Chapter 27

54 9 0
                                    

Hubungan Poompat dan Poom sudah menguar ke segala penjuru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hubungan Poompat dan Poom sudah menguar ke segala penjuru.  Hubungan mereka tidak lagi tersembunyi, dan keduanya kini dengan santai menunjukkan kasih sayang di depan umum, termasuk di kantor. Poompat yang biasanya tenang dan angkuh, kini sering terlihat tersenyum, terutama saat Poom berada di dekatnya. Jim, asisten pribadi Poompat, merasa senang melihat bosnya jauh lebih bahagia akhir-akhir ini. Ia juga mengetahui bahwa Poom seorng yang posesif dan over protektif. Beberapa kali ia mengamati kewaspadaan Poom dalam menjaga bosnya. Ia tahu Poom khawatir Ohm akan melancarkan serangan balasan kepada Poompat setelah gagal dalam misi penculikan keduanya. Ohm tidak mungkin menyerah sampai disini. Mereka memang harus waspada.

Suatu siang, di ruang kerja Poompat yang dikelilingi dinding kaca besar, Poom berdiri di dekat meja, memperhatikan Poompat yang tengah sibuk menandatangani beberapa dokumen.

Poompat tersenyum tipis sambil melirik Poom, "Aku hampir selesai di sini. Kamu tidak perlu menungguku setiap kali aku bekerja, tahu?"

Poom tertawa kecil, mendekat dan menyandarkan tubuhnya ke meja,  "Aku tahu. Tapi aku senang berada di sini, memastikan kamu baik-baik saja."

Poompat mengangkat alisnya, tersenyum nakal, "Oh, jadi ini tentang pekerjaan, bukan karena kamu tidak ingin jauh dariku?"

Poom membalas senyum, matanya berbinar, "Mungkin keduanya. Tapi yang pasti, aku harus tetap waspada. Siapa tahu Ohm merencanakan sesuatu lagi."

Poompat terdiam sejenak, matanya berubah serius, tetapi tetap penuh kelembutan saat menatap Poom.

Poompat dengan suara lembut, "Aku tahu kamu khawatir. Tapi dengan kamu di sini, aku merasa aman. Lagipula, tidak banyak orang yang bisa melindungiku seperti kamu."

Poom membelai lembut tangan Poompat yang ada di meja, "Kamu selalu bisa mengandalkanku. Aku tidak akan membiarkan siapa pun, termasuk Ohm, menyakitimu lagi."Mereka saling bertatapan, seolah dunia di luar mereka tak lagi penting. Di tengah percakapan mereka yang penuh kehangatan, pintu diketuk. Jim masuk dengan setumpuk dokumen di tangannya, namun dengan senyum di wajahnya. Ia sudah terbiasa melihat momen-momen manis antara Poompat dan Poom akhir-akhir ini.

Jim tersenyum, menyapa dengan nada ceria, "Maaf mengganggu, Bos. Ini dokumen yang harus Anda tandatangani hari ini."

Poompat menatap Jim dengan senyum penuh terima kasih) "Terima kasih, Jim. Oh, kamu terlihat bahagia hari ini."

Jim tertawa kecil "Saya? Justru Anda, Bos, yang terlihat lebih sering tersenyum sekarang. Semua orang di kantor merasakannya."

Poompat tersenyum lebar, sementara Poom hanya menatap dengan penuh perhatian, tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya juga.

Poompat menyelesaikan tanda tangannya, "Mungkin karena hidup saya akhirnya menemukan kebahagiaan."

Jim berkata dengan tulus,,  "Kami semua senang melihat Anda bahagia, Bos." Jim melirik Poom sekilas, lalu meninggalkan ruangan dengan penuh pengertian. Ketika pintu menutup, Poom dan Poompat kembali pada momen intim mereka.

The SurrenderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang