1. Ibu Charlote

158 12 4
                                    

DOOOORR!!!!


.

.

.

.

Sebuah tembakan kena kesalah satu perempuan yang sedang berdiri di depan pintu, tembakan itu tepat di pinggang ibunya charlote. seketika semua orang disana terkejut kaget.

IBUUUUUUUUUU

Tak lama kemudian ambulan dan polisi sudah memenuhi TKP. pelaku sudah di tangkap karna tidak melarikan diri.

Dari pengakuan pelaku dia shock karna menembak orang yang salah.


Didalam mobil menuju rumah sakit.

"Kok aku merasa bersalah ya sama ibu" Ucap Charlote pelan

"Ini semua bukan salah kamu kok Char" Ucap Marissa berusaha menenangkan Charlote

"Iyaa, tapi aku kaget saat ibu tiba tiba loncat kedepanku, dan aku ngerasa jadi beban buat ibu" Charlote mengutarakan perasaanya

"Udah Char, jangan dipikirin banget, kita berdoa bersama semoga tidak terjadi apa apa dengan ibumu" Ucap Faye dingin membuat Charlote terdiam.

Seketika semuanya pun bungkam hingga tibatiba mobil yang dikendarai Lux terhenti.

"Kenapa berhenti Lux? Tanya Engfa

"Mesinnya mati tibatiba" Ucap Lux

"Ayo kita cek phi" Ajak Yoko yang duduk di depan bersama Lux untuk mengecek mobilnya, Lux dan Yoko pun keluar mobil.

"Aku ikut" Ucap Engfa dan disusul oleh Ize


Kira kira 10 menitan mereka mengotak atik mesin mobil, tetap saja mesin mobil tidak menyala. Akhirnya Lux bersuara

"Sepertinya mobilnya harus di derek deh" Ucap Lux berlalu ke belakang mobil untuk menghubungi petugas derek mobil.

Yoko membuka pintu mobil memberitahu ketiga temannya didalam agar segera keluar.

"P'Faye , Charlote , Marissa seperti kalian harus keluar dari mobil, mobil nya harus di derek P'Lux sudah menghubungi petugasnya" Ucap Yoko dan tanpa aba aba ketiga temannya pun keluar dari mobil.

"Kira kira harus berapa lama kita menunggu mobil lainnya?" Ucap Marissa

"Mungkin sekitar 15menitan" Jawab Lux

Dan benar mobil penderek datang tepat waktu, langsung membawa mobil mereka yang mogok tadi.

"Saya harap anda semua tetap disini dan berhati hati" Ucap sopir penderek mobil

"Iyaa pak, terimakasih kasih sebelumnya" Ucap Engfa

"Gak akan lama kan pak?" Tanya Charlote

"Mudah mudahan tidak, saya permisi dulu" Sang sopir pun berlalu bersama mobil penderek tadi.


Kira kira sekitar 10 menit mereka menunggu, belum ada tanda tanda mobil yang akan menjemput mereka.

Lalu tiba tiba sebuah pintu rumah dibuka kasar oleh seorang nenek nenek, yang langsung berlari kearah mereka, bahkan sebelumnya mereka tidak menyadari ada rumah tua di sebrang jalan. karna jalanan cukup sepi dan sekelilingnya hanya ada kebun kebun jagung.

Nenek itu menyebrang tanpa melihat kanan kiri, dengan terengah enggah nenek itu menhampiri mereka  dengan muka ketakutan.

"Nak tolong bantu nenek!! Nak tolong nenek!" Seru nenek itu tampak panik

"Memangnya nenek kenapa?" Yoko bertanya dengan muka paniknya tertular sang nenek

"Kucing nenek terjepit digudang, tolong nenek nak" Jelas nenek itu


Dengan seketika ekspresi wajah Yoko berubah dan dia menghela nafasnya. keenam temannya hanya melihat tanpa ingin membantu nenek itu

"Ayolah nak" Nenek menarik narik lengan Yoko

"Nek, tapi kami sedang ada masalah lain" Yoko memanglingkan pandangannya karna tidak tega melihat wajah nenek itu

"Sebentar saja nak" Ucap nenek itu lagi

"Tapi nek,,,,,, " Ucap Yoko tertahan

"Nenek tidak dengarya! kami tidak bisa menolongmu! kami juga punya urusan lain!! Faye membentak dan memotong ucapan Yoko

"Tapi nenek mohon kepadamu nak, sebentar saja" Nenek tadi sekarang memohon kepada Faye

"TELINGA NENEK RUSAK YA!! KAMI TIDAK BISA MENOLONGMU NEK!!!" Bentar Faye dengan nada lebih tinggi

Yang lain hanya diam tidak berani menegur Faye, walaupun mereka kasian terhadap nenek itu. dan nenek itu hanya bisa mengelus dada dan berlinang air mata.

"Nek, maafkan teman saya dia memang begitu, maafkan kami juga tidak bisa menolong nenek, kami sungguh menyesal" Ucap Yoko yang masih dengan nada lembutnya.

Nenek itupun menghapus air matanya dengan kasar.

"YA KALIAN AKAN MENYESAL!!! " nenek itu tiba tiba meneriaki mereka. lalu nenek itupun berlalu pergi kerumahnya dan membanting pintu kuat kuat.

"Huhhh, dasar nenek sialan! kurasa dia orang gila!" Umpat Faye

"Husss, jangan kaya gitu, kualat lohh" Ucap Engfa menegur

"Bodoh amat" Ucap Faye tak peduli.

Faye seperti itu karna khawatir dengan Charlote yang sedari tadi murung karna kepikiran dengan kondisi ibunya. ditambah nenek tadi jadi emosi faye tidak bisa di kendali.

"Ehhh lihat itu mobilnya uda datang"  Marissa yang sedari tadi fokus natap jalan berseru riang. Benar saja, mobil yang mereka tunggu sudah datang.

"Akhirnya datang juga" Ucap Charlote sambil tersenyum

Dan mereka pun langsung menuju rumah sakit tempat ibunya Chatlote dirawat.





#TBC

THE DOORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang