07. Di Stasiun Kereta

189 27 2
                                    

Kali ini Build benar-benar terburu-buru untuk pergi ke kampus. Bahkan dia harus menghadiri kelas pagi dengan mata kuliah ekonomi pembangunan. Parahnya lagi dosen pengampunya cukuplah killer di angkatannya. Hal itu membuat Build semakin panik.

Lalu di pagi yang cerah ini tepat di Chulalongkorn University dimana Build harus mendapatkan kelas special dari Prof. Dr. Ex Piya Sumettikul. Bahkan satu Universitas tahu bila Prof. Ex terkenal sangatlah killer tepat di semester 4 di perkuliahan.

"Apakah ada yang datang lagi?" Tanya Profesor Ex pada mahasiswanya.

"Tidak, Prof." Jawab para mahasiswa serentak.

Kali ini pintu kelas telah di tutup dan Profesor Ex mulai membuka mata perkuliahannya hari ini. Memang benar bila Profesor Ex seorang Perdana menteri. Namun dia tetap pada pendiriannya untuk mengajar pendidikan ekonomi di Universitas terkemuka di Bangkok.

"Baik. Kita akan..." Ucapan Profesor Ex belumlah selesai.

Iris mata Profesor Ex pun melihat kearah pintu kelasnya yang terbuka. Dengan segera Build menge-wai dan membungkuk. Lalu duduk di kursi mahasiswa yang berada di deretan bangku nomor 2 dari depan.

"Kau terlambat bodoh!" Kesal Us pada Build dan menyuruh temannya untuk diam.

Kali ini Profesor Ex sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu. Bahkan kelas ini masih berlanjut.

"Di awal pelajaran dalam serangkaian kuliah dimaksudkan untuk mengenalkan pada beberapa masalah pada mahasiswa. Masalah-masalah ini menurut pendapat saya sebaiknya pada waktu ini menyangkut hal ikhwal yang sedang mendapatkan banyak perhatian dari masyarakat. Dengan demikian kelak bilamana kita akan mendalami dasar teori maka dengan mengenal masalah-masalah dalam realitas masyarakat sekitar kita. Semua ini kiranya memberi bekal tambahan untuk mengaitkan dengan peralatan analisa bersama dengan kenyataan-kenyataan yang berlangsung dalam masyarakat sekitar." Iris mata Profesor Ex melihat kearah mahasiswanya. "Oleh sebab itu, saya telah memilih untuk para mahasiswa Chulalongkorn University serangkaian mata pembahasan yang akan disajikan di dalam 4 tahap. Hari ini saya akan pusatkan perhatian kita pada pembangunan dan ekonomi yang berkembang. Kemudian, berturut-turut dengan waktu antara tiap kali dua Minggu pada bagian kedua akan di sajikan gambaran yang lebih nyata mengenai pertumbuhan ekonomi penduduk dan kesempatan kerja. Bagian ketiga di dua Minggu kemudian lagi mengenai lalu lintas perdagangan dan peranan koperasi. Bagian keempat dan akhir dalam penyajian kuliah perdana ini akan disajikan pada perhatian para mahasiswa tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan perdagangan dan pembayaran luar negeri dalam perekonomian Thailand."

Kali ini para mahasiswa terlihat serius ketika mencatat beberapa kontrak kuliah yang di berikan oleh Profesor Ex. Bahkan Build terlihat begitu bodoh dengan mencontek catatan milik Us.

"Seharusnya kau membolos saja dari pada datang terlambat dan menyalin tulisan." Ucap Us.

"Sudah diamlah." Jawab Build merasa malu.

Bahkan saat ini Profesor Ex masih melakukan mata perkuliahannya. Lalu Build merasa bersalah harus terlambat bangun. Parahnya lagi absensi buatan dari Profesor Ex harus di lengkapi selama mata perkuliahan di lakukan.



"Paman, tolong siapkan kudanya?"

"Baik, Khun Noo."

Kali ini Paman Aat segera menyiapkan kuda yang akan di gunakan oleh Bible untuk berkuda. Sudah lama sekali pria tampan itu tidak bercengkrama dengan kuda-kuda kesayangan.

"Terima kasih banyak, Paman."

"Sama-sama." Jawab Paman Aat ramah.

Bible mengelus lembut surai milik Matilda nama dari kuda coklat itu. Bahkan kuda jantan itu sedikit mendengus ketika beradaptasi lagi dengan Bible. Sebab Bible jarang berkuda ketika dirinya ada di barak.

The SoldierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang