10. Selembar Sapu Tangan Di Saku Jasmu

185 25 0
                                    

Di sebuah jalanan perkotaan, terlihat Bible yang memakai pakaian formalnya. Kali ini dirinya ingin pergi ke Chiang Rai kembali untuk menemui Na.

Hari ini juga turun hujan dengan tiba-tiba membuat Bible harus menepi di halte bus. Lalu iris matanya melihat seorang pria cantik yang hanya mengenakan alas kaki berkarakter kelinci.

Dan kini iris mata Bible melihat pria cantik itu menangis karena lututnya terluka.

"Permisi, apakah anda punya sapu tangan?" Tanya Build pada Bible. "Saya tadi terburu-buru sampai membuat diriku jatuh dan terluka."

"Anda dan saya baru saja bertemu. Tapi kelihatannya bila anda sedang terjebak dalam masalah besar." Ucap Bible dan mengeluarkan sapu tangan dari saku jasnya.

Build pun menangis dan Alpha tampan itu pun segera mengelap lembut darah di lutut si mungil. Hal itu membuat Bible tidak sengaja menyungging senyumannya. Bahkan kejadian itu tanpa di sadari oleh Build sendiri.

Bus yang di akan di naiki oleh Bible pun telah tiba. Bahkan sekarang ini dirinya segera masuk dan melupakan sapu tangan. Sebab Bible tidak ingin terlambat untuk menemui kekasihnya.

Kali ini Build yang sadar pun segera bangkit untuk mengejar pria tegap tadi. "Astaga! Pria Alpha tadi meninggal sapu tangannya." Ucap Build dan menahan sakit di lututnya.

Jemari tangan milik pria cantik itu melihat sapu tangan itu telah kotor dengan darahnya. Bahkan di dalam sapu tangan itu terdapat bordilan bunga Red Spider Lily.

Aroma Alpha tadi juga menyeruak dari sapu tangan ini. Rasanya sangat tenang dan membuat Build seketika terhipnotis ketika merasakan aroma pinus dan citrus yang memabukkan.

Lalu di bus selanjutnya, Build pun memutuskan untuk naik dan dirinya ingin pergi ke apartemen milik Us. Setelah beberapa menit dirinya telah sampai. Tiba-tiba saja Us di kejutkan dengan kehadiran Build yang seperti gelandangan.

"Astaga. Apakah kau kabur lagi dari istana?" Tanya Us pada teman baiknya itu.

"Iya. Kali ini kakiku terluka." Jawab Build pada Us dengan lemas. "Tolong bantu aku?"

"Ayo. Aku bantu kau untuk mengobati kakimu." Bujuk Us dan menuntun Build untuk memasuki apartemennya.

Kali ini Build segera mengambil sebuah alkohol untuk luka untuk mensterilkan lukanya. Us pun datang dan menyuguhkan teh hijau untuk teman baiknya itu. Bahkan pakaian Build juga sudah ganti dengan yang lebih nyaman.

"Astaga. Sakit sekali." Keluh Build sambil mengobati lukanya.

Us pun juga sedikit merinding. "Ini bagaimana bisa sampai terluka? Untung saja tidak begitu parah hanya lecet sedikit."

"Tadi aku menabrak orang di jalan dan terjatuh. Lalu ada seorang Alpha tampan memberikanku sebuah sapu tangan dari saku jasnya." Build pun menunjukkan sapu tangan yang terdapat sedikit noda darah.

"Benarkah? Apakah dia tampan?" Tanya Us penasaran.

Build pun terdiam sejenak ketika mendengar pertanyaan itu dari sahabat baiknya itu.

"Iya. Sangat tampan." Jawab Build yakin.

Kali ini Us pun berusaha untuk menggoda Build. Tiba-tiba saja Build tersenyum ketika mengingatnya saja.



Di sisi lain, tepat di stasiun kereta menuju Chiang Rai. Bible berdiam diri di kursi tunggu dan memikirkan tentang Omega yang berada di halte bus tadi. Alpha tampan itu sedikit menyesal membiarkan Omega itu dengan kaki terluka.

Bible segera mengeleng kepalanya untuk segera fokus.

"Sudahlah! Kenapa aku memikirkan segala?!" Monolog Bible.

The SoldierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang