—4ever
Mentari sudah menunjukkan eksistensi nya sedari tadi. Sinar nya yang terik seolah dapat menumbuhkan binar di setiap pasang mata yang melihat nya. Pagi itu adalah hari yang panas, berbeda dengan kemarin yang seharian awan-awan gelap menutupi sinar kilau matahari. Bastian dengan seragam sekolah nya, berdiri di depan pekarangan rumah sang ibu. Menunggu seseorang yang tadi menawari nya untuk berangkat bersama.
Sekitar lima menitan, mobil berwarna kuning mengkilap yang ia tunggu akhirnya terlihat di ujung jalan, tengah melaju menuju tempat ia berdiri.
"Buruan naik,"
Bastian mendengus kesal. "Iya sabar, mobil lo aja baru ngerem!" Protes nya jengkel. Ia pun membuka pintu depan mobil dan naik, duduk di sebelah kursi kemudi.
Mengabaikan atensi sang sahabat, Bastian hanya memandang jalan lewat jendela dengan tangan yang menopang dagu.
"Bokap lo gimana kabar nya?" Tanya Daren, yang tidak lain adalah pemilik mobil sedan kuning itu.
Bastian diam sejenak, ia menghembus nafas frustasi. "Koma, amnesia." Jawab nya tanpa menoleh kearah Daren yang mulut nya menganga dan mata nya melebar, menandakan bahwa pemuda itu terkejut setelah mendengar jawaban dari sang sahabat.
Bastian yang mulai jengah akibat Daren tidak kunjung melajukan mobil nya, berdecak kemudian menoleh kearah si sumbu pendek. "Ayo jalan buru, entar telat mampus."
Daren terperanjat, segera ia tancap gas dan fokus ke jalanan. Benar, kalo sampai telat, berabe jadi nya.
"Kok elu kayak nggak bersemangat gitu? Belum sarapan?"
Suara lain dari belakang, membuat Bastian tertegun dan reflek menoleh. Hal yang ia dapati adalah sahabat nya yang duduk manis di kursi belakang dengan wajah penasaran nya setelah bertanya.
"Gal?!" Seru Bastian mengusap-usap dadanya. Ia beralih menatap garang Daren. "Kenapa lo gak bilang si duta merem ini ikut, sih? Kaget gue tiba-tiba ada yang nyahut dari belakang." Gerutu Bastian yang mendadak dongkol dengan Daren.
Ini pasti karena mood nya yang sedang rusak, jadi nya ia gampang tersulut emosi. Tapi kenapa sekarang Daren bersikap tenang dan tidak ngegas seperti biasa? Seolah jiwa nya dengan Daren tertukar pagi ini.
"Entar malem gue sama Daren mau jenguk bokap lo, ya." Ujar Galen, memecah keheningan yang sebelum nya sempat menyelimuti ketiga pemuda di dalam mobil tersebut.
Deheman singkat keluar dari bibir Bastian sebagai jawaban.
Tidak ada lagi perbincangan selama perjalanan. Biasa nya Bastian yang akan terus mencari topik lalu di tanggapi oleh si cerewet Daren, kemudian Galen dan Naja bagian tertawa atau sesekali menimpali. Tetapi seperti nya sekarang biang rusuh nya sedang tidak bertenaga.
Pagi ini Bastian terlihat tidak mempunyai semangat untuk menjalani hari. Padahal hari-hari lain, Daren selalu menjadi saksi heboh nya Bastian di pagi hari saat mereka berangkat bersama. Ngomong-ngomong soal pergi ke sekolah, Bastian lebih sering berangkat bersama Daren sekarang, semenjak Daren membeli mobil baru. Tidak lagi meminta tumpangan pada Naja yang memang setiap ia menumpang pada anak itu, Naja pasti akan selalu terlihat terpaksa menerima nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Four(4)Ever | 00L NCT Dream
De Todo"Saat kamu berpikir dunia itu sempit, maka cobalah cari teman yang benar-benar tulus dalam waktu cepat." Daren, Galen, Bastian dan Naja. Empat remaja yang sudah menjadi sahabat sejak jenjang SMP, saling menyayangi, saling berbagi cerita, dan akan t...