18. Menari Seliar Angin

95 20 0
                                    

Tepat di istana kenegaraan, kali ini Raja Avram tengah kedatangan seorang tamu dari petinggi Kepolisian Monarki Konstitusional Thailand. Bahkan semalam dirinya telah mengirimkan sebuah surat resmi untuk sang Jendral Polisi.

Yang mulia Raja Avram setelah melakukan pertemuan ini. Dirinya harus pergi ke batalion Angkatan Darat Bersenjata di kemiliteran.

"Selama pagi, yang mulai Raja." Ucap Jendral Polisi Bird Wanchana Sawatdee.

"Pagi. Aku rasa pertemuan ini telah membuang sedikit waktumu untuk bertugas." Kata Raja Avram ketika melakukan pertemuan.

Sekarang ini mereka duduk di kursi tamu yang berada di istana Raja di bagian timur Istana kenegaraan. Bahkan di pernikahan Pangeran Tong saat itu. Jendral Polisi Bird tidak hadir karena ada beberapa kendala yang harus dirinya urus.

"Tidak, yang mulia Raja." Jawab Jendral Polisi Bird. "Bahkan saya merasa tersanjung dengan undangan ini."

"Lalu apa tindakanmu dengan beberapa kriminal yang terjadi di negar ini?" Tanya Raja Avram yang memerlukan data pasti.

Jendral Polisi Bird mengangguk paham. "Kami sudah mengerakkan beberapa patroli di perkotaan hingga pedesaan. Mungkin saat ini media harus menayangkan beberapa aturan untuk menekan kriminalitas yang terjadi."

"Itu juga tidaklah buruk." Jawab Raja Avram dengan mengangguk.

Setelah itu Raja Avram mempersilahkan untuk Jendral Polisi Bird untuk menikmati seduhan teh herbal. Bahkan iris mata Jendral Polisi Bird melihat kearah foto Raja Kob dan Raja Avram yang berdampingan.

"Yang mulia. Anda masih menyimpan dengan baik foto Raja Kob." Ucap Jendral Polisi Bird dengan berani.

"L'ho Ingannato." [Aku telah menipunya.] Kata Raja Avram dengan bahasa Italiannya.

"Maksud anda?"

Raja Avram tidak meneruskan ucapan. "Aku rasa pertemuan kita sudah selesai. Setelah ini beritahukan semua perkembangan yang terjadi."

"Baik, Yang mulia."

Dengan segera Jendral Polisi Bird pun bangkit dari duduknya. Lalu pria parubaya itu pun memberikan hormat pada sang Raja. Hingga akhirnya Raja Avram menurunkan tangan Jendral Polisi Bird yang akan undur diri dari Istana Raja.

"Kita sudah semakin tua. Kau harus bisa berhati-hati dan waspada." Kata Raja Avram pada sang Jendral Polisi.

"Tentu, Yang mulia." Jawab Jendral Polisi Bird. "Saya pamit undur diri."

"Iya."

Kali ini Jendral Polisi Bird pun segera menge-wai dan mengangguk kearah Raja Avram dengan segala kebesarannya. Para penjaga juga tengah berjaga di setiap sudut istana.

Bahkan tidak sengaja Ratu Maliva berpapasan dengan Jendral Polisi Bird yang menge-wai ke arahnya dengan penuh sopan santun.

"Ada apa hingga Jendral Polisi Bird datang berkunjung?" Tanya Ratu Maliva pada suaminya.

"Tidak ada apa-apa." Jawab Raja Avram dan menanyakan soal Build. "Ada dimana Biu?"

"Sedang ada di kampusnya." Jawab Ratu Maliva pada Raja Avram yang begitu memanjakan Build.



Sesampainya di dalam rumah sakit yang berada tepat di pusat kota Bangkok. Menjadi kali pertama untuk Build pergi berdua dengan seseorang yang dirinya kagumi.

Saat ini luka milik Bible tengah di obati oleh Dokter Sea yang ahli dalam bedahan. Bahkan selama beberapa bulan ini Bible rutin untuk memeriksakan lukanya. Namun kali ini Sea terkejut ketika perwira ini membawa seorang Omega.

The SoldierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang