BAB 20

419 55 2
                                    

Tiga bulan telah berlalu, dan kini, Sunoo tampak gelisah sambil sesekali melihat jam tangannya. Mereka sedang duduk di kafe perusahaan, tempat para karyawan biasa makan dan bersantai, namun bukan berarti atasan, seperti Jake, tidak bisa datang ke sini.

"Lama sekali sih," gumam Sunoo dengan suara rendah namun jelas terdengar oleh yang lain di meja. Ia menyandarkan tubuhnya ke kursi, menatap pintu kafe dengan sedikit geram. Jungwon, yang duduk berhadapan dengannya, hanya tersenyum kecil sambil menggelengkan kepala.

"Sabarlah, Hyung. Sebentar lagi meeting mereka juga selesai," ujar Jungwon sambil menyandarkan kepalanya ke bahu Jay, kekasihnya yang duduk di sebelahnya. Jay merespons dengan lembut mengusap pundak Jungwon, menenangkan.

"Jangan menggodanya, babe," Jay berujar lembut, tetapi wajahnya sedikit tersenyum geli melihat sikap manja Jungwon.

"Aku hanya berkata jujur," balas Jungwon sambil mendongak, menatap Jay dengan tatapan polos namun ada nada menggoda dalam suaranya. "Sebentar lagi Sunghoon-hyung dan Jake-hyung pasti akan selesai dan datang ke sini. Tunggu saja, Sunoo-hyung," tambahnya yakin.

Mendengar itu, Sunoo hanya mendengus pelan, masih tampak jengkel karena harus menunggu begitu lama. Mereka sedang menunggu Sunghoon dan Jake yang masih berada di dalam rapat dengan klien penting. Tentu, rasa tidak sabar Sunoo semakin jelas terlihat karena mereka semua sudah lapar dan ingin makan siang bersama.

Tidak lama kemudian, pintu kafe terbuka, dan Sunghoon bersama Jake terlihat masuk. Sunghoon langsung tersenyum kecil saat melihat raut wajah Sunoo yang sedang merajuk. "Maaf sayang," ujar Sunghoon dengan lembut sambil duduk di samping Sunoo, meraih tangan kekasihnya untuk digenggam dengan penuh rasa sayang. Sunoo hanya mendengus, tetapi ia terlihat sedikit melunak dengan sentuhan lembut dari Sunghoon.

Sunghoon dan Sunoo telah berpacaran selama dua bulan, hubungan mereka terjalin dengan manis. Sebulan setelah itu, Jay dan Jungwon pun memutuskan untuk berpacaran, karena mereka memang menemukan banyak kecocokan satu sama lain. Kehadiran kedua pasangan ini membuat suasana di antara mereka semakin hangat, penuh dengan canda tawa, meskipun Jake dan Heeseung masih dalam tahap membangun hubungan yang lebih dalam.

"Pak bos benar-benar selektif dalam memilih klien, jadi aku tidak bisa meninggalkan rapat begitu saja," ujar Sunghoon menyindir Jake dengan senyum kecil, namun Jake hanya mendengus seolah tidak terganggu dengan candaan Sunghoon.

Jake melangkah lebih dekat kepada Heeseung, yang tampak termenung sambil menunduk. Tangannya terulur mengusap lembut kepala Heeseung. "Ada apa, sayang?" tanyanya pelan, suara lembutnya penuh perhatian. Heeseung mendongak perlahan, memberikan senyum tipis yang tampak meyakinkan namun menyimpan kelelahan di baliknya.

"Aku hanya lapar," jawab Heeseung pelan, dan senyumnya yang sedikit lebih tulus muncul di wajahnya. Jake terkekeh kecil, merasa lega karena tidak ada masalah serius.

"Mau makan apa?" tanya Jake, tangannya masih dengan lembut mengusap kepala Heeseung.

Heeseung terdiam sejenak, tampak berpikir dengan serius sebelum akhirnya menjawab, "Aku ingin Pajeon." Matanya berbinar sedikit saat menyebut makanan itu, yang membuat Jake semakin tersenyum lebar.

"Oke, akan aku pesankan," ujar Jake penuh perhatian, lalu segera berjalan ke arah kasir untuk memesan. Diikuti Sunghoon dan Jay yang juga bergegas memesan makanan untuk diri mereka dan pasangan masing-masing.

Sementara Jake memesankan Pajeon untuk Heeseung, Sunoo yang duduk tidak jauh dari Heeseung menatapnya dengan sedikit rasa penasaran. "Tumben sekali kau ingin makan Pajeon," ujarnya dengan nada heran. Sunoo sudah lama mengenal Heeseung, dan selama itu ia tahu bahwa Heeseung tidak terlalu menyukai makanan tersebut.

From God to Me  [JAKESEUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang