10. Keluar

51 11 0
                                    

Happy Reading!!!

















Kira kira udah 15menitan mereka dobrak pintu. dan pintu gabisa kebuka. bahkan pintunya kerasa keras. seakan akan pintu itu bertambah kokoh padahal sudah lima orang yang mendobrak.



Dan keadaan tambah mencekam. sebenernya uda panik dari tadi, Faye bertambah pucat tubuhnya uda mulai dingin dan darah di hidungnya terus mengalir. sedangkan Yoko gabangun bangun kaya orang koma. pintu pun masih tetao gabisa dibuka.


Entah kemana pergi kunci pintu mereka semua gatau.

"Udah udah aku gamau kerumah sakit" Suara Faye yabg parah membuat semua temannya menoleh.

"Kamu gila ya" Engfa membentak karna tidak bisa mengontrol emosinya.

"Sabar fah mungkin karna pusing makanya jadi ngomong ngawur gitu" Ucap Lux sambil menahan emosi Engfa

"Pintu nya gabakal kebuka udah kita disini aja" Ucap Faye lagi yang suaranya semakin kecil.

"Phi gausa di dengarin Phi Faye kita pasti bisa kok" Ucap Charlote, untungnya saat genting kaya gini Charlote masih bisa berpikir bijak.




Engfa memejamkan matanya untuk memendam amarahnya. Lux sedang berfikir. Ize masih sibuk berusaha membuka pintu. Marissa hanya diam, ia ikutan pucat seakan ingin mengatakan sesuatu tapi ia takut. Dipangkuan Marissa ada Yoko dan dibahu Marissa ada Faye yang bersandar lemah. Charlote tadi ia mencoba menghubungi polisi, pemadam kebaran, ambulan tapi gabisa karna tiba tiba jaringan hilang.



Dan akhirnya Ize punya ide.


"Kenapa ga pecahin kaca aja" Ucap Ize

"Bahaya Ize!" Larang Engfa


"Dari pada kita gabisa kekuar"  Ucap Ize yakin dengan idenya.


"Yaudah mundur semuanya" Lux mengambil ancang ancang yang lain pun mundur sambil mengamankan FayeYoko


BRAAAKKKK!!!!!


"Ehh kok ga pecah" Gumam Engfa

"Lah padahal itu kaca tipis lo Phi" Ucap Chatlote cengo

"Sini aku coba" Ize mengambil kursi dan melempar ke jendela.


BRAKKKKK!!!!!!


Kaca tetap gak pecah. seakan akan itu kaca adalah kaca anti peluru yang tebal banget. semua bingung mereka tambah frustasi. tapi Faye malah menyeringai


"Dan udah aku bilang gabisa" Faye yang kayanya uda pusing banget terkekeh


"Kayanya kita bukan harus kerumah sakit deh Phi" Marissa yang sedari tadi diam akhirnya ngomong juga.

"KAMU JANGAN IKUTAN GILA YA! TERUS KITA MAU KEMANA! APA KAMU MAU TEMAN MU MATI!" Engfa teriakin Marissa

"Phi sabar" Tahan Charlote yang ga tega Marissa di teriakin

"Maafin aku Marissa" Engfa terkesip langsung meminta maaf.

"Phi aku serius kita harus kerumah nenek itu" Marissa bersuara mulai gemetar.

"Udah deh Marissa jangan kaya gitu" Ucap Ize gasuka

"DENGARIN AKU DULU" Ucap Marissa sambil nangis

"Aku mimpi Yoko masuk kerumah nenek itu, aku mimpiin itu dua kali aku yakin Yoko ada disana, dan Phi Faye seperti ini karna ulah nenek nenek itu" Jelas Marissa panjang lebar.

"Nenek nenek siapa yang kamu maksud Marissa" Tanya Lux

"Nenek nenek yang Phi Faye bentak!" Ucap Marissa meluapkam emosinya


Seketika ada angin yang lewat, walau tidak kencang angin itu sangat dingin, Sama dinginnya angin yang dirasain Faye saat buka pintu apartemen ini (Pulang dari RS)

"Iyaa aku harus kesana, aku mau minta maaf, aku gamau mati sebelum dia maafin aku, aku harus kesana" Ucap Faye berusaha bangun.

"Aaahhhh,, kenapa semuanya jadi kaya gini sih" Charlote mengusak rambutnya frustasi sepertinya Charlote menjadi pusing karna ga ngerti apa yang sebenarnya terjadi?

"Aku serius mau kesana" Ucap Faye yakin

"Kamu yakin soal Yoko Marissa?" Tanya Engfa

"Iya Phi aku yakin banget" Jawab Marissa.

"Kalo gitu ayo kita coba dulu" Ucap Lux

"Kok gitu Phi, tapi Phi Faye harus di obatin dulu" Ucap Charlote tidak terima

"Aku gapapa, aku kuat kok" Jawab Faye

"Phi tapi ini ga masuk akal" Ucap Charlote lagi

"Mau gimana lagi, dari awal aku ada firasat buruk soal kotak kayu itu, dan kalian liat sendiri kan rambutnya ada didalam Faye. aku mulai yakin kalo faye di santet sama nenek nenek itu" Jelas Engfa

"Kalo gituu........ maaf yang ngumpetin kunci pintu balikan dong, kita bakal kerumah nenek itu buat minta maaf" Lux bicara menatap langit langit

"Phi lux ada ada aja" Marissa terkekeh melihat hasil konyol Lux padahal dia habis nangis

"Kan siapa tau bisa" Ucap Lux

"Eh liat itu di pojokan" Ucap Ize

"Lah itu kan anjing yang waktu itu" Gumam Charlote

Benda hitam yang hanya keliatan gigi nya. lagi lagi mengeram seakan akan menunjukan keberadaannya.

"Phi nyalain lampunya" Ucap Charlote

"Pagi pagi? Ngapain Char? Udah terang juga" Jawab Lux

"Nyalahin aja Phi" Ucap Charlote lagi

Dengan malas Lux menurut.


Kenapa lux? karna ia yang paling dekat dengan stop lampu.

Namun....... CETEKKKKK

Padahal Lux belum bergerak sama sekali, reflek semua ngeliat pada stop kontak

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kenapa?? kok pada ngeliat aku? kan Charlote nyuruh nyalahin lampu" Ucap Ize bingung

Semua menghela nafas legah, mereka udah berpikir yang aneh aneh. dan ketika mata mereka tertuju pada pojokan lagi, bendany hilang. cuma ada kunci pintu disana








#TBC

THE DOORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang