015

3.2K 637 246
                                        

Chapter 015: Someone's Caught Lying  


- Natalia - 

Natalia tidak bisa memungkiri fakta bahwa ia merasa tidak nyaman seharian itu. Beberapa orang masih ada yang meliriknya -- terutama adik kelas -- dengan tatapan yang tak biasa. Dan berulang kali juga Natalia berusaha berpikir positif; mungkin karena orang-orang takjub akan kebangkitannya dari koma.

Hah, koma. Selama dua minggu. Dan rasanya hanya seperti baru bangun dari tidur yang panjang.

Gadis itu mengambil pakaian olahraganya dari loker. Menyebalkan sekali karena ia masih ada latihan basket hari ini, padahal ia ingin segera pulang karena ia belum sempat bicara dengan orangtuanya semalam mengenai kejadian komanya. Mereka terlalu lelah sepulang bekerja, jadi Natalia terpaksa menutup mulut sementara.

Berjalan menuju kamar mandi, Natalia bersiul dan melirik ke lapangan. Ew, anak-anak futsal. Mereka pasti ribut sekali dan sengaja membuat anak-anak basket tidak fokus latihan. Terutama Louis, dia selalu jadi biang ributnya.

Terdengar langkah kaki yang mendekati Natalia, membuat gadis itu mengarahkan pandangannya ke depan. Kim, gadis yang ia ajak bicara di kantin tadi, sedang menatap ke arahnya dengan tatapan membelalak.

Ayolah, kenapa dia melihatnya seolah ia hantu?

"Hey," sapa Natalia sambil tersenyum, meskipun ia masih kesal dengan kejadian di kantin. "Abis darimana?"

Ew, kenapa juga ia menanyakan itu. 

"Perpus," jawab Kim datar, tak mau menatap Natalia sama sekali.

Hal ini justru mengundang perhatian gadis itu. "Lo ada masalah apa sama gue? Gara-gara yang di kantin tadi?" 

Kim mendongak, menatap gadis itu dengan alis berkerut, lalu menggeleng. 

"Gue minta maaf kalo gue terkesan jutek dan bikin lo ga nyaman," kata Natalia pelan. "Gue jarang-jarang mau minta maaf sama orang, nih."

Natalia mengekspektasikan sebuah respon dari gadis itu, namun tidak ada. Dia benar-benar ingin memancing Natalia rupanya.

"Jawab dong kalo gue ngomong," ujar Natalia, berusaha tidak terdengar mengintimidasi. Sayangnya, nada suaranya terlanjur jutek dan mengancam.

"Gue harus jawab apa?" suara Kim terdengar pelan dan tak yakin.

Natalia tertawa. Gadis ini pasti bercanda sampai-sampai ini lucu baginya.

"Gue minta maaf. Lo nggak mau nerima maaf gue apa gimana?" tanya Natalia sambil menahan senyum sarkastiknya.

Kim ikut tersenyum sarkastik. "Lo minta maaf soal jutek seolah lo sendiri ga punya kesalahan lebih dari itu."

Gadis itu terdiam dengan alis mengkerut. Sebesar apapun ia ingin bertanya, ia memilih untuk bungkam karena ia tahu Kim akan segera membuka mulutnya lagi.

"Pake pura-pura ga tau, lagi. Heran," kata Kim sambil terkekeh kecil dan menggeleng-geleng.

Kali ini Natalia benar-benar bingung. "Pura-pura? Pura-pura apa, sih? Gue minta maaf dan lo pergi gitu aja. Lo tuh yang drama." 

Kim kini mengarahkan pandangannya pada gadis itu dengan tatapan tak percaya. Gadis itu maju selangkah mendekati Natalia dan mendongakkan kepalanya, menampakkan lehernya yang terdapat bekas luka.

"Lo ngelabrak gue, manggil gue gatel, dan bikin gue kayak gini," kata Kim lalu menurukan dagunya, membuat luka itu tertutup bayangan dagunya. "Dan sekarang lo minta maaf atas kejutek-an lo dan ngelupain bahwa lo pernah nyakitin gue secara fisikal?"

julia ft. liam james pTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang