16. Pada Akhirnya Kamu Akan Dipertemukan

85 18 0
                                    

Bangkok, Thailand 1934.

Letnan Jendral NCO Avram sedang menemani Raja Kob untuk merayakan hari jadi kemiliteran seluruh Angkatan Bersenjata Monarki Konstitusional Thailand. Disana Perwira dingin itu pun memberikan salah pada beberapa pasukan elit militer.

Parade besar kemiliteran di rayakan dengan begitu bersemangat dan membara. Raja Kob duduk tepat di samping sang Jendral sambil menghisap puntung rokoknya.

"Apakah Hia akan berpidato?" Tanya Letjen Avram pada sang Raja.

"Tentu. Tapi kali ini biarkan para prajurit muda itu memberikan sambutannya pada kita." Jelas Raja Kob.

"Baiklah." Jawab Letjen Avram.

Setelah pertunjukan seni kemiliteran telah di pertontonkan. Saatnya Raja Kob naik ke mimbar untuk berpidato. Para perwira muda pun berbaris dan petinggi militer duduk dengan tegak di tempatnya.

"Hari ini saya sangat senang dengan pertunjukan militer ini. Bahkan saya ingin menyampaikan sesuatu pada Jendral Avram bila dia telah mengemban tugasnya dengan baik dan saya mengucapkan terima kasih pada Jendral Avram akan hari ini." Semua orang bertepuk tangan ketika mendengar pidato itu. "Dia telah mengatur keamanan. Sebuah keamanan untuk jalannya pemerintahan dan keamanan negara. Serta pengamanan jalannya ilmu pemerintahan. Demikian yang baru saja aku ucapkan setelah aku melantiknya dalam kabinet. Kecuali itu, juga perintah untuk pengamanan keselamatan pribadi Raja. Perintah pengamanan wibawa Raja. Perintah keamanan ajaran Raja. Perintah pengamanan beberapa hal dan Jendral Avram telah mengerjakan perintah itu dengan baik. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih pada Jendral Avram untuk kerja kerasnya."

Pidato panjang itu telah di saksikan oleh Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara Bersenjata Monarki Konstitusional Thailand. Bahkan istri-istri petinggi militer yang hadir.

Setelah acara hari jadi itu selesai. Kali ini Raja Kob dan Letnan Jendral NCO Avram akan menghadirkan makan siang di markas besar kemiliteran. Disana media juga menyoroti keduanya. Sebab mereka ada tokoh utama di dalam kenegaraan.

"Raja ingin merokok?" Tawar Letjen Avram pada kakaknya.

"Iya. Lantas bagaimana dengan kabar kedua putramu?" Tanya Raja Kob pada sang adik.

Letjen Avram pun menghisap rokoknya. "Tentu saja. Mereka tumbuh dengan baik berkat didikan dari istriku."

Raja Kob pun tidak berceletuk dan itu membuat omongannya berbalik pada dirinya sendiri. Sebab Letjen bukanlah orang yang mudah berpindah-pindah.

"Apakah kau tidak akan menikah lagi? Ada banyak gadis cantik di tanah leluhur kita?" Ucap Raja Kob.

"Tidak perlu. Sebab menikah dengan Maliva itu sudah lebih cukup dari diriku. Sebab lubang manapun rasanya akan sama saja." Kata Letjen Avram pada kakaknya yang gila akan wanita.

Jikalau Raja Kob tak sebaik yang di kira. Maka, Jendral Avram tak seburuk yang di kira.

Bahkan dari kedua tokoh ini memiliki watak yang tidak berbeda jauh. Hanya saja cara memegang pistolnya yang berbeda. Bila Raja Kob menaruh pistolnya di atas meja membuat semua orang tahu. Sementara itu, Letnan Jendral NCO Avram menaruh pistolnya di bawah meja dengan sangatlah rapi.



Kembali di waktu masa sekarang yang dimana Bible dan JJ berada di toko boneka yang menyediakan game tembak-tembakan, kali ini Bible mendapati sebuah senapan mainan yang mirip dengan MG 42.

"Kau harus berhati-hati ini adalah senapan tiruan MG 42 yang di gunakan selama perang dunia ke II." Ucap sang penjaga toko.

"Kami setiap hari sudah melihat berbagai macam senjata api di lapangan." Jawab JJ dengan yakin.

The SoldierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang