serius di kantin.

“Belajar panah sama tembakan nya harus ekstra lagi biar gak kalah kalo memang ada hubungannya sama dunia bawah.” ucap si sulung sambil menatap adiknya satu per satu dan berhenti tepat di manik Havian.

“Vian, lo harus latih kemampuan baru lo.” semua mata langsung tertuju pada Havian dengan pandangan bertanya.

Kemampuan baru ??.

Havian hanya ahli bertarung jarak dekat menggunakan benda tumpul atau pisau sedangkan panah dan tembakan Havian tak begitu bisa, sulit baginya untuk fokus membidik.

“Ok, nanti gue ikut latihan panah sama nembak.” yang lain ber ‘oh’ ria karena mereka menganggap keahlian baru Havian adalah panahan atau tembak menembak.

Akan sulit bagi petarung jarak dekat jika berhadapan dengan pasukan bawah yang rata rata menggunakan senjata jarak jauh seperti tembakan, bom rakit, racun, dan jebakan.

“Jadi kita kumpul setelah makan siang di rumah Om Yudha, kemarin dia ngabarin kalo kita bisa mulai hari ini dan anaknya uwa juga ngikut.” terang Gafier dijawab anggukan.

Havian terdiam membuat saudara saudaranya khawatir, oh ayolah Vian ini kalo diam diam saja artinya sedang tak baik baik saja.

“Ada masalah Vi ??” Janu menepuk pundak Havian yang kebetulan duduk di sampingnya.

Havian tersentak lalu menggerjap linglung.

“Gak kok haha” 

Sunguh itu hanya membuat semuanya lebih khawatir, ada apa dengannya ??.


°••••°

Yudha mengarahkan ke sepuluh keponakan sekaligus muridnya agar membidik dengan tepat pada papan target, latihan kali ini di awali dengan berlatih panah lalu setelahnya baru menembak, merakit bom, lalu membuat jebakan, dan mencampur bahan kimia.

Mafia ??.

Bukan, Alexandria bukanlah Mafia tapi mantan Mafia yang keberadaanya sulit di ketahui tapi aksinya tak pernah gagal membuat satu dunia geger hingga bertahan di trending topik selama 1 tahun.

Alexandria itu paket lengkap makannya memiliki power di atas Mafia, kekayaan anggota keluarga Alexandria bukan main main tapi perlu di inggat bahwa mereka tidak menggunakan harta orang tua setelah menginjak usia 13 tahun.

Bagi mereka memalukan jika masih memakai uang keluarga maka dari itu mereka membangun usahanya dari 0 dengan susah payah.

Ada Brayn Lakenzo Alexandra sebagai Chief Executive Officer atau CEO dari LA. Entertainment, salah satu agensi terbesar yang menaunggi para idol di Korea selatan, Indonesia, dan Jepang

Brayn juga memiliki hobi merakit bom.

Dan putranya Darious Alfa Alexandria pemilik restoran terkenal bernama Dalfandra Tas’t, Darious juga merupakan model di LA. Entertainment.

Arsyaka juga adalah seorang CEO di perusahaan besar bernama S. Crop yang bergerak di bidang pariwisata, resort, pusat perbelanjaan, dan perhotelan selain itu Arsya memiliki kemampuan merakit sejata api.

Alexandria FamillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang