26. Bangun

21 10 0
                                    

Marissa terbangun dari tidurnya, ia merenggangkan tubuhnya dan menguap lebar lebar.


"Wuaaaahhhhhhh" Marissa membiarkan banyak udara masuk ke rongga mulutnya. tubuhnya sangat segar sekarang, sudah dari kemaren atau bukan lusa dia tidak tidur.

Diapun terduduk dan melihat jam di tangannya, namun jarum jam di tangannya itu tidak bergerak.


"Batrainya habis?" gumam Marissa

Ia pun beranjak dan menghampiri Lux yang masih tidur, Marissa menarik tangan kiri lux yang ada jam tangannya. ia ingin mengetahui jam berapa sekarang.

Namun jam tangan lux yang digital itu tidak berjalan. bukan mati namun berhenti lebih tepatnya. ketika ia lihat ke jam tangannya sendiri waktunya sama dengan jam tangan lux yang berhenti itu. jam jam itu berhenti tepat pada jam 17. 03 atau jam 5 sore saat mereka dikirim nenek kesini.

Lalu marissa pun membangunkan semua temannya. tapi teman temannya sangat susah dibangunin. padahal marissa sudah berteriak sampai tenggorokannya kering. ia pun jadi kesal.

"CIIIIIIAAAAAAA" ia melompat ke tubuh teman temannya yang berjejer kaya ikan asin di jemur.


dan
Bukhhhhh


"AAAKKKKKKKKHHHHHHH" semua temannya berteriak kesakitan.

"Apasih Marissa"
"Gila yaa kamu"
"Tega banget anjirr, sakitt"

PLAK!!!!
itu Faye dia memukul jidat marissa

"Aaaaaa,,, sakit phi faye" marissa meringis

"Lagian kalian semua pada susah dibangunin, kan aku jadi kesal, kita tu uda kelamaan tidurnya" Marissa meluapkan rasa kesalnya.

Lux sontak melihat jam tangannya, jam tangannya terhenti

"Ca, jam tangan kamu aja mati? kamu tau dari mana kalo kita tidur kelamaann? charlote ngelirik jam tangan marissa

"ihhh ingat ga pas kita sampe sini tuh agak gelap, kaya sore gitu agak agak oren, nah liat sekarang uda terang noh cahaya nya terang banget, berarti ini uda siang, bahkan kita melewati malam dan pagi" jelas marissa

(yang di maksud marissa cahaya yang menelusup dari lubang lubang di langit gua)

"Woahh lama lama ngalahin charlote ya cara berfikir kamu tu" ucap Engfa dengan intonasi yang di buat seolah olah kagum.  Charlote memicingkan mata nya dan menatap sinis.

"Yaudah ayok jalan" ajak faye

"Makan dulu lah phi minimal, baru bangun masa langsung jalan" rengek charlote

"Yaelahh lu makan mulu" lux berdecak sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Namanya lapar" charlote cengar cengir

Merekapun menghabiskan sebagian dari isi tas itu, jadi isi tasnya tinggal dikit.

"Tasnya jadi ringan" gumam faye

"Orang makanannya tinggal dikit" ucap ize

"Ayo makan" seru charlote semangat, yang lainnya hanya terkekeh melihat charlote yang semangat saat makan. sebenarnya mereka masih di gua, tapi gua nya buntu dan ada dinding aneh didepan mereka.

"Yah gimana ni buntu" keluh marissa

"pasti ada teka tekinya lagi" gumam engfa

"itu bukannya puzzle ya?" faye menunjuk di dinding depannya.

Mereka memperhatikan dinding itu, dan ya, itu merupai puzzle, ada gambar aneh yang terukir di situ, dan sebagian dinding bolong bolong.

"kita harus cari petunjuk" seru ize

"Phi liat sini" marissa menemukan sesuatu

Ada batu besar selebar piring,
bertulisan poin poin

1. Tidak cepat tapi kuat
2. Tidak besar tapi banyak
3. Tidak bertaring tapi menggigit
4. Memiliki 6 tungkai

"Apa itu petunjuk buat puzzlenya?" tanya Engfa

"Kalo gitu kita cari dulu apa yang di maksud" ucap faye

"Kayanya hewan deh" ucap Lux

"Tapi Phi menurutku itu jawabannya zombie" seru marissa

"Kok bisa?" tanya ize

"Iyakan, zombie nyerang bareng bareng, mereka kuat kalo rame dan menggigit" jawab Marissa antusias

"Emang kakinya enam?" ucap Charlote

"SERANGGA" ucap Faye datar dan dingin

"Hah?" tanya engfa ga yakin

"SEMUT!" ucap Faye lagi

"mmmmmmpphhh aaaaahhh SEMUT!!!!! " Faye teriak


"Phi di gigit semut?" Tanya charlote melirik ke kaki faye yang baik baik saja

"Bukan! jawabannya semut" ulang faye

"Woahhh oh iya" seru ize senang

"Kalo gitu ayo susun puzzle nya" ejar marissa semangat


Mereka pun menyusun puzzle di dinding, butuh waktu lama karna dindingnya tinggi dan batu batuannya berat. berkali kali mereka bongkar pasang karna ga nemuin bentuk semut.

"Phi kayanya bukan semut deh" ucap charlote lemas

"iyaa soalnya dari tadi ga nemu bentuk semut ga jadi jadi" ujar marissa dengan intonasi jengkel

"lah terus gimana?" ucap ize kehabisan ide

"kita istirahat dulu deh" ucap engfa memulai rebahan.

Mereka pun membaringkan tubuhnya lagi, mereka meninggalkan dinding puzzle yang belum diselesaikan.



( | •+= )
bayangin aja

| : dinding
•+= : Faye

Terus dia ngeliatin dinding yang stengah jadi itu dari posisi terbalik.

Dan

"wowowowo" Faye teranugrahi

"Apaan?" tanya Lux

"Sini deh" ucap Faye

"Kenapa?" tanya lux

"Sini liat dingingnya" Ujar faye ga sabaran

"Ga kenapa napa tuh" ucap charlote yang sudah menatap lekat lekat dinding itu.

"Sini pada bobokan kaya aku" faye sambil menepuk nepuk di sebelahnya


Semuanya pun meniru posisi faye











#TBC

THE DOORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang