Alexandria .01

1.7K 116 2
                                    

Alexandria dikenal sebagai keluarga bangsawan modern yang sangat terkenal di sebuah perumahan mewah Green sky,

Green sky sendiri adalah kompleks perumahan elit yang di huni orang orang yang berasal dari golongan darah biru, konglomerat, atau bangsawan meski begitu Green Sky tetaplah seperti perumahan pada umumnya,

Dan untuk keluarga Alexandria sendiri terkenal karena ke ramahannya dan kebaikannya meski berada di paling atas apa lagi tujuh anaknya yang mereka sudah hafal sifatnya.

Arsyaka Damian Alexandria dan mendiang Helya Sun Alexandria di karuniai tujuh putra tampan dengan sifat dan karakter berbeda tapi kompak jika satu tersakiti

Meski zaman semakin canggih Arsya mengajarkan para putra kecilnya untuk bisa menunggangi kuda dan berlatih beladiri, selain itu keluarga Alexandria sangat terlindungi sebab masih memiliki hubungan dengan dunia bawah tanah.

Satu tahun yang lalu salah satu putranya di nyatakan hilang entah di culik atau kabur yang pasti setelah sepuluh tahun berlalu putra ke empat itu berhasil di temukan oleh adik dari Arsya yang memang senang menjelajah atau merantau demi tugas.

Sebenarnya putra ke empatnya kabur karena cekcok dengan si sulung Alexandria.

.

.

.

.

17:08.

Remaja berparas tampan bak pangeran dengan koper hitam itu menjadi pusat perhatian orang orang di bandara,

Namanya Januar, hobinya adalah travel dan pergi ke gym.

Pandangannya menatap ke sana kemari saat sudah hampir sampai di pintu masuk bandara sampai seorang pemuda yang sama sama tengah menatap ponselnya tak sengaja menabrakan kopernya dengan koper milik Januar.

"Ah, Sorry."

Januar tersenyum tipis dan mengangguk, sedikit menelisik paras campuran remaja itu yang sedikit tak asing di matanya.

"Tak apa, aku juga sedang tidak fokus tadi. Eh.." Januar tidak bisa berbahasa inggris karena dia ini manusia modal translator jadi tak enak kalau remaja tadi tak paham.

"Gak apa apa, nyantai gue bisa bahasa indo kok." senyumannya tampak manis dan rasanya 

De javu.

Keduanya sama sama terdiam sampai remaja tadi mengulurkan lengannya.

"Gue Havian, salken..."

“Havian ??, Manggala Havian Alexandria ??."

"Eh, kok tau ??" tanya Havian was was.

Januar tiba tiba memeluknya erat sekali.
“Si pikun, ini gue anjir Januar abang lo.”

Pertemuan tak elet mereka di intrupsi oleh keributan yang sanggat menganggu seluruh manusia yang berada di bandara.

"Hei, lo gak bisa lihat ya gue di sini ??"

"Lo juga salah anjir kok nge gas ?!"

"Bodo, gue bilangin Daddy."

"Silahkan aja."

Perkelahian dua remaja yang hanya berjarak lima langkah dari mereka tampak begitu sengit beruntung keduanya berhasil di pisahkan oleh seorang pemuda bule.

"Kayak kenal deh," Januar menatap lekat ketiganya, sedangkan Vian hanya mengangguk meng 'iya' kan,

Januar menatap remaja di sampingnya yang masih melihat dua remaja tadi yang kini tengah di ceramahi oleh pemuda yang mererai.

Alexandria FamillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang