28. Padamu, Hatimu, Dan Seluruhmu

55 13 0
                                    

Keesokan harinya semua orang di istana terlihat bingung dengan perubahan sikap sang Pangeran Mahkota. Bahkan tepat seminggu pertandingan Polo akan di laksanakan.

"Meen, apakah kamu akan bertanding Polo?" Tanya Build dengan begitu ramah.

"I-iya."

Meen terlihat seperti tidak mengenali kakaknya yang tiba-tiba baik layaknya malaikat cantik. Sebab biasanya Meen akan mendapati sikap kakaknya akan berprilaku seperti malaikat maut yang menyeramkan.

"Astaga. Adikku kecilku yang tampan." Build pun menyentuh kedua pipi adiknya. "Semangat terus belajarnya."

"Hih! Apa yang terjadi pada Phi Biu?" Tanya Meen dan menjauh dari kakaknya.

Build pun bingung. "Ya ampun. Padahal aku baik-baik saja. Kenapa dia pergi?"

Semenjak menjalin hubungan dengan Letkol Bible membuat Build semakin anggun. Sampai-sampai Ratu Maliva juga bingung dengan perubahan anak sulungnya. Sebab biasanya Build akan menolak bila belajar kelas Basic Manner Kerajaan Thailand.

Pagi ini terlihat sekali bila Build tentang tata cara minum dan makan yang anggun. Tidak lupa juga untuk belajar caranya mengelola makanan.

"Bagus. Mama suka bila kamu mau belajar." Puji Ratu Maliva.

"Tentu saja, Ma." Jawab Build pada sang Ibu. "Karena bagaimana pun aku harus belajar tentang Manner dan caranya untuk memasak untuk suamiku kelak, 'kan?"

"Iya, kamu benar."

Kali ini Ratu Maliva sangatlah senang karena doanya pada Buddha terkabulkan. Sebab dimana Build tidak lagi pergi ke club malam untuk berdisko. Sekarang ini sang Putra Mahkota menjadi anak rumahan yang penurut.

Namun ada beberapa hal yang tidak pernah ingin Build coba yaitu berolahraga. Karena Build bukanlah seseorang yang mudah sekali bangun pagi. Parahnya lagi Build sama sekali tidak suka kegerahan ataupun berkeringat.

"Mama, besok ada acara olahraga Polo yang di adakan oleh Papa di tempat pelatihan pacuan kuda di Ibu kota. Bolehkan aku ikut?" Tanya Build pada sang Ibunda.

"Tentu saja. Bahkan ada beberapa Perwira juga akan hadir disana." Ucap Ratu Maliva pada putra sulungnya.

Pangeran Mahkota terlihat begitu senang mendengar hal ini. Dia hanya tersenyum tipis layaknya orang bodoh. Setelah itu Build menikmati teh bunga kamomil buatannya.

"Apakah Papa juga akan ikut di dalam pertandingan Polo nanti?" Tanya Build iseng pada Ibunya.

"Mungkin. Sebab Papamu suka dengan olahraga itu." Jawab Ratu Maliva.

Setelah selesai berbicara banyak hal dengan sang Ibu. Build pun memutuskan untuk pergi ke kamarnya. Bahkan dia juga menuliskan beberapa surat telegram untuk sang Letkol.

"Sial. Dia membuatku gila!" Monolog Build dan merebah dirinya di atas ranjang.

Kali ini Build benar-benar di landa cinta yang begitu meletup-letup. Hanya mengingatkan kejadian beberapa hari yang lalu saja sudah membuat dirinya merasa basah. Mungkin saja bila keduanya bertemu sudah dipastikan Build akan meleleh karena pesona Letnan Kolonel NCO Bible.



Di sisi lain tepat di istana Raja, kali ini Raja Avram tengah kedatangan tamu. Bahkan pertemuan ini membahas perihal penting tentang kasus korupsi.

Pertemuan Raja Avram dan Jendral Besar NCO Tom Piniwat Wattanagitiphat di selingi dengan permainan billiard. Sudah lama sekali keduanya tidak bertemu dan membahas perihal penting kali ini.

"Apakah ada perihal lain yang ingin kau sampaikan hingga mengajakku bertemu kali ini?" Tanya Raja Avram pada Jendral Tom.

"Iya. Aku hanya ingin bertanya soal Jendral Polisi Bird." Jawab Jendral Tom sambil memegang stik billiard.

The SoldierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang