12. Pheayn's short story!

6 4 3
                                    

"Apa yg menarik dari seorang Hito?" ucap Xavier dgn wajah datarnya.

"Ha?" beo Liyora yg terkejut. Bahkan mata gadis itu menerjab lucu untuk memulihkan kesadarannya dari kehaluan dalam pikiran nya.

"Emang Hito kenapa?" tanya Liyora, gadis itu beralih menatap memincing teman sebangku nya ini.

"Gak!"

Singkat padat dan jelas, "orang stress!" batin Liyora mencak-mencak sendiri.

Xavier diam, namun sesekali mata nya melirik gadis di samping nya, jelas sekali jika Liyora tengah badmood akibat ulahnya, pasalnya gadis itu sudah menekuk wajahnya kesal. Bahkan handphone nya pun jadi korban.

"Sorry!"

"Ha? Lo ngomong apa? Gua gak dengar!" ucap Liyora bahkan dgn bodohnya gadis itu memukul kuping nya sekali. Xavier hanya mengangkat bahunya acuh, hal tersebut berhasil membuat Liyora semakin kesal.

Dengan wajah cemberut gadis itu berdiri dari duduknya. "Tif! Temenin gua! Gua mau ke kantin!" ucapnya sesekali melirik sinis Xavier yg hanya manatap nya datar.

Sedangkan Xavier, tatapan remaja itu tak pernah berpaling dari kedua gadis yg berjalan berdampingan keluar kelas. "You're only mine!" batinnya dgn senyum smirk di bibirnya. Sedetik kemudian laki-laki itu langsung mengubah ekspresi nya menjadi datar kembali.

***
"Sumpah gua kesel banget!!" geram Liyora bahkan siomay miliknya ia tusuk-tusuk hingga berbentuk acak.

"Kesel kenapa? Lo pms?" tanya Tiffany, gadis itu dgn tenang nya menikmati tahu isi miliknya.

"Iya! Mana nanti malam gua harus nemenin nyokap ke acara arisan nya! Kak gua muales banget!" omelnya sembari memasukkan dua siomay ke dalam mulutnya.

Tiffany hanya geleng-geleng kepala melihat nya. Tatapan gadis itu beralih ke sudut kantin, alisnya mengkerut menatap ke empat remaja yg duduk dgn lesu, jgn lupa keringat membasahi seragam mereka. Tiffany bangkit dari duduknya, gadis itu berjalan menuju lemari es.

"Ini bu! Aku ambil empat air mineral!" ucapnya seraya menyerah kan dua lembar uang sepuluh ribu.

Langkah nya berjalan menuju ke empat remaja itu. Liyora hanya menatap sahabatnya seraya mengunyah siomay nya.

Keempat air itu ia letakkan ke atas meja, namun remaja itu belum ada yg menyadari nya. "Minum! Gua tau lo pada capek!" ucapnya.

Spontan keempat remaja itu mendongak. Tanpa menunggu lama Dion langsung menyambar satu botol air dan meminumnya hingga hampir tandas, "thanks Tif! Tau aja lo gua haus!" ucap sembari menutup botol.

Ketiganya pun ikut meminum air yg di beri Tiffany, namun cara mereka berbeda dgn Dion, walaupun air mereka sisa setengah dan lebihnya mereka gunakan mengguyur kepala.

"Thanks!" ucap ketiga remaja itu kompak. Tiffany hanya mengangguk kemudian berlalu pergi, ia akan kembali duduk bersama Liyora.

"Tiffany itu galak tapi perhatian juga! Makanya cwok-cwok susah dapetin cintanya! Keren sih orang yg jadi cinta pertama Tiffany!" ucap Bintang tiba-tiba.

Alvan diam, pikiran laki-laki itu berkecamuk, jantung nya berdetak tak karuan perasaannya bimbang sekarang. Bahkan dirinya kembali berkeringat. "Persaan apa lagi ini?" batin nya.

***
"Mami! Makan dulu ya! Besok Haro bakal nyari Mica! Sekarang makan dulu ya!" bujuk Haroix, laki-laki itu kini duduk di samping sang mami.

Pheayn, wanita yg di panggil mami itu tak merespon, tatapan nya kosong menatap kearah kolam renang bahkan ucapan putranya hanya ia anggap angin lalu.

FILW KETOS!! {𝙱𝙴𝙻𝚄𝙼 𝙳𝙸𝚁𝙴𝚅𝙸𝚂𝙸}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang