17. Jatuh Hati Padamu Adalah Hal Tergila Dalam Hidupku

91 17 2
                                    

Kalasin, Thailand 1937.

Setiap kali Raja Kob selesai menghabiskan waktunya untuk mengurus negara. Beliau selalu meluangkan waktunya untuk pergi berlibur bersama dengan keluarganya. Namun kali ini dia memilih pergi bersama dengan selir Lookpear.

Bahkan saat ini pasangan suami istri itu juga membawa anak-anaknya. Dimana Mile yang berusia 7 tahun dan Jeff masih berusia 3 tahun.

"Apakah hari ini Jendral Avram akan datang menemui, Yang mulia?" Tanya Lookpear.

"Aku rasa tidak. Sebab dia memiliki kepentingan lain." Jawab Raja Kob sambil menghisap rokok cerutunya.

Semua orang tahu bila hubungan Raja Kob dan Letjen Avram bisa di katakan kurang sehat. Lookpear juga tidaklah tuli bila dia pernah mendengar Rajanya bertengkar hebat dengan sang Jendral.

"Yang mulia Raja, maukah kamu berkata jujur padaku?" Tanya Selir Lookpear. "Apa benar tentang pengambilan alih kekuasaan secara paksa oleh Jendral Avram di Kerajaan Thailand?"

"Apa?"

"Baik. Kita telah di tuntut untuk percaya bahwa anda dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan anda." Kata Lookpear.

"Gila! Aku tahu. Aku tahu. Aku tahu." Jawab Raja Kob bila ada kesalahan pahaman. "Di luar negeri mengatakan bahwa aku telah digulingkan oleh adikku sendiri. Bahkan mereka mengatakan bila aku bukan Raja yang aktif lagi dan Jendral Avram telah mengambil alih kekuasaan. Itu tidak benar. Aku masih berkuasa penuh. Perintah Pers dan Perintah radio berbicara tentang Avram keluar dan bilang bila Kob Songsit Puttha bukan lagi seorang Raja Thailand dan lain-lain. kebohongan lengkap. Bahkan salah satu Raja mengatakan bahwa Avram sudah mengambil kekuasaan karena mereka mengatakan karena aku sangat sakit. Aku sakit. Kau lihat sendiri bila aku sehat."

"Ya, saya tahu kamu Raja." Kata Lookpear pada sang suami.

Jendral Besar NCO Avram Pravat Puttha sudah mengeluarkan beberapa wawancara di awak media tentang pengalihan kekuasaan. Namun Raja Kob tengah menampik semua tuduhan bila dirinya mundur karena sakit.

Kedua kubu telah di pecah menjadi dua bagian. Dimana Raja Kob sebagai bentuk kemarahan kanan dan Jendral Avram sebagai bentuk kemarahan kiri.

"Apa langkah selanjutnya yang ingin kau ambil?" Tanya Letnan Jendral NCO Ter.

"Sekarang kita cukup biarkan saja. Hiaku sedang sakit. Melakukan sesuatu tindakan di luar orang sakit itu konyol." Jawab Jendral Besar NCO Avram pada rekannya.

"Karena Hiamu membuat komunis lahir di Thailand." Sejak awal Letnan Jendral NCO Ter pro pada Jendral Avram.

Setelah diskusi panjangnya dengan Letjen Ter. Lalu kali ini Jendral Avram pergi menemui Nang Maliva yang mengasuh anak-anak.

"Bisakah kita bicara sebentar?" Bujuk Jendral Avram pada istrinya.

"Iya." Jawab Nang Maliva dan pergi ke ruang kerja suaminya. "Ada apa?"

"Apakah kau setuju akan keputusanku? Bila kali ini aku akan melengserkan Hiaku." Ucap Jendral Avram pada istrinya.

"Bila itu keputusanmu. Aku akan mengikutinya." Kata Nang Maliva.

Selama 3 tahun lamanya pergolakan telah terjadi untuk kepemimpinan yang baru.



Di masa sekarang pada pukul 11.23 pagi waktu Bangkok. Kali ini Barcode baru saja menyelesaikan operasi besarnya untuk mengangkat tumor dari pasiennya.

Ketika para awak medis membuat pakaian medianya yang kotor. Tiba-tiba saja Jet datang ke tempat dimana tadi subuh dirinya baru saja menemani Dokter senior rumah sakit yang melakukan operasi untuk pasien ginjal.

The SoldierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang