Malam pertama mereka sebagai pasangan pengantin baru dihabiskan di hotel milik keluarga Lee, sebuah hotel mewah yang sudah terkenal di seluruh Seoul. Kamar yang mereka tempati terletak di lantai teratas, di salah satu ruangan besar yang memang dikhususkan untuk anggota keluarga. Dari luasnya saja, kamar tersebut sudah lebih mirip seperti suite kepresidenan daripada kamar biasa.
Heeseung baru saja selesai mandi ketika kegugupan kembali menghantamnya seperti ombak besar. Ia berdiri di depan pintu kamar mandi, terdiam sejenak, meresapi suasana kamar yang hening dan tenang. Udara di dalam kamar terasa sejuk, tetapi kegugupan yang dirasakannya justru membuat dadanya sesak. Jantungnya berdegup kencang, hampir tak terkendali, saat matanya menatap ke arah tempat tidur besar di tengah ruangan. Tempat tidur itu hampir seluruhnya tertutup oleh kelopak-kelopak mawar merah yang tampak kontras dengan seprai putih yang menghampar rapi.
Cahaya temaram dari lilin-lilin yang tersusun dengan rapi di setiap sudut ruangan menciptakan suasana romantis, tetapi bagi Heeseung, suasana ini malah semakin membuatnya gugup. Setiap detik yang berlalu hanya menambah beban di hatinya. Perlahan, ia berjalan menuju kasur, meremas kuat handuk yang masih ia pegang.
"Apa yang akan terjadi malam ini? Apa aku dan Jake benar-benar akan melakukannya?" gumamnya dengan suara nyaris tak terdengar. Heeseung merasa tenggorokannya kering. "Aku bahkan... tidak pernah melakukan hal seperti itu sebelumnya."
Ia menatap ke arah cermin besar yang tergantung di dinding kamar, memandangi dirinya sendiri dari kepala hingga kaki. Piyama satin merah yang ia kenakan pas di tubuhnya. Tubuhnya sudah bersih setelah mandi, wangi segar sabun masih terasa, tetapi pikirannya justru semakin kacau. "Aku sudah mandi dengan benar..." ujarnya, setengah mencoba meyakinkan diri sendiri.
Heeseung melangkah mendekati kasur dengan hati-hati, seolah-olah kelopak mawar di sana bisa pecah hanya dengan satu sentuhan. Baru saja ia hendak duduk di tepi kasur, pintu kamar terbuka. Suara derit pintu yang perlahan membuat Heeseung menoleh dengan cepat. Jake masuk, dan seketika itu juga, dunia Heeseung terasa seperti berhenti.
Jake masih mengenakan pakaian yang sama seperti saat pernikahan mereka beberapa jam sebelumnya, hanya saja jas teksudo hitamnya sudah dilepas, menyisakan kemeja putih dengan lengan yang digulung hingga sebatas siku. Beberapa kancing atas kemeja itu terbuka, memperlihatkan sedikit bagian dada bidang Jake. Rambut yang sebelumnya tertata rapi kini sedikit berantakan, menambah kesan kasual yang malah membuatnya terlihat semakin mempesona.
"Sial, kasihanilah jantungku," pikir Heeseung, napasnya tersengal tanpa ia sadari. Ia berusaha keras untuk tetap tenang, tetapi setiap detik yang berlalu membuat detak jantungnya semakin cepat.
Jake menatap Heeseung sekilas, tersenyum tipis. "Oh, kamu belum tidur?" tanyanya dengan nada ringan. Jake kemudian berjalan menuju sofa besar yang ada di kamar, meletakkan teksudo yang ia bawa dengan hati-hati di sana. "Maaf kalau aku lama, tadi aku sempat ngobrol panjang dengan ayahmu. Kami terlalu larut membahas pekerjaan," ujarnya sambil tertawa kecil.
Heeseung hanya bisa terpaku di tempat, menatap Jake dengan perasaan campur aduk. Ada kegugupan, kekaguman, dan... mungkin sedikit perasaan lain yang belum ia pahami sepenuhnya. Jake benar-benar terlihat luar biasa malam ini, dan Heeseung hampir tak bisa memalingkan pandangannya.
"Kamu pasti lelah kan?" lanjut Jake, mengambil handuk bersih dari meja. "Tidurlah duluan. Aku akan pergi mandi sebentar."
Tanpa menunggu jawaban, Jake masuk ke kamar mandi dan menutup pintunya dengan lembut. Heeseung masih terdiam, tidak bergerak sedikitpun. Ia masih memproses apa yang baru saja terjadi. Satu bagian dari dirinya merasa lega karena Jake tidak langsung melompat ke hal-hal intim, tetapi bagian lain justru merasa bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
From God to Me [JAKESEUNG]
RomanceLee Heeseung mendapati hidupnya berubah drastis, ketika sang Ayah mengajukan syarat tak terduga untuk mendapatkan warisannya. Untuk menerima bagian warisan yang menjadi haknya, Heeseung harus menikahi Jake Shim, putra dari pelayan setia keluarga mer...