Chapter 28

100 12 1
                                    


Rapat dewan direksi Iam-Samang Corporation berlangsung di sebuah ruang rapat megah di lantai tertinggi gedung perusahaan, namun suasananya jauh dari tenang. Ketegangan menyelimuti setiap sudut ruangan yang biasanya dipenuhi diskusi strategis dan keputusan bisnis penting. Kali ini, fokusnya adalah tuduhan serius yang diarahkan kepada CEO perusahaan, Up Poompat Iam-Samang.

Di sekitar meja oval besar, para anggota dewan duduk dengan wajah tegang dan heran. Mereka sulit mempercayai apa yang telah disampaikan kepada mereka. Bukti-bukti dugaan penyelewengan dana perusahaan, yang secara tak terduga mengaitkan nama Poompat, membuat semua orang tercengang. Tuduhan ini merupakan hasil dari rekayasa licik Ohm Iam-Samang dan Saravit, yang berhasil mengatur situasi hingga seolah-olah Poompat terlibat dalam tindakan tidak bertanggung jawab.

Ketua Dewan berbicara dengan suara penuh dengan kekecewaan, "Apa ini, Poompat? Bagaimana mungkin kau, yang selama ini dikenal sebagai pemimpin yang kompeten, jujur, dan profesional, bisa melakukan hal sekeji ini?"

Khun Phat, seorang anggota dewan menatap tajam Poompat dengan ekspresi marah, "Laporan ini sangat jelas! Pengalihan dana dari proyek besar yang seharusnya dialokasikan untuk investasi strategis malah masuk ke rekening yang mencurigakan. Bagaimana kau menjelaskan hal ini?"

Poompat duduk di ujung meja, wajahnya tetap tenang meski di dalam hatinya ia merasa terguncang. Ia tahu betul ini adalah bagian dari rencana licik pamannya, Ohm, untuk menjatuhkannya, namun situasi yang dihadapinya saat ini benar-benar menyudutkan.

Dengan suara datar tapi tegas Poompat menjawab, "Semua ini tidak benar. Aku tidak pernah melakukan penyelewengan dana perusahaan. Tuduhan ini tidak berdasar."

Ohm duduk di sisi ruangan, dengan senyum licik tersirat di wajahnya, "Poompat, bukti-bukti sudah di depan mata. Laporan keuangan yang kau tanda tangani sendiri, transaksi antar rekening yang mencurigakan... Dewan ini tidak bisa menutup mata terhadap fakta-fakta yang ada. Kami membutuhkan penjelasan yang masuk akal, bukan hanya bantahan kosong."Para anggota dewan mulai berbisik, saling bertukar pandangan penuh keraguan dan kekecewaan. Bagi mereka, Poompat adalah sosok pemimpin yang berintegritas, namun bukti-bukti di depan mereka terlihat begitu jelas.

Anggota dewan lain, Khun Matias menyela dengan nada dingin, "Jika semua ini rekayasa, Poompat, bagaimana mungkin dokumen dan bukti-bukti ini begitu konsisten? Aku sungguh berharap ada penjelasan yang lebih dari sekadar 'ini tidak benar.'"

Poompat berusaha tetap tenang, namun rasa frustrasi mulai muncul. Ia tidak punya cukup waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi serangan ini, dan bukti-bukti yang dipresentasikan tampak begitu nyata dan sulit untuk dibantah tanpa penyelidikan lebih lanjut.

Poompat menghela napas dalam, berusaha mengendalikan amarah, "Seseorang sedang berusaha menjebak aku. Dokumen-dokumen itu dipalsukan, dan semua ini adalah bagian dari konspirasi untuk menjatuhkanku. Aku akan membuktikan bahwa aku tidak bersalah."

Ohm tertawa kecil, dengan nada mengejek, "Oh, jadi sekarang ini teori konspirasi? Kau sungguh pandai bersilat lidah, Poompat. Tapi dewan ini membutuhkan tindakan nyata, bukan cerita dongeng."Situasi semakin memanas, dengan dewan yang terbagi antara rasa curiga dan kekecewaan mendalam. Beberapa anggota tampak mulai kehilangan kepercayaan pada Poompat.

Ketua Dewan berdiri, menatap tajam ke arah Poompat, "Perusahaan ini tidak bisa menunggu lama untuk klarifikasi. Reputasi kita dipertaruhkan. Dan jika benar kau terlibat dalam hal ini, Poompat, maka kita harus segera mengambil tindakan."

Khun Phawat, anggota dewan lainnya menimpali, "Kita tidak punya pilihan selain melaporkan hal ini ke pihak berwajib. Dengan semua bukti yang ada, ini sudah tidak bisa diselesaikan di tingkat internal lagi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The SurrenderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang