BAB 18

389 56 1
                                    

Peringatan 🔞: Bab ini mengandung konten dewasa yang tidak sesuai untuk pembaca di bawah umur. Bagi yang belum cukup umur, disarankan untuk segera meninggalkan bab ini dan melanjutkan ke bagian lain yang lebih sesuai. Mohon kebijaksanaannya dalam membaca.

______________________________________

Malam semakin larut saat Heeseung berdiri di depan cermin kamar mereka-kamarnya dan Jake. Jake awalnya bersikeras agar mereka tidur di tempat yang terpisah, meskipun Heeseung sendiri tidak keberatan jika harus berbagi ranjang "Kenapa dia begitu tidak peka? Kalau aku memang tidak nyaman, sudah pasti aku akan meminta kamar terpisah!" Heeseung mengeluh pada dirinya sendiri. Hubungannya dengan Jake terasa begitu datar, tanpa ada kemajuan sedikit pun.

Heeseung memandangi lingerie hitam di tangannya, bibirnya bergetar ragu, ia teringat apa yang Sunoo katakan padanya saat mengantarnya pulang tadi. " Sunoo benar, jika aku ingin hubungan ini berkembang, harus ada yang memulai terlebih dahulu." Setelah menenangkan dirinya, Heeseung melangkah masuk ke kamar mandi dan mengenakan lingerie hitam tersebut. Ketika ia melihat pantulan tubuhnya di cermin, jantungnya berdetak lebih cepat. "Ini terlalu seksi..." gumamnya pelan, wajahnya memerah. Lingerie itu tampak sempurna di tubuhnya, menonjolkan lekuk tubuhnya, meski terlalu tipis dan tidak benar-benar menutupi banyak bagian tubuhnya.

Debaran jantung Heeseung semakin hebat ketika ia mendengar suara langkah kaki dari dalam apartemen mereka, Jake pasti sudah pulang, ia menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan dirinya, dan perlahan-lahan menghembuskan napas. Tepat ketika ia melangkah keluar dari kamar mandi, pintu kamar terbuka dan Jake masuk ke dalam.

Jake tertegun di depan pintu, tubuhnya membeku. Matanya membesar, jelas terkejut melihat Heeseung berdiri di hadapannya dengan pakaian minim, Suhu tubuhnya naik tanpa bisa ia kendalikan. Tangannya mencengkeram gagang pintu dengan erat, seolah berusaha mengendalikan diri.

Heeseung menggigit bibirnya gugup ketika melihat Jake melangkah mendekat. Jantungnya nyaris meledak saat tatapan mata Jake menelusuri tubuhnya dengan intensitas yang sulit diartikan.

Tubuhnya bergetar halus ketika Jake mengangkat tangannya, menyentuh pipinya dengan lembut. "Kenapa memakai pakaian seperti ini?" suara Jake terdengar lebih berat dari biasanya, meski nadanya tetap lembut. Heeseung tahu bahwa Jake sedang menahan dirinya sekuat tenaga.

Sebelum Heeseung bisa menjawab, Jake tiba-tiba melangkah mundur. "Jangan pakai pakaian seperti ini lagi, Heeseung," ujarnya pelan, suaranya terdengar nyaris putus asa. "Atau aku tidak akan bisa menahan diri lebih lama lagi."

Jake berbalik hendak keluar dari kamar, tetapi Heeseung dengan cepat meraih lengannya, menghentikan langkahnya. "Kenapa harus menahan diri?" suaranya bergetar, tetapi Heeseung berusaha tetap terdengar tegas.

Jake berhenti, menoleh dengan tatapan yang penuh kebingungan. "A-aku menginginkannya," ucap Heeseung pelan, wajahnya memerah saat mengucapkannya. Ia menundukkan kepala, tak berani menatap Jake yang kini memandangnya dengan sorot mata penuh keterkejutan.

"Kamu... kamu yakin?" tanya Jake ragu. Heeseung hanya mengangguk pelan, melangkah maju hingga jarak mereka semakin dekat, lalu menyatukan bibir mereka dalam ciuman.

Jake terdiam sejenak, terkejut dengan inisiatif Heeseung. Namun, perlahan-lahan ia tersenyum di tengah ciuman itu, menarik tubuh Heeseung lebih dekat hingga tak ada lagi ruang di antara mereka.

Ciuman mereka semakin dalam, semakin panas saat Jake mulai melibatkan lidahnya. Heeseung meremas jas Jake dengan erat ketika merasakan tangan Jake menelusuri punggungnya yang terbuka.

Jake mulai menebar ciuman lembut di sepanjang leher Heeseung membuat Heeseung mengerang pelan, tanpa sadar mendongakkan kepalanya untuk memberi Jake akses lebih luas. "J-Jake..." desahnya, menggigil saat Jake tiba-tiba mengangkat tubuhnya dengan mudah. Refleks, Heeseung melingkarkan kakinya di pinggang suaminya agar tidak terjatuh.

From God to Me  [JAKESEUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang